Berita Blockchain · 7 min read

Angkatan Laut AS Kembangkan Teknologi Keamanan Berbasis Blockchain

Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) tengah mencari mitra dari sektor swasta untuk membantu memajukan teknologi keamanan blockchain yang dikenal sebagai PARANOID.

PARANOID, atau Powerful Authentication Regime Applicable to Naval Operational Flight Program Integrated Development, merupakan sebuah sistem berbasis blockchain yang dirancang untuk melindungi perangkat lunak dari serangan siber selama proses pengembangan dan penyebarannya.

TechLink, mitra teknologi dari Departemen Pertahanan AS, mengumumkan bahwa US Navy membuka peluang bagi pihak-pihak dari sektor swasta untuk berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan sistem PARANOID melalui perjanjian penelitian dan pengembangan bersama (CRADA).

Baca juga: Taiwan Gunakan Teknologi Web3, Tahan Serangan Siber China

PARANOID untuk Mengatasi Serangan Siber

Divisi Pesawat Terbang Naval Air Warfare Center (NAWCAD) di New Jersey, AS, telah mengembangkan PARANOID untuk memanfaatkan blockchain dalam mengamankan pengembangan perangkat lunak dan memverifikasi perangkat lunak yang sudah jadi. 

PARANOID bekerja dengan cara memverifikasi file di seluruh node pada setiap langkah pengembangan melalui blockchain. Setiap tindakan yang dilakukan pengembang didaftarkan sebagai entri di blockchain PARANOID yang menciptakan ledger aktivitas yang komprehensif.

Jika ada upaya dari aktor jahat untuk membajak atau meretas perangkat lunak selama pengembangan dengan mengedit, mengganti, atau menghapus kode atau file, perubahan tersebut akan gagal diverifikasi terhadap database sistem PARANOID yang tidak dapat diubah pada blockchain.

“Mitra CRADA yang ideal adalah perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan solusi untuk mengamankan rantai pasokan perangkat lunak. Ini akan mencakup perusahaan di bidang pengembangan perangkat lunak yang bersedia menginstal dan menguji PARANOID untuk mendapatkan umpan balik dan skalabilitas,” kata Senior Technology Manager di TechLink, Nida Shaikh.

Awalnya, PARANOID dikembangkan untuk mendukung pengembangan perangkat lunak yang aman dalam program pesawat terbang Naval Aviation Enterprise (NAE).

Namun, pendekatan ini memiliki potensi penerapan yang lebih luas untuk organisasi atau perusahaan mana pun yang membutuhkan pendeteksian dan kemampuan demonstrasi dalam pengembangan perangkat lunak untuk mencegah adanya serangan terhadap operasi mereka. 

Baca juga: Blockchain Layer-3 Dianggap Ancam Keamanan Ethereum

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.