Berita Regulasi · 7 min read

Anggota Kongres AS Ajukan RUU untuk Pecat Ketua SEC Gary Gensler

Gary Gensler

Anggota kongres Amerika Serikat, Warren Davidson, telah memperkenalkan “Undang-Undang Stabilisasi SEC” atau SEC Stablization Act ke Dewan Perwakilan Rakyat, pada 12 Juni. Salah satu ketentuan utama Rancangan Undang-undang (RUU) tersebut adalah memecat Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Gary Gensler.

Selain mencopot Gensler dari jabatannya, RUU ini juga akan mendistribusikan kembali kekuasaan antara ketua SEC dan komisaris. Itu juga akan menambah komisaris keenam ke agensi, melarang pihak mana pun untuk memegang mayoritas di komisi, dan menciptakan posisi direktur eksekutif.

“Hari ini saya mengajukan RUU Stabilisasi SEC untuk merestrukturisasi SEC dan memecat Gary Gensler, pasar modal harus dilindungi dari tirani pemimpin, termasuk yang sekarang, “ kata Warren Davidson (R-OH) di Twitter, Senin (12/6).

Rencana penyusunan RUU ini sudah diungkap Davidson pada April lalu, saat menanggapi cuitan Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, Davidson mengatakan Ketua SEC saat ini melakukan banyak pelanggaran. 

Anggota partai Republik lain yang ikut menyusun RUU ini adalah Tom Emmer yang bertugas di House Majority Whip. Dalam keterangan resmi, ia menegaskan, investor dan industri Amerika berhak mendapatkan pengawasan yang jelas dan konsisten, bukan permainan politik.

Meskipun RUU ini tidak menyebutkan aset kripto dalam isinya, baik Davidson maupun Emmer dikenal pro-crypto dan kritis terhadap kepemimpinan Gensler di SEC.

Emmer, misalnya, menyebut Gensler sebagai “regulator itikad buruk,” dan Davidson adalah wakil ketua Subkomite baru Komite Jasa Keuangan untuk Aset Digital, Teknologi Keuangan, dan Inklusi.

Diharapkan SEC Stablization Act ini dapat memberikan panduan yang jelas tentang pengaturan industri kripto yang bermanfaat bagi investor dan pemain industri di ruang kripto.

Baca juga: Ketua SEC Gary Gensler Sebut Pasar Kripto Sarang Skema Ponzi

Gensler Diprotes Politisi AS

SEC baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap pertukaran kripto Binance US dan Coinbase, menuduh bahwa mereka telah mengoperasikan pertukaran  yang tidak terdaftar.

Baca juga: Menilik Perbedaan Gugatan SEC ke Binance dan Coinbase

Tindakan ini telah memicu kemarahan di kalangan investor kripto, pemimpin industri, hingga politisi yang percaya bahwa pendekatan SEC yang terlalu agresif akan menghambat inovasi di pasar kripto yang sedang berkembang.

Senator Republik Cynthia Lummis mengkritik gugatan SEC terhadap Coinbase, menyebut pendekatan “peraturan dengan penegakan” berbahaya bagi konsumen.

“Perlindungan konsumen yang nyata membutuhkan pembuatan kerangka hukum yang kuat yang dapat dipatuhi oleh pertukaran, tidak mendorong industri ke luar negeri atau ke dalam bayang-bayang,” cuit Lummis minggu lalu.

Baca juga: 61 Kripto Dicap Sekuritas oleh SEC, Dua Hal Ini Penyebabnya?

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.