Berita Exchange · 5 min read

Analis Ungkap Binance sebagai Exchange dengan Eksposur Aktivitas Ilegal Terendah

binance
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Data terbaru dari Chainalysis dan TRM Labs menunjukkan bahwa aktivitas ilegal di ekosistem kripto terus menurun secara signifikan, dengan Binance sebagai salah satu exchange terbesar di dunia tercatat memiliki tingkat eksposur terhadap dana ilegal yang lebih rendah dari rata-rata industri, meski memproses volume perdagangan yang hampir setara dengan gabungan enam exchange global terbesar lainnya.

Menurut keterangan resmi, analisis kedua lembaga tersebut memperlihatkan bahwa transaksi yang berkaitan langsung dengan alamat yang teridentifikasi sebagai pelaku kejahatan menurun tajam sejak awal 2023 hingga pertengahan 2025.

Pada tujuh exchange terbesar di dunia, eksposur langsung terhadap alamat ilegal hanya berada di kisaran 0,018%–0,023% dari total volume pada Juni 2025. Angka ini mencerminkan peningkatan standar anti-pencucian uang dan kemampuan deteksi berbasis blockchain.

Sumber: Binance

Penurunan ini juga menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi antara penyedia analitik blockchain, exchange, serta penegak hukum dalam mencegah dan menindak aliran dana yang berkaitan dengan aktivitas terlarang.

Baca juga: Binance Jadi Platform Kripto Terbaik Versi CoinDesk Exchange Benchmark 2025

Binance Tunjukkan Performa Terendah di Antara Exchange Besar Lainnya

Di antara seluruh exchange global, Binance muncul sebagai platform dengan tingkat eksposur terendah terhadap dana ilegal menurut kedua dataset. Chainalysis mencatat bahwa pada Juni 2025 hanya sekitar 0,007% volume transaksi Binance yang terkait dengan alamat berindikasi kejahatan, atau lebih dari 2,5 kali lebih rendah dibanding rata-rata enam exchange lainnya yang berada di angka 0,018%.

TRM Labs menampilkan tren serupa, di mana sekitar 0,016% volume Binance memiliki paparan langsung terhadap sumber ilegal, sementara rata-rata industri berada pada 0,023%.

Sumber: Binance

Skala operasional Binance juga menjadi faktor penting yang ditonjolkan dalam laporan tersebut. Sepanjang 2025, Binance memproses rata-rata lebih dari US$90 miliar per hari dengan sekitar 217 juta transaksi harian. Kemampuan mempertahankan tingkat eksposur yang rendah di tengah volume sebesar itu menjadi indikator efektivitas sistem pemantauan dan proses kepatuhan yang digunakan.

Sumber: Binance

Baca juga: Binance Perluas Opsi Collateral dengan Integrasi BUIDL BlackRock

Penurunan Paparan Aktivitas Ilegal dalam Tiga Tahun

Antara Januari 2023 hingga Juni 2025, data Chainalysis dan TRM Labs menunjukkan bahwa Binance berhasil menurunkan eksposur langsung terhadap dana ilegal hingga 96–98%. Tingkat penurunan tersebut berada sekitar 4–5 poin persentase lebih baik daripada rata-rata enam exchange besar lainnya.

Eksposur langsung sendiri merujuk pada persentase volume transaksi yang dapat ditelusuri menuju alamat yang diklasifikasikan sebagai pelaku kejahatan, mulai dari ransomware, scam, hingga entitas yang berada dalam daftar sanksi internasional. Semakin rendah persentasenya, semakin efektif sistem AML yang digunakan.

Sebagai ilustrasi, jika dari setiap US$10.000 transaksi sebuah exchange hanya US$1 yang bersumber dari alamat ilegal, eksposurnya adalah 0,01%.

Di sisi lain, skala aktivitas ilegal di keuangan tradisional jauh lebih besar. NASDAQ memperkirakan bahwa pada 2023 sekitar US$3,1 triliun dana gelap beredar di sistem keuangan global, sementara estimasi UN dan IMF mencatat 2–5% dari GDP global terlibat dalam aktivitas pencucian uang, selisih yang kontras dengan porsi kecil di ekosistem kripto.

Meski terdapat sedikit perbedaan angka antar lembaga, baik Chainalysis maupun TRM Labs menunjukkan pola yang sama: aktivitas ilegal di kripto kini berada pada titik terendah, dan Binance tercatat memiliki rasio eksposur terendah di antara exchange besar.

Baca juga: Binance Tegaskan Ketahanan Likuiditas, Cadangan On-Chain Tembus Rp2.008 T

Strategi Binance dalam Menekan Aktivitas Ilegal

Laporan tersebut menilai penurunan eksposur tidak hanya berasal dari satu faktor, melainkan kombinasi kebijakan yang dijalankan industri, termasuk:

  • Investasi pada SDM dan Teknologi: Binance menempatkan lebih dari 1.280 pegawai di divisi kepatuhan, risiko, dan investigasi, serta mengalokasikan investasi besar untuk KYC, pemantauan transaksi, dan penguatan sistem internal.
  • Kolaborasi Penegak Hukum: Binance menindaklanjuti lebih dari 240.000 permintaan investigatif dan menyelenggarakan lebih dari 400 sesi pelatihan global terkait analisis blockchain.
  • Aliansi Industri: Melalui partisipasi dalam Beacon Network dan program T3+, Binance turut terlibat dalam upaya pembekuan dan pemulihan dana berindikasi kejahatan secara real-time.
  • Penyempurnaan Sistem Deteksi: Pemanfaatan AI, machine learning, dan analitik tingkat lanjut membantu meningkatkan akurasi deteksi tanpa memperbanyak kesalahan positif.

Ekosistem Kripto Makin Transparan

Sifat blockchain yang terbuka menjadi salah satu alasan mengapa aktivitas ilegal di ekosistem kripto dapat ditekan. Aliran dana dapat dilacak secara publik dan transparan, menjadikan analisis forensik blockchain lebih akurat dibanding sistem keuangan tradisional.

Dengan prosedur kepatuhan yang semakin kuat, porsi aktivitas ilegal di kripto kini hanya mencakup sepersekian persen dari total transaksi global. Kondisi ini membuka peluang lebih besar bagi adopsi institusional serta membantu regulator memahami bahwa aset digital dapat dikelola dengan standar keamanan yang tinggi.

Sumber: Binance

Data dari kedua lembaga analitik menunjukkan bahwa ekosistem kripto semakin bersih dan matang. Binance menjadi salah satu contoh exchange besar yang mencatatkan penurunan signifikan dalam eksposur terhadap dana ilegal, bahkan ketika memproses volume perdagangan terbesar di pasar global.

Ke depan, konsistensi dalam meningkatkan kepatuhan, memperkuat kerja sama lintas industri, dan memanfaatkan teknologi analitik modern menjadi faktor penting agar tren penurunan aktivitas ilegal di ekosistem kripto dapat terus berlanjut.

Baca juga: Binance Luncurkan Demo Trading, Fitur Belajar Kripto Tanpa Risiko


Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.