Analis Sebut Harga Bitcoin akan Masuki “Zona Bahaya” Jelang Halving

33 hari jelang peristiwa halving Bitcoin yang dinantikan, komunitas mata uang kripto bersiap menghadapi “zona bahaya” sebelum halving, suatu periode yang secara historis dikaitkan dengan fluktuasi harga yang signifikan. 

“Zona bahaya” mengacu pada 14 hingga 28 hari menjelang halving Bitcoin, di mana harga Bitcoin secara historis mengalami penurunan yang signifikan. 

Analisis Rekt Capital menyoroti pola ini, menunjukkan bahwa Bitcoin turun sebesar 40% selama periode menjelang halving pada tahun 2016 dan sebesar 20% pada tahun 2020. Jika pola ini berulang maka Bitcoin diproyeksi akan mengalami koreksi jelang halving, yang diproyeksi akan terjadi pada pertengahan April 2024.

Pada bulan Januari, Rekt Capital memperkirakan “reli pra-halving” akan terjadi sekitar 60 hari sebelum halving, diikuti dengan “penelusuran ulang pra-halving” sekitar satu hingga tiga minggu sebelum halving.

Prediksi tersebut ternyata benar, karena Bitcoin mulai melonjak pada pertengahan bulan Februari, pada bulan Maret Bitcoin melampaui rekor tertinggi sepanjang masa di siklus sebelumnya sebesar US$68.990 menjadi ke US$73.750 pada 14 Maret 2024.

Usai pencapaian itu harga Bitcoin terus berfluktuasi dan mengalami koreksi. Harga Bitcoin telah turun 7,5% dari harga tertinggi sepanjang masa pada 14 Maret di US$73.750 ke harga saat ini US$68.196, menurut Coinmarketcap. 

Baca juga: Harga Bitcoin Turun Tajam, 12,6 Triliun Rupiah Terlikuidasi

Tokoh Kripto Dunia Bullish dengan Bitcoin

Dilansir dari Cointelegraph, terlepas dari histori penurunan sebelum halving, tokoh penting dalam industri mata uang kripto tetap optimis. Salah satu pendiri Crypto.com Kris Marszalek telah menyatakan pandangan bullish. 

Dia menambahkan pertukarannya melihat Bitcoin sedang mengalami peningkatan seperti yang terakhir terlihat pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021, ketika Bitcoin menguat dari di bawah US$20.000 menjadi lebih dari US$60.000 hanya dalam waktu tiga bulan dan mengatakan volatilitas saat ini “sebenarnya cukup rendah [dibandingkan] dengan apa kita telah melihatnya di siklus sebelumnya.”

Marszalek memperkirakan akan melihat “peningkatan yang stabil” pada harga Bitcoin, dan akan terjadi “pergerakan yang tidak terlalu tiba-tiba” karena ini adalah aset “yang ingin Anda pertahankan selama beberapa dekade, bukan berhari-hari atau berminggu-minggu.”

CEO Binance Richard Teng mengatakan di sebuah acara di Bangkok pada 17 Maret bahwa dia memperkirakan Bitcoin akan terus memecahkan rekor dan melampaui US$80,000 pada akhir tahun, Bloomberg melaporkan.

Teng mengklaim Bitcoin “baru saja dimulai” dan menunjuk pada alokasi besar investor institusional terhadap kripto melalui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Amerika Serikat. 

Bos Binance itu mengatakan dia memperkirakan Bitcoin akan melampaui US$80.000 dengan berkurangnya pasokan dan permintaan terus meningkat, namun harga tidak akan bergerak lurus dan tetap akan mengalami fluktuasi.

Baca juga: Bitwise Prediksi Harga Bitcoin Rp3 Miliar Tahun 2024