Berita Industri · 6 min read

Mining Bitcoin Bertenaga Nuklir Pertama di Dunia Segera Hadir di Amerika!

Mining Bitcoin tenaga nuklir

Penambangan aset kripto dikenal membutuhkan tenaga listrik dalam jumlah yang sangat besar. Mengutip Bitcoinist.com, menurut salah satu analis, penambangan kripto mampu mengkonsumsi daya sebesar 77,78 TWh energi, setara dengan kebutuhan energi di Chile.

Untuk mengatasi permasalahan daya yang dibutuhkan untuk mining Bitcoin, maka muncul gagasan untuk menggunakan pembangkit listrik bertenaga nuklir yang dianggap lebih ramah lingkungan karena dianggap mampu mampu mereduksi 100% karbon.

Listrik Bertenaga Nuklir di Gedung Susquehanna

Dilaporkan World Nuclear News, anak perusahaan produsen listrik Talen Energy, Cumulus Data, baru saja menyelesaikan instalasi listrik tenaga nuklir yang berkapasitas 2,5 gigawatt di gedung pertama pusat data Susquehanna, Pennsylvania.

Cumulus Data mengungkapkan bahwa instalasi tersebut dipasang di kompleks seluas 1.200 hektar. Shell bertenaga 48 megawatt, 300.000 kaki persegi pusat data dibangun. Beberapa rute fiber beroperasi. 

CEO Cumulus Data, Alex Hernandez mengatakan situs pusat data unggulan Susquehanna akan siap menerima pelanggan pertamanya dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun ini.

Kami berharap dapat memajukan tujuan kami untuk memecahkan ‘trilemma’ energi yang kami definisikan sebagai permintaan konsumen yang meningkat pesat akan listrik nol karbon, berbiaya rendah, dan andal oleh pelanggan pusat data,” kata Hernandez.

Selain itu, di atas shell bertenaga 48 megawatt ini, dua tambahan sedang dalam pengembangan lanjutan di fase 1 proyek, dengan kapasitas agregat yang direncanakan untuk kampus sebesar 475 megawatt.

Cumulus Data juga telah mengidentifikasi 18 lokasi Talent Energy lainnya yang berpotensi menjadi pusat data yang terhubung langsung dengan pembangkit listrik.

Pengembangan fasilitas penambangan Bitcoin nol karbon yang disebut Nautilus Cryptomine di kampus pertama kali diumumkan pada Agustus 2021, ketika Talen Energy menandatangani kesepakatan untuk usaha patungan dengan perusahaan penambangan kripto yang berbasis di A.S., TeraWulf.

Meskipun operasi pembangunan tambang Bitcoin dihentikan sementara pada awal Desember tahun lalu, TeraWulf baru-baru ini mengatakan sedang dalam tahap awal meningkatkan operasi penambangannya, yang diharapkan dapat menyediakan 50 megawatt kapasitas penambangan bersih pada Q1 2023 .

Menarik Investor Pecinta Lingkungan

Reaktor nuklir tidak hanya meminimalkan emisi karbondioksida, tetapi juga meningkatkan daya tarik Bitcoin ke sekelompok besar investor institusional dengan aspirasi lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Vladimir Galabov, direktur penelitian cloud dan pusat data di Omdia, menyatakan:

Tenaga nuklir memiliki tempatnya dalam mendukung pusat data untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya,” ungkap Vladirimir Galabov.

Mining Bitcoin dengan Energi Terbarukan Lainnya

Dalam upaya penambangan Bitcoin berbiaya rendah lainnya, Taman Nasional Virunga di Kongo timur menambang Bitcoin menggunakan pembangkit listrik tenaga air untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk melindungi hutan dan satwa liar di taman lindung tertua di Afrika, yang terkena dampak kekerasan milisi, penggundulan hutan, dan bantuan pemerintah yang buruk.

Baca juga: Data Membuktikan 60% Energi untuk Mining Bitcoin Ramah Lingkungan

Penambangan Bitcoin tanpa karbon dimungkinkan dengan menggunakan sinar matahari juga, dengan bantuan panel surya. Agar berhasil beroperasi dengan cara ini, Antiminer S19, yang menggunakan 72 kWh per hari, membutuhkan tata surya 14 kWh, atau sekitar 35 panel surya standar 400 watt.

Selain itu, merujuk laporan CNBC, El Salvador juga menjadi salah satu negara yang akan memenfaatkan energi terbarukan dalam sektor penambangan kripto.

El Salvador sedang merencanakan kota Bitcoin di wilayah timur La Union. Kota ini diproyeksikan menjadi pusat penambangan Bitcoin menggunakan tenaga panas bumi yang berasal dari gunung berapi Conchagua.

Baca juga: El Salvador akan Terbitkan Obligasi Bitcoin Pertama di Dunia!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.