
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 6 min read
Akun media sosial X milik Presiden Paraguay, Santiago Peña, dilaporkan diretas pada Senin (9/6/2025), yang menampilkan serangkaian postingan yang mengklaim bahwa negara tersebut tengah menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Selain menyebut Bitcoin akan dijadikan alat pembayaran resmi, unggahan itu juga mengklaim Paraguay akan membentuk cadangan nasional dalam bentuk Bitcoin serta berencana menerbitkan obligasi berbasis aset kripto tersebut.
Tak berhenti di situ, akun tersebut turut mengajak para investor untuk “berdonasi” ke sebuah wallet Bitcoin, lengkap dengan pesan dalam Bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam Bhasa Indonesia berbunyi: “Para investor: investasi Anda hari ini akan menentukan skala peluncuran ini. Amankan saham Anda dalam Bitcoin.” Padahal, seluruh unggahan resmi Presiden Peña biasanya ditulis dalam bahasa Spanyol.
Baca juga: Hacker Sebar Data Co-Founder Solana Lewat Akun IG Eks Rapper AS
Merespons insiden tersebut, laman resmi Kepresidenan Paraguay segera mengklarifikasi melalui akun X bahwa seluruh informasi terkait Bitcoin yang beredar adalah tidak benar. Mereka juga menegaskan bahwa kemungkinan ada pihak tak berwenang yang berhasil mengakses akun Presiden Paraguay tersebut.
Adapun, akun tersebut juga meminta para pengikut untuk “mengabaikan konten yang baru-baru ini dipublikasikan” jika tidak ada konfirmasi resmi dari kantor Presiden.
Hingga artikel ini ditulis, postingan pribadi Peña telah dihapus, sementara klarifikasi dari pemerintah masih tayang di platform tersebut.
Sebagai informasi, Paraguay memang dikenal sebagai salah satu negara tujuan bagi operasional mining Bitcoin skala besar, termasuk yang dijalankan oleh perusahaan HIVE. Namun, Paraguay hingga kini belum memiliki kerangka regulasi yang jelas untuk industri aset kripto.
Menariknya, insiden peretasan ini terjadi di tengah meningkatnya minat sejumlah negara di Amerika Tengah dan Selatan untuk mengikuti jejak El Salvador dalam menjadikan Bitcoin sebagai cadangan devisa.
Sejak 2021, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele, El Salvador mulai mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi, meskipun status hukumnya kini berada dalam area abu-abu setelah kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang diumumkan pada Desember 2024.
Baca juga: Gencar Beli Bitcoin, Perusahaan Ini Ungguli El Salvador dalam Investasi BTC
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.