Berita Mining · 6 min read

Administrasi Biden akan Lakukan Survei Darurat Mining Bitcoin

Mining bitcoin AS

Dalam upaya terbaru untuk mengatasi dampak lingkungan dari penambangan aset kripto, Administrasi Biden telah mengumumkan pelaksanaan survei darurat yang ditujukan kepada penambang Bitcoin di Amerika Serikat.

Survei ini, yang diinisiasi oleh Administrasi Informasi Energi (EIA), bertujuan untuk mengumpulkan data terkait konsumsi listrik dari perusahaan-perusahaan penambangan kripto.

Baca juga: Mining Bitcoin, Pengertian, Cara Kerja, dan Alat Mining

Kebijakan baru ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran yang meningkat mengenai dampak penambangan Bitcoin terhadap lingkungan, terutama terkait dengan konsumsi energi yang tinggi.

Survei yang dimulai minggu depan ini akan meminta perusahaan penambangan untuk memberikan detail mengenai jumlah fasilitas penambangan yang mereka operasikan, lokasi operasional, serta apakah mereka menggunakan mekanisme konsensus proof of work (POW) atau proof of stake (POS).

Joe DeCarolis, Administrator EIA, menyatakan dalam keterangan resmi (31/1) bahwa tujuan survei ini adalah untuk memahami bagaimana permintaan energi untuk penambangan kripto berkembang, mengidentifikasi area pertumbuhan tinggi secara geografis, dan mengkuantifikasi sumber listrik yang digunakan untuk memenuhi permintaan penambangan kripto.

Baca juga: Penggunaan Energi Berkelanjutan Mining Bitcoin Capai Rekor Tertinggi

Komunitas Penambangan Bitcoin Bereaksi Keras

Langkah ini telah menimbulkan reaksi keras dari komunitas penambangan kripto. Beberapa anggota komunitas, termasuk Marty Bent, seorang advokat Bitcoin dan direktur perusahaan penambangan Catherdra Bitcoin, telah menyuarakan keprihatinan mereka.

Bent menggambarkan survei tersebut sebagai “salah satu hal paling Orwellian yang saya lihat keluar dari Administrasi ini,” menunjukkan kekhawatiran tentang privasi dan kebebasan operasional.

Selain itu, survei ini tampaknya wajib, dengan ancaman denda kriminal dan sipil bagi mereka yang gagal mematuhi. Dilansir dari Coindesk, Alex Brammer, Direktur di Bitcoin Today Coalition, menyoroti bahwa ada ancaman denda sebesar US$10,633 PER HARI bagi perusahaan yang gagal melaporkan.

Sementara tujuan survei mungkin untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsumsi energi dan mempromosikan penggunaan energi yang lebih berkelanjutan, reaksi dari komunitas penambangan menunjukkan adanya kebutuhan untuk dialog yang lebih luas dan pendekatan yang lebih inklusif dalam merumuskan kebijakan terkait kripto.

Baca juga: Capres Amerika Serikat Bakal Debat Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.