Jika kamu melakukan pekerjaan tertentu dan mendapatkan bayaran dari hal tersebut, itu sama dengan kamu sedang mendapatkan active income.
Sedangkan dana yang datang “tanpa” usaha tambahan dalam mendapatkannya. Dana tersebut sering disebut sebagai pendapatan pasif atau passive income.
Namun, apa sebenarnya perbedaan dari keduanya? Dan yang lebih penting, bagaimana cara mendapatkan keduanya?
Active Income
Active income atau pendapatan aktif adalah pendapatan yang diterima oleh kamu dengan waktu tetap. Misalnya saja, jika kamu merupakan seorang karyawan, kamu akan mendapatkan penghasilan per hari, minggu, atau bulan dari perusahaan atau tempat kamu bekerja. Jika dilihat dari perspektif pengusaha, pendapatan aktif ini datang dari hasil mereka mengelola usahanya.
Sederhananya, pendapatan aktif adalah uang yang kamu terima sebagai imbalan karena telah melakukan suatu layanan. Contohnya, upah per jam, gaji, komisi dan tip, pendapatan bersih usaha, dan lainnya.
Biasanya pendapatan aktif ini digunakan untuk keperluan sehari-hari atau masa depan. Namun, di sisi lain, pendapatan aktif ini memiliki risiko yang juga besar.
Ketika kamu menjadi seorang karyawan, ada risiko bahwa faktor usia, sakit, perusahaan bangkrut, atau PHK membuat pendapatan aktif kamu terhenti.
Lalu, apakah ini juga terjadi pada pendapatan pasif?
Passive Income
Passive income atau pendapatan pasif sendiri merupakan hasil yang didapatkan dari investasi dengan aset yang kamu miliki. Lalu, dari mana modal yang harus digunakan pada passive income?
Untuk mendapatkan passive income, biasanya setiap individu sudah memiliki rencana, strategi, dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Maka dari itu, ketika kamu sudah memiliki pendapatan aktif, usahakan untuk terus mengonversi pendapatan tersebut ke aset tertentu, seperti Bitcoin, emas, atau saham.