Linkedin Share
twitter Share

Investasi · 8 min read

Cara Investasi Crypto Saat Bear Market

Investasi Crypto Saat Bear Market

Market dapat disebut memasuki fase bear ketika harga aset utama suatu sektor atau beberapa sektor terus menurun untuk waktu yang cukup lama.

Saat ini terhitung dari ATH pada akhir 2021 di $68.000. Bitcoin telah kehilangan 60-70%. Penurunan nilai aset terbesar itu pun ikut memengaruhi market crypto secara umum.

Selama bear market umumnya, penawaran lebih besar dari permintaan, kepercayaan rendah, dan harga berada dalam tren turun.

Bear market mungkin membuat trader dan investor stress tetapi momen ini juga bisa dilihat sebagai peluang investasi untuk melakukan pembelian dengan harga lebih murah dari fase bull market, tentu saja tetap menggunakan uang dingin, ya.

Jangan Panik

Kunci dari semua investasi di situasi apa pun adalah jangan panik, cara ini terdengar klise namun ini adalah hal yang paling penting.

Berinvestasi dengan kondisi emosional yang tidak mendukung hanya akan membuat kamu lebih rugi. Kamu perlu berpikir jernih dan menanyakan hal-hal berikut ini agar proses investasi jadi lebih nyaman.

Pertama, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri mengapa berinvestasi di crypto sejak awal. Apakah kamu percaya pada kesuksesan jangka panjang crypto dan ingin memanfaatkan banyak peluang yang dapat dihasilkannya? Atau apakah kamu hanya di sini untuk mendapatkan uang dengan melakukan trading jangka pendek?

Jawaban atas pertanyaan ini bisa menjadi arah untuk mencari jalan keluar dari bear market yang tidak menentu.

Dollar Cost Averaging

DCA, bisa dibilang strategi terbaik yang terbukti telah bekerja sangat baik bahkan selama bear market. Ini adalah strategi jangka panjang yang sederhana di mana investor terus membeli sejumlah kecil aset selama jangka waktu tertentu terlepas dari harganya.

Dengan DCA kamu akan tetap berinvestasi sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan tanpa melihat harga turun atau naik. Jadwal DCA pun bisa diubah dari waktu ke waktu tergantung kebutuhan mu.

Baca juga: Dollar Cost Averaging, Cara Aman Investasi Crypto

Staking

Ketika trading menjadi sulit dan membuka posisi memilkiki risiko sangat tinggi, ada baiknya kamu mengalihkan perhatian untuk melakukan staking.

Staking pada dasarnya mengacu pada praktik mengunci koin pada blockchain proof-of-stake (PoS) untuk jangka waktu tertentu dan diberi imbalan karenanya.

Dengan staking kamu bisa mendapatkan passive income tanpa stress harus memantau market setiap waktu. Setiap koin memiliki imbalan staking yang berbeda, kamu bisa memilih koin yang ingin digunakan untuk staking dan memperhatikan keuntungan serta risikonya.

Staking juga bisa menurunkan kemungkinan “panic selling” karena dana terkunci dengan aman di blockchain.

Baca juga: Apa Itu Staking Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Gunakan Indikator

Bagi investor dan trader berpengalaman praktik memprediksi pergerakan harga aset berdasarkan tren, indikator, dan pola grafik bisa digunakan untuk menemukan indikator tertentu yang bisa memperkirakan kapan aset telah mencapai titik terendah dan menjadi peluang pembelian.

Meski harus dengan catatan menemukan harga terendah di situasi bear market sangat sulit, karena bisa jadi harga akan turun lebih rendah lagi.

Baca juga: Cara Analisis Teknikal Aset Crypto

Identifikasi Sektor Crypto yang Akan Bertumbuh

Beberapa crypto mempertahankan nilainya bahkan selama penurunan pasar yang parah. Ini cenderung berupa koin dan token yang terkait dengan segmen pasar yang mengalami pertumbuhan substansial.

Misalnya, kripto yang digunakan dalam industri video game dan perjudian online telah berkinerja baik meskipun pasar merosot.

Sedangkan crypto yang terkait dengan DeFi dan NFT turun, kamu harus bisa mengindentifikasi sektor yang terdampak paling kecil di bear market dan memiliki potensi pertumbuhan di masa depan ketika bull market tiba.

Penting juga untuk menganalisis kinerja kripto tertentu selama perubahan pasar sebelumnya. Beberapa crypto memiliki sejarah kehilangan lebih banyak nilai selama bear market, sementara yang lain kehilangan lebih sedikit.


Beberapa cara ini bisa coba kamu terapkan jika tetap ingin berinvestasi di kripto, selain cara tersebut yang perlu dilakukan adalah sabar untuk bisa mendapatkan keuntungan.

Dikutip dari Kryptomat, para peneliti mengatakan kenaikan harga bull market rata-rata berlangsung sekitar enam tahun dan memberikan pengembalian kumulatif lebih dari 200%.

Bear market bertahan selama 18 bulan atau kurang, dan kerugian rata-rata 39%.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa jika kamu siap untuk menahan aset selama lima atau 10 tahun, kamu bisa mendapatkan keuntungan.

Tentu saja hold aset crypto ini harus disertai keyakinan dan menggunakan uang dingin agar pengeluaran sehari-hari tidak terganggu.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.