Linkedin Share
twitter Share

Hack dan Scam · 5 min read

7 Tanda Platform Kripto Palsu yang Perlu Diwaspadai

hack
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Pesatnya pertumbuhan industri aset kripto sayangnya belum diiringi dengan pemahaman yang memadai dari para investornya. Minimnya pengawasan, ditambah dengan gelombang investor pemula yang terus berdatangan, menciptakan ruang subur bagi penipuan digital.

Salah satu modus yang paling sering digunakan adalah platform investasi kripto palsu. Modus ini menyamar sebagai layanan tepercaya, memoles tampilan dengan janji manis, testimoni buatan, hingga klaim kemitraan palsu demi menarik korban sebanyak-banyaknya. Ironisnya, banyak investor baru baru menyadari telah tertipu setelah aset mereka raib tak bersisa.

Agar tidak menjadi korban berikutnya, berikut tujuh tanda paling umum dari platform investasi kripto palsu.

Baca juga: Token Hacken Rontok 97% Usai Diserang Hacker lewat Minting Ilegal

Whitepaper Asal Tulis

Whitepaper adalah dokumen fundamental yang seharusnya menjelaskan visi proyek, solusi yang ditawarkan, hingga rencana teknis secara rinci. Namun, banyak proyek penipuan justru menyalin whitepaper dari proyek lain atau menyusunnya secara sembarangan, hanya bermodal istilah teknis yang terdengar rumit.

Untuk menghindari ini, pengguna perlu membaca whitepaper secara menyeluruh. Apakah proyeknya menawarkan solusi nyata? Apakah ada roadmap yang jelas dan realistis? Waspadai istilah bombastis seperti “revolusioner” atau “teknologi mutakhir” tanpa penjelasan konkret.

Identitas Tim Tidak Transparan

Banyak situs palsu menampilkan halaman pengenalan tim mereka yang berisi foto stok, nama fiktif, dan akun LinkedIn palsu. Ini dilakukan untuk menciptakan kesan profesional, padahal identitasnya tak bisa diverifikasi.

Cara menghindari taktik ini adalah telusuri nama-nama yang dicantumkan. Cek apakah mereka memiliki rekam jejak di proyek lain, akun media sosial aktif, dan interaksi yang wajar. Hindari platform yang sama sekali tidak mencantumkan informasi tim.

Baca juga: Iran Batasi Jam Operasional Exchange Kripto Pasca Hack Nobitex Rp1,4 Triliun

Janji Keuntungan yang Tidak Masuk Akal

Jika sebuah platform menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat atau imbal hasil tetap setiap minggu, hampir bisa dipastikan itu adalah jebakan. Investasi kripto bersifat fluktuatif, dan tidak ada pihak yang bisa menjamin profit instan.

Bandingkan dengan praktik umum di platform resmi. Platform legal umumnya tidak menggunakan taktik bombastis, karena keandalan mereka terlihat dari kualitas layanan, bukan janji manis.

Endorsement Palsu

Beberapa situs scam menampilkan logo media besar seperti Forbes atau Bloomberg untuk memunculkan kesan kredibel. Padahal, tidak ada bukti bahwa platform tersebut pernah diliput atau diulas oleh media yang dimaksud.

Cek apakah ada artikel resmi dari media tersebut yang menyebutkan nama platform. Verifikasi juga lewat direktori kripto terpercaya seperti CoinGecko atau CoinMarketCap.

Baca juga: AI Deepfake Picu Lonjakan Scam Kripto Rp74 Triliun Sepanjang 2024

Airdrop atau Giveaway Palsu

Airdrop sering digunakan untuk menarik perhatian, namun pada platform palsu, taktik ini bisa jadi jebakan untuk mencuri private key atau seed phrase pengguna.

Airdrop resmi biasanya diumumkan melalui kanal resmi seperti X, blog Medium, atau situs resmi proyek. Mereka hanya akan meminta wallet address, bukan informasi sensitif seperti private key.

Review yang Terlalu Sempurna

Testimoni pengguna yang semuanya bernada positif, dengan bahasa yang repetitif dan tanpa kritik, patut dicurigai. Bahkan, review tersebut bisa saja ditulis oleh AI atau bot.

Cari ulasan di forum seperti Reddit atau media sosial. Komunitas biasanya cepat mengetahui apakah sebuah platform benar-benar sah atau hanya scam. Tidak adanya akun media sosial juga patut dicurigai.

Informasi Kontak yang Tidak Jelas

Platform yang sah, bahkan yang bersifat terdesentralisasi, tetap menyediakan saluran komunikasi resmi seperti alamat email, formulir kontak, atau dokumentasi teknis. Ketidakhadiran informasi ini bisa menjadi tanda bahaya.

Pastikan platform mencantumkan kontak yang valid dan dapat diverifikasi. Jika mereka mengklaim berbasis di lokasi tertentu, telusuri alamatnya melalui Google Maps atau situs bisnis terkait.

Penipuan investasi kripto kerap memanfaatkan celah ketidaktahuan dan rasa percaya yang dibangun secara instan. Mereka mendesak calon korban untuk segera bertindak, membuat keputusan impulsif tanpa riset mendalam.

Langkah terbaik untuk menghindarinya adalah dengan tetap skeptis, meluangkan waktu untuk Do Your Own Research (DYOR), dan tidak mudah tergoda janji manis.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap Buron Kasus Scam Kripto Internasional Bernilai Rp105 Miliar

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.