Linkedin Share
twitter Share

Ekonomi · 7 min read

Beda Active Income vs Passive Income

Active vs Passive Income, Apa sih Bedanya?

Jika kamu melakukan pekerjaan tertentu dan mendapatkan bayaran dari hal tersebut, itu sama dengan kamu sedang mendapatkan active income.

Sedangkan dana yang datang “tanpa” usaha tambahan dalam mendapatkannya. Dana tersebut sering disebut sebagai pendapatan pasif atau passive income.

Namun, apa sebenarnya perbedaan dari keduanya? Dan yang lebih penting, bagaimana cara mendapatkan keduanya?

Active Income 

Active income atau pendapatan aktif adalah pendapatan yang diterima oleh kamu dengan waktu tetap. Misalnya saja, jika kamu merupakan seorang karyawan, kamu akan mendapatkan penghasilan per hari, minggu, atau bulan dari perusahaan atau tempat kamu bekerja. Jika dilihat dari perspektif pengusaha, pendapatan aktif ini datang dari hasil mereka mengelola usahanya. 

Sederhananya, pendapatan aktif adalah uang yang kamu terima sebagai imbalan karena telah melakukan suatu layanan. Contohnya, upah per jam, gaji, komisi dan tip, pendapatan bersih usaha, dan lainnya. 

Baca juga: 11 Cara Mendapatkan Uang dari Google

Biasanya pendapatan aktif ini digunakan untuk keperluan sehari-hari atau masa depan. Namun, di sisi lain, pendapatan aktif ini memiliki risiko yang juga besar.

Ketika kamu menjadi seorang karyawan, ada risiko bahwa faktor usia, sakit, perusahaan bangkrut, atau PHK membuat pendapatan aktif kamu terhenti. 

Lalu, apakah ini juga terjadi pada pendapatan pasif?

Passive Income

Passive income atau pendapatan pasif sendiri merupakan hasil yang didapatkan dari investasi dengan aset yang kamu miliki. Lalu, dari mana modal yang harus digunakan pada passive income

Untuk mendapatkan passive income, biasanya setiap individu sudah memiliki rencana, strategi, dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Maka dari itu, ketika kamu sudah memiliki pendapatan aktif, usahakan untuk terus mengonversi pendapatan tersebut ke aset tertentu, seperti Bitcoin, emas, atau saham.

Baca juga: Apa itu Bitcoin? Panduan Lengkap untuk Pemula

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.