Linkedin Share
twitter Share

Berita Blockchain · 6 min read

Bedah Peran Polkadot dalam Membuka Peluang DePIN bagi Infrastruktur Digital Indonesia

polkadot
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi digital dunia. Namun, bentuk geografisnya yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau menciptakan tantangan besar terhadap pemerataan akses logistik, energi, dan layanan publik.

Model infrastruktur terpusat yang umum digunakan di negara daratan tidak efisien di wilayah kepulauan. Biaya distribusi energi, pengiriman barang, dan transportasi antarpulau menjadi sangat tinggi, sehingga memperlebar kesenjangan ekonomi antarwilayah.

Baca juga: Intip Bagaimana Model Appchain Polkadot Menjawab Tantangan Regulasi Kripto OJK

DePIN Sebagai Pendekatan Baru untuk Infrastruktur

Decentralized Physical Infrastructure Networks atau DePIN menghadirkan pendekatan baru dalam pembangunan infrastruktur digital. Teknologi ini memungkinkan masyarakat berkontribusi langsung membangun infrastruktur fisik seperti sensor, hotspot, atau stasiun pengisian daya listrik dan mendapatkan imbalan token berbasis blockchain.

Vice President of Ecosystem di Web3 Foundation, Bill Laboon, mengatakan bahwa manusia telah menghabiskan beberapa dekade bergantung pada infrastruktur terpusat yang sebenarnya tidak cocok untuk negara dengan kondisi geografis terfragmentasi. Model seperti ini menciptakan hambatan logistik, biaya layanan yang tinggi, serta membuat komunitas terpencil terus kurang terlayani. Masalahnya bukan pada jaraknya, tetapi pada arsitekturnya.

“Decentralized Physical Infrastructure Networks mengubah fragmentasi menjadi kekuatan dengan mengoordinasikan sumber daya lokal milik komunitas melalui insentif blockchain, sehingga mampu menyelesaikan persoalan skala dan keterjangkauan melalui pembangunan infrastruktur kolaboratif,” sebut Laboon dalam keterangannya kepada Coinvestasi.

Konsep ini membuat infrastruktur tumbuh secara organik melalui kolaborasi komunitas. Dengan kombinasi keamanan modular dari Polkadot dan sistem identitas mesin dari peaq, DePIN menawarkan solusi efisien, transparan, dan berkelanjutan untuk memperkuat konektivitas nasional.

Baca juga: Polkadot Perkenalkan JAM untuk Atasi Tantangan Sharding

Solusi DePIN untuk Masalah Logistik dan Energi

Biaya logistik di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia. Program “Tol Laut” dari pemerintah memang membantu menurunkan sebagian biaya, tetapi belum sepenuhnya menjangkau daerah terpencil.

DePIN dapat menjadi solusi melalui jaringan sensor dan pelacakan rantai pasok berbasis blockchain. Warga dapat memasang perangkat untuk memantau pergerakan barang dan memperoleh imbalan token. Data yang dikumpulkan tercatat secara transparan, menciptakan rantai pasok yang efisien sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Tantangan energi juga menjadi perhatian utama. Banyak pulau kecil masih bergantung pada bahan bakar fosil dengan biaya tinggi, sementara potensi energi terbarukan seperti surya dan angin belum termanfaatkan secara optimal.

DePIN memungkinkan sistem energi terdistribusi yang tidak bergantung pada operator pusat. Melalui machine-to-machine economy, panel surya, turbin angin, dan stasiun pengisian daya kendaraan listrik dapat saling bertukar energi secara otomatis menggunakan smart contract.

Bayangkan panel surya milik warga di Nusa Tenggara menjual kelebihan dayanya langsung kepada pengguna di pulau lain melalui blockchain, tanpa perantara perusahaan energi.

Mengenal Polkadot Sebagai Pondasi Teknologi DePIN

Untuk memahami mengapa DePIN dapat berfungsi secara efisien, penting melihat fondasi teknologinya.

Polkadot merupakan jaringan multi-chain yang menghubungkan berbagai blockchain independen melalui satu jaringan utama bernama Relay Chain. Dengan arsitektur ini, Polkadot memungkinkan pertukaran data dan aset antarjaringan secara cepat, aman, dan efisien, sekaligus menjadi fondasi bagi berbagai aplikasi dan proyek Web3.

Salah satu inovasi utama Polkadot adalah Shared Security, atau keamanan bersama. Dalam sistem ini, setiap parachain yang terhubung ke jaringan utama otomatis mendapatkan perlindungan dari validator Polkadot tanpa perlu membangun keamanan sendiri. Pendekatan ini membuat pengembangan proyek lebih cepat, hemat biaya, dan tetap aman.

Dengan arsitektur yang interoperabel, Polkadot dapat menjadi tulang punggung bagi berbagai proyek infrastruktur digital di Indonesia, terutama untuk kebutuhan lintas wilayah dan lintas sistem.

“Polkadot berfungsi sebagai lapisan utilitas khusus yang memungkinkan tim sepenuhnya fokus pada utilitas dunia nyata. Platform kami menyediakan keamanan setara institusi dan interoperabilitas native secara instan, sehingga para pengembang dapat bergerak lebih cepat, lebih tangguh, dan sepenuhnya berfokus pada utilitas. Inilah yang mempercepat adopsi di dunia nyata,” tutur Laboon.

Baca juga: Apa itu Polkadot? Panduan Lengkap Pemula

peaq sebagai Contoh Nyata Ekosistem DePIN di Polkadot

Salah satu proyek paling relevan di ekosistem Polkadot adalah peaq, blockchain Layer-1 yang dirancang khusus untuk mendukung DePIN dan Economy of Things, ekosistem di mana mesin dan perangkat fisik dapat saling bertransaksi secara otomatis.

peaq dibangun menggunakan Substrate framework milik Polkadot, sehingga tetap kompatibel dengan jaringan Polkadot sekaligus fleksibel sebagai blockchain independen.

Inovasi utama peaq adalah peaq ID, sistem identitas digital untuk perangkat seperti drone, sensor, dan kendaraan listrik. Dengan identitas ini, mesin dapat melakukan transaksi otonom yang aman dan transparan tanpa campur tangan manusia.

Kombinasi Polkadot dan peaq membuka peluang besar untuk membangun infrastruktur digital yang dimiliki komunitas, mulai dari logistik berbasis sensor, energi terdistribusi, hingga mobilitas otonom di berbagai pulau.

Peluang bagi Pengembang Lokal

Ekosistem Polkadot dan peaq memberi ruang besar bagi pengembang Indonesia untuk menciptakan solusi DePIN yang sesuai dengan tantangan lokal.

Beberapa potensi pengembangan antara lain:

  • Pemantauan kualitas udara di berbagai kota dan pulau menggunakan sensor komunitas.
  • Jaringan ride-sharing dan pengantaran desentralisasi dengan sistem insentif token di wilayah padat dan terpencil.
  • Sistem distribusi energi lokal antarwarga menggunakan blockchain untuk transaksi otomatis.

Dengan Substrate framework, pengembang dapat fokus pada inovasi aplikasi tanpa perlu membangun infrastruktur blockchain dari nol.

Selain itu, pertumbuhan jaringan peaq memperkuat validasi model ini. Dalam setahun terakhir, aktivitas transaksi di peaq meningkat lebih dari 500%, menandakan bahwa ekonomi berbasis perangkat tengah berkembang pesat secara global.

DePIN dan Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

Selama ini, banyak proyek Web3 masih identik dengan spekulasi harga aset. DePIN menghadirkan arah berbeda: membangun manfaat nyata dengan infrastruktur yang dimiliki komunitas.

Dengan kondisi geografis dan ekonomi yang kompleks, Indonesia menjadi lokasi ideal untuk mengembangkan model ini. Kolaborasi antara Polkadot, peaq, dan pengembang lokal berpotensi menjadi tonggak baru dalam pemerataan ekonomi digital dan energi berkelanjutan di seluruh nusantara.

Jika dikembangkan secara luas, DePIN dapat menjawab tantangan konektivitas nasional sekaligus menciptakan sistem ekonomi baru yang inklusif dan berkeadilan.


Dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan pendekatan baru untuk memperluas akses infrastruktur. DePIN, melalui kombinasi teknologi Polkadot dan peaq, menawarkan solusi efisien, aman, dan berbasis komunitas.

Model ini berpotensi membawa Indonesia menuju era machine economy, di mana teknologi blockchain menjadi tulang punggung konektivitas, energi, dan pemerataan ekonomi digital masa depan.

Kenali lebih jauh tentang Polkadot.

Baca juga: Miliarder AS Siap Beli dan Desentralisasi TikTok dengan Parachain Polkadot

Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.