Berita Blockchain · 8 min read

Polkadot Perkenalkan JAM untuk Atasi Tantangan Sharding

JAM Polkadot
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Polkadot, platform blockchain yang dikenal dengan inovasinya dalam hal skalabilitas dan interoperabilitas, mengenalkan pembaruan terbesar yakni Join-Accumulate Machine (JAM).

JAM adalah peningkatan signifikan yang menggantikan Relay Chain yang ada dengan desain yang lebih modular dan tanpa izin. Perubahan ini memungkinkan pengembang untuk membangun layanan dan smart contract langsung di jaringan tanpa harus melalui proses lelang yang rumit.

Pengenalan JAM ini berkaitan erat dengan peningkatan teknologi sharding yang digunakan oleh Polkadot. Sebagai teknologi inti dalam arsitektur Polkadot, sharding memungkinkan jaringan untuk memproses banyak transaksi secara paralel.

Namun, seperti teknologi lainnya, sharding memiliki tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pengalaman pengguna tetap optimal.

Baca juga: Apa itu Polkadot? Panduan Lengkap Pemula

Sharding dan Tantangannya

Sharding adalah inti dari teknologi Polkadot yang membagi data dan tugas ke dalam beberapa bagian kecil (shard), memungkinkan jaringan memproses lebih banyak transaksi secara paralel dan efisien.

Namun, tantangan utama yang dihadapi sharding adalah komunikasi antar-shard yang lambat, yang dapat menghambat kinerja keseluruhan dan mengurangi pengalaman pengguna.

Melalui teknologi Join-Accumulate Machine (JAM), shard-shard di Polkadot bekerja lebih sinkron, memungkinkan berbagai shard dieksekusi bersama dalam satu blok. Hal ini mengurangi latensi, meningkatkan kinerja, dan membuat sharding lebih efisien, menjadikan Polkadot lebih scalable dan responsif.

Menurut Filippo Franchini, Educator Teknis di Web3 Foundation, “JAM adalah solusi elegan yang memungkinkan kami menciptakan sistem semi-koheren di mana proses antar-shard dapat dijadwalkan secara sinkron dalam inti CPU yang sama, tanpa memaksa seluruh sistem untuk melakukannya.”

Baca juga: Dibanding Solana, Polkadot Lebih Hemat Energi

Pengenalan Polkadot Virtual Machine (PVM)

Selain itu, JAM juga memperkenalkan Polkadot Virtual Machine (PVM) sebagai pengganti WASM. PVM, yang berbasis arsitektur RISC-V, memungkinkan Polkadot menjalankan program dengan lebih efisien dan mengurangi risiko gangguan akibat pembaruan.

Teknologi tersebut memberikan lingkungan yang lebih stabil bagi pengembang untuk mengembangkan aplikasi tanpa khawatir tentang ketidakcocokan setelah pembaruan sistem.

PVM juga memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mengelola program dan data di jaringan Polkadot, memungkinkan pengembang membangun aplikasi yang lebih kompleks dan canggih sambil mempertahankan manfaat skalabilitas dan kinerja yang sudah ada.

Implikasi JAM bagi Masa Depan Web3

JAM tidak hanya memperbaiki masalah komunikasi antar-shard, tetapi juga membawa perubahan besar dalam hal ketersediaan data dan kemampuan penyimpanan.

JAM dapat memberikan pengembang memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks dan inovatif, membuka peluang baru bagi ekosistem Web3.

“Dengan JAM, kami membuka kemungkinan baru bagi para pengembang. Ketersediaan data yang sepenuhnya dapat diprogram dan kemampuan penyimpanan yang sangat besar akan memungkinkan penciptaan aplikasi yang sebelumnya tidak terbayangkan,” kata Franchini.

Secara keseluruhan, JAM memperkenalkan peluang baru untuk membangun layanan di Polkadot, meningkatkan interoperabilitas dan efisiensi keseluruhan ekosistem.

Parachain yang ada akan tetap beroperasi, tetapi JAM akan mempercepat inovasi dan memperluas potensi pengembangan di Polkadot.

Penerapan penuh JAM diperkirakan memakan waktu 20 hingga 60 bulan, dengan Web3 Foundation menawarkan insentif besar bagi pengembang yang berkontribusi pada implementasinya.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.