Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 6 min read
Theta Network (THETA) sedang mendapatkan ketertarikan yang tinggi akibat harganya yang tetap relatif kuat walau pasar sedang turun.
Selain pembaruan jaringan Theta Network 3.0, nampaknya ketertarikan ini naik muncul akibat fungsi THETA di dunia crypto yang ingin membuat inovasi baru di dunia pertukaran video.
Dengan mekanisme konsensusnya yang menggunakan Proof of Stake ditambah dengan Multi-Level Byzantine Fault Tolerance, blockchainnya menjadi salah satu blockchain tercepat.
Kecepatan transaksinya saat ini berada pada 1.000 transaksi per detik. Akibat teknologi dan kecepatannya, Theta Network masuk ke dalam kategori Blockchain 3.0.
Walau ketertarikannya naik, terdapat satu hal yang umumnya masih menjadi kebingungan terutama oleh investor pemula.
Kebingungan ini adalah keberadaan Theta Fuel (TFUEL) yang membuat adanya dua crypto dalam ekosistem Theta Network.
Baca juga: Apa Itu Theta Network? Panduan untuk Pemula
Theta Fuel atau TFUEL adalah satu dari dua crypto asli yang bergerak di Blockchain Theta Network. Theta juga memiliki token lain berama sama. TFUEL berperan sebagai token yang bertujuan untuk alat transaksi biaya atau gas pada Blockchain Theta.
Baca juga: Apa Itu Theta Network? Panduan untuk Pemula
Akibatnya, TFUEL menjadi token utama di untuk biaya transaksi saat berbagi streaming atau penyiaran video, saat penciptaan smart contracts, dan saat berinteraksi dengan Non Fungible Tokens (NFT) dan Decentralized Finance (DeFi) di Blockchain Theta.
THETA berperan untuk kegunaan Governance atau untuk partisipan komunitas berkontribusi dalam Blockchain Theta seperti untuk Staking.
Sedangkan untuk TFUEL kegunaannya adalah lebih untuk kegiatan operasional yang menjaga agar Blockchain Theta terus berjalan.
Jumlah THETA dan TFUEL memiliki perbandingan 1 : 5 dimana setiap satu THETA yang beredar, berarti ada lima TFUEL yang juga beredar.
Jadi melihat adanya 1 Miliar THETA berarti saat ini terdapat sekitar 5 Miliar TFUEL yang beredar. Nantinya persediaan TFUEL ini akan naik 5% per tahun untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
Perbedaan lain antara TFUEL dengan THETA adalah, THETA memiliki jumlah persediaan yang terbatas di 1 Miliar.
Namun, TFUEL memiliki persediaan yang terus bertambah setelah adanya 5 Miliar TFUEL yang akan terus naik 5% per tahun sesuai kebutuhan Blockchain Theta.
Meski sudah ada Theta, TFUEL tetap diciptakan. Alasannya adalah pencipta blockchain Theta Network ingin menggunakan dua token dengan fungsi berbeda.
Keperluan ini muncul karena staking umumnya mengurangi jumlah crypto yang beredar. Namun Blockchain Theta membutuhkan token untuk biaya gas dan transaksi yang likuid atau memiliki jumlah yang banyak.
Melihat dua hal yang berlawanan tersebut, pencipta Blockchain Theta membentuk dua crypto untuk menjaga keberlangsungan jaringan.
Baca juga: Theta Network Akan Luncurkan Mainnet 3.0, Pengguna Jaringan Meningkat!
Kondisi berlawanan tersebut menjadi alasan utama mengapa Blockchain Theta Network memiliki dua crypto.
Intinya adanya dua crypto utama dalam satu blockchain ini muncul untuk memisahkan kegunaan Staking dan kebutuhan likuiditas.
Hal ini disebabkan Staking mengurangi jumlah crypto yang beredar namun likuiditas membutuhkan jumlah yang terus bertambah.
Jadi intinya token kedua ini muncul untuk menjaga jaringan dengan memberikan crypto yang berfungsi sebagai biaya operasional saat THETA digunakan untuk Staking oleh validator.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.