Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Tips · 8 min read
Volatilitas adalah nilai lonjakan sebuah aset saat naik atau turun dan berlangsung dengan sangat cepat. Istilah tersebut sangat erat kaitannya dengan harga crypto atau Bitcoin yang memiliki volatilitas tinggi.
Kondisi volatilitas sebetulnya cukup normal terutama bagi instrumen keuangan yang masih baru, tetapi untuk investor pemula hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang menakutkan.
Karena itu ada berbagai tips yang bisa diterapkan bagi investor Bitcoin atau crypto untuk menghadapi volatilitas harga yang sedang tinggi dan bergerak tidak tentu arah.
Salah satu cara untuk tetap tenang dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi adalah untuk mengingat fundamental aset crypto yang dibeli.
Volatilitas atau fluktuasi merupakan suatu hal yang wajar dan selalu ada di aset keuangan mana pun, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk menenangkan diri, cara yang terbaik adalah meyakinkan diri bahwa aset yang dibeli adalah aset yang baik.
Cara yang tepat adalah dengan melihat fundamental dari aset tersebut, karena jika sisi fundamentalnya baik, maka investor pasti akan tenang.
Ketenangan tersebut muncul akibat investor percaya terhadap aset yang dibeli. Kepercayaan ini datang dari fundamentalnya bahwa aset tersebut adalah aset yang baik.
Jadi, harus dipastikan bahwa saat membeli, investor percaya dan menganggap bahwa aset tersebut adalah aset crypto yang baik.
Cara memastikan aset crypto baik diantaranya adalah melihat kegunaannya, teknologinya, penciptanya, dan juga keseluruhan ekosistem dan sifat crypto tersebut atau token economics.
Cara lain adalah melihat relevansi crypto dengan kondisi pasar, adopsi, dan kabar serta jadwal pembaruan dan acara yang terkait dengan crypto tersebut ke depannya.
Terakhir untuk memastikan keyakinan investor dapat menanyakan kepada diri sendiri pertanyaan berikut,
“Jika aset ini turun signifikan, misal 30% hingga 50%, apakah penurunan ini dianggap sebagai kerugian besar atau dianggap sebagai kesempatan membeli lagi?”
Jawaban dari pernyataan tersebut dapat membantu menentukan keyakinan investor terhadap aset tersebut, yang juga dapat membantu keputusan investasi.
Baca juga: Investasi Crypto, Strategi, Cara, Manfaat dan Risikonya
Berikutnya perlu dipastikan bahwa investor tidak membeli atau menjual aset tersebut berdasarkan FOMO atau Fear of Missing Out terutama dengan banyaknya kebijakan negara adidaya seperti Amerika Serikat yang seringkali memengaruhi pergerakan aset.
FOMO ini lebih akrab dikenal investor Indonesia sebagai “ikut-ikutan”.
Jadi, hal ini perlu dihindari caranya dengan melakukan riset dan mengedukasi diri sebelum membeli.
Kondisi FOMO ini dapat membuat investor melakukan pembelian atau penjualan akibat khawatir tertinggal kondisi yang terbaik.
Sering kali, FOMO dapat membuat kerugian akibat mengikuti orang lain dan berujung keluar dari rencana atau manajemen keuangan awal.
Baca juga: 7 Tips Hindari FOMO, Musuh Besar Para Trader Crypto
Sehingga sering kali juga FOMO ini berasal dari terlalu banyak mendengarkan orang lain, yang juga berhubungan dengan FUD.
FUD atau Fear, Uncertainty, dan Doubt adalah hal yang juga harus dihindari terutama dalam kondisi koreksi dan volatilitas yang tinggi.
FUD berasal dari berita negatif dengan sumber yang kurang jelas, seperti berita dengan akhiran “-Sources” yang tidak jelas sumbernya dari mana.
Selain itu, FUD juga sering kali muncul akibat berita negatif lama yang diangkat kembali.
Baca juga: Apa itu FUD dan Cara Menghindarinya
Umumnya pengangkatan kembali ini sering terjadi jika harga sudah naik cukup tinggi.
Oleh karena itu, saat melihat berita negatif, investor perlu melakukan riset dan pemeriksaan kembali agar tidak termanipulasi dan berujung mengalami kerugian.
Selain itu, cara terbaik untuk tetap tenang adalah dengan melihat pergerakan aset melalui data nyata.
Dengan melihat data, maka investor akan lebih yakin terhadap pergerakan nyata yang terjadi di pasar crypto. Sehingga, investor tidak mudah tergiring opini FUD atau FOMO.
Dengan melihat data secara langsung, maka investor dapat benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Jika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, investor dapat membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang lebih buruk.
Tujuannya adalah untuk melihat seberapa buruk kondisi saat ini relatif terhadap kondisi buruk sebelumnya.
Data terbaik yang dapat dilihat adalah data-data on-chain atau data yang berasal langsung dari blockchain. Data ini umumnya disediakan oleh lembaga peneliti crypto.
Beberapa sumber baik yang dapat dilihat untuk mencari data on-chain adalah lembaga perusahaan seperti Glassnode, Ark Invest, OnchainFX, TheBlock, Messari, dan lainnya.
Data-data lain yang dapat dilihat adalah data dari sumber seperti Indeks Fear and Greed dan angka Inflow dan Outflow dari bursa.
Selain itu, data dari pasar derivatif juga dapat menjadi panduan untuk melihat pergerakan crypto seperti data futures premium, Open Interest, dan Funding Rate.
Seluruh data tersebut dapat membantu melihat pergerakan nyata dan juga sentimen yang berada di sekitar pasar crypto agar lebih mengetahui dan lebih tenang melihat volatilitas.
Terakhir cara yang terbaik adalah untuk tidak terlalu sering memantau pergerakan aset yang telah dibeli untuk investasi.
Volatilitas dan fluktuasi harga sering kali menjadi salah satu hal yang menghalangi keuntungan maksimal akibat pengaruh dari kondisi psikologis.
Dengan tidak sering melihat pergerakan aset maka kondisi psikologis menjadi lebih tenang dan menandakan investor sudah percaya terhadap aset tersebut.
Perlu diingat bahwa investasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial dan pendapatan secara pasif.
Jadi jika investor terus memperhatikan pergerakan aset yang diinvestasikan, kegiatan tersebut bukan lagi suatu hal yang pasif dan menghilangkan tujuan dari kebebasan finansial tersebut.
Selain itu, dengan tidak selalu memperhatikan pergerakan aset yang dibeli, maka kemungkinan untuk menjual dan membeli secara impulsif menjadi lebih berkurang.
Semakin berkurangnya impulsivitas tersebut maka semakin disiplin investor terhadap manajemen keuangannya yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal.
Selain itu perlu diingat bahwa uang yang digunakan untuk investasi tersebut adalah uang “dingin” yang sudah direlakan untuk hilang.
Jadi seharusnya jika sudah rela terhadap uang tersebut, faktor psikologis tidak lagi berperan besar yang dapat membuat lebih disiplin.
Oleh karena itu, melihat uang yang digunakan adalah uang “dingin” dan bertujuan untuk pendapatan secara pasif, aset tersebut tidak harus selalu dipantau.
Jika sudah memiliki rencana dan manajemen keuangan yang tepat, maka seharusnya investor membiarkan uang bekerja untuknya dan tidak khawatir terhadap volatilitas.
Artikel ini bukan merupakan ajakan atau saran untuk investasi karena risiko ditanggung oleh investor masing-masing.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.