Linkedin Share
twitter Share

Hack dan Scam · 8 min read

Cara Mendeteksi Smart Contract Scam

smart contract scam
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Di dunia kripto yang terus berkembang, smart contract menjadi salah satu inovasi paling revolusioner yang membuka banyak peluang baru. Namun, di balik potensi dan manfaatnya, ada risiko yang harus diwaspadai, termasuk adanya smart contract scam yang dirancang untuk menipu banyak investor yang tidak waspada.

Dalam artikel ini akan dibahas tanda-tanda dan cara efektif untuk mengidentifikasi smart contract berpotensi scam sehingga kamu dapat melindungi diri dan aset digital.

Smart Contract sebuah Token

Smart contract adalah program komputer yang berjalan di atas blockchain dan digunakan untuk mengotomatisasi perjanjian atau kontrak tanpa memerlukan perantara. Dalam ekosistem kripto, smart contract berperan penting dalam mengelola berbagai fungsi, seperti penciptaan token, distribusi, dan pelaksanaan transaksi.

Smart contract dirancang untuk menjalankan tindakan tertentu ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi, sehingga memungkinkan transparansi dan efisiensi yang lebih besar dalam proses transaksi.

Dalam konteks token, smart contract sering digunakan untuk mengimplementasikan standarisasi token seperti ERC-20 di Ethereum, yang mendefinisikan aturan dasar untuk pembuatan dan pengelolaan token. Kontrak ini mengatur fungsi seperti transfer token, persetujuan transaksi, dan saldo pemilik.

Smart contract memiliki sifat yang otonom dan tidak dapat diubah setelah disebarkan. Maka dari itu, sangat penting bagi pengembang dan investor untuk memastikan bahwa smart contract tersebut aman, diaudit dengan baik, dan bebas dari celah keamanan atau kode berbahaya yang dapat dieksploitasi oleh pihak jahat.

Baca juga: 500 Token Scam Beredar di Blockchain Base Coinbase

Tanda-tanda Smart Contract Berpotensi Scam

Kode Tertutup dan Tidak Diaudit

Smart contract yang kodenya tidak tersedia untuk umum atau tidak diaudit oleh pihak ketiga dapat menjadi indikasi scam. Transparansi adalah kunci dalam teknologi blockchain, jika kode tidak dapat diakses atau diperiksa, ada kemungkinan besar bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pembuatnya.

Fungsi Self Destruct atau Kill Switch

Beberapa smart contract memiliki fungsi self-destruct atau kill switch, yang memungkinkan pembuatnya menghentikan kontrak dan menarik semua dana yang tersisa. Fungsi ini dapat digunakan untuk melarikan dana investor, terutama jika tidak diumumkan secara jelas atau digunakan tanpa persetujuan.

Fungsi Backdoor

Backdoor dalam smart contract memungkinkan pengembang untuk memiliki akses khusus yang tidak diungkapkan kepada publik. Ini bisa digunakan untuk memanipulasi kontrak atau mencuri dana dari pengguna yang tidak menyadari keberadaan fungsi ini.

Honeypot

Honeypot adalah jenis penipuan di mana smart contract memungkinkan deposit tetapi tidak memungkinkan penarikan. Investor mungkin tergiur dengan iming-iming keuntungan, tetapi ketika mencoba menarik dana, mereka tidak dapat melakukannya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian finansial.

Ada Pemegang Privileged Keys

Ketika ada individu atau entitas yang memegang kunci istimewa (previledged key) yang memungkinkan mereka mengubah kontrak atau mengakses dana, ini bisa menjadi tanda bahaya. Kunci ini dapat digunakan untuk mengambil alih kontrol kontrak atau mengubahnya sesuai keinginan, mengabaikan keamanan dan integritas sistem.

Baca juga: Kerugian Akibat Hack dan Scam Kripto Sentuh Rp9,3 Triliun di Q2 2024

Platform Pendeteksi Smart Contract

Berbagai platform pendeteksi smart contract menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk mengevaluasi keamanan dan validitas kontrak. Setiap platform ini menampilkan skor penilaian yang biasanya berada dalam rentang 0 hingga 100.

Skor ini didasarkan pada berbagai faktor seperti audit keamanan, analisis kode, dan aktivitas pengguna. Umumnya, nilai di atas 80 dianggap sebagai indikator bahwa smart contract tersebut bagus atau memiliki risiko rendah.

De.Fi

De.Fi adalah platform keamanan DeFi yang menawarkan serangkaian alat untuk memantau dan menganalisis risiko dalam smart contract. Mereka menyediakan fitur seperti pelacak wallet, yang memungkinkan pengguna untuk melihat aktivitas dan transaksi dari smart contract tertentu.

smart contract
Gambar: Tampilan De.Fi. Sumber: De.Fi.

Selain itu, De.Fi memiliki alat deteksi kerentanan yang dapat mengidentifikasi potensi masalah dalam kode kontrak. Skor keamanan yang diberikan oleh De.Fi didasarkan pada analisis mendalam terhadap struktur kode, audit sebelumnya, dan pola perilaku transaksi. Dengan menggunakan skor ini, investor dapat menilai tingkat keamanan dan risiko yang terkait dengan smart contract yang sedang mereka pertimbangkan untuk digunakan.

Baca juga: 9 Platform untuk Analisis Kripto yang Wajib Diketahui!

Go Plus Labs

Go Plus Labs menyediakan layanan keamanan yang komprehensif untuk token dan smart contract. Platform ini menawarkan audit keamanan yang mendalam, di mana mereka memeriksa kode kontrak untuk mencari celah keamanan atau potensi backdoor.

smart contract
Gambar: Tampilan Go Plus Labs. Sumber: Go Plus Labs.

Selain itu, Go Plus Labs juga melakukan verifikasi identitas tim pengembang dan menilai transparansi proyek secara keseluruhan. Mereka memberikan skor yang mencerminkan tidak hanya keamanan teknis tetapi juga faktor-faktor seperti kepercayaan komunitas dan kejelasan tujuan proyek.

Token Sniffer

Token Sniffer adalah alat yang dirancang untuk membantu pengguna memeriksa keabsahan dan keamanan token di berbagai blockchain. Platform ini menilai token berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk kejelasan kode, distribusi token, dan aktivitas transaksi. Salah satu fitur utama Token Sniffer adalah kemampuan untuk mendeteksi pola distribusi yang mencurigakan, seperti alokasi besar kepada pengembang atau akun yang tidak teridentifikasi.

smart contract
Gambar: Tampilan Token Sniffer. Sumber: Token Sniffer.

Selain itu, Token Sniffer juga mengidentifikasi kode berbahaya atau fungsi yang dapat digunakan untuk penipuan, seperti honeypot atau backdoor. Skor yang diberikan oleh Token Sniffer memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menilai apakah token tersebut berisiko tinggi atau relatif aman untuk diinvestasikan.


Menyelami dunia kripto memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama saat berurusan dengan smart contract. Dengan memahami tanda-tanda scam dan menggunakan platform deteksi yang tersedia, investor dapat mengurangi risiko kerugian dan melindungi aset mereka.

Baca juga: Smart Contract SushiSwap Dieksploitasi, Rp49,3 Miliar Raib!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.