Linkedin Share
twitter Share

Trading · 5 min read

Cara Membaca Candlestick untuk Trading

Candlestick adalah grafik yang digunakan untuk menggambarkan aksi harga di pasar selama jangka waktu tertentu. Mereka biasanya dibentuk oleh harga pembukaan, tertinggi, terendah dan harga penutupan instrumen keuangan yang ingin diperdagangkan.

Baca juga: Mengenal Candlestick untuk Trading Crypto

Fungsi Candlestick

Dalam trading kripto, candlestick dapat berfungsi sebagai alat analisis untuk memperkirakan pergerakan harga selanjutnya untuk mengetahui tren yang akan berlangsung apakah bullish atau bearish.

Maka dari itu, mengetahui cara membaca candlestick bisa bermanfaat bagi trader untuk menentukan kapan waktu masuk dan keluar dari perdagangan, namun tetap harus dibersamai dengan analisis fundamental untuk membuat analisis semakin kuat.

Baca juga: 14 Pola Candlestick dan Artinya Lengkap! Panduan untuk Pemula

Cara Membaca Candlestick

Anatomi Candlestick

Setiap candlestick terdiri dari badan nyata/batang lilin dan sumbu.

Tubuh yang seperti batang lilin mencerminkan perbedaan antara harga buka dan tutup di periode itu.

Harga buka dan tutup merupakan harga transaksi pertama dan terakhir untuk jangka waktu tersebut.

Ketika tidak ada tubuh atau sangat kecil, berarti yang terbuka hampir sama.

Anatomi candlestick coinvestasi
Anatomi candlestick

Batang lilin mewakili perbedaan antara harga buka dan penutupan periode waktu tertentu. Sumbu atau ekor merupakan garis tipis kecil di atas dan di bawahnya yang mewakili harga tinggi dan rendah untuk periode itu.

Ketika sumbu muncul di atas lilin, menunjukkan harga tinggi untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu atas, maka bagian atas lilin merupakan harga tertinggi.

Begitu pula yang terjadi pada sumbu di bagian bawah lilin menunjukkan harga rendah untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu yang lebih rendah, maka bagian bawah lilin merupakan harga terendah.

Perbedaan Warna Candlestick

Batang berwarna dan tergantung pada skema yang digunakan oleh platform charting, umumnya berwarna putih dan hitam, hijau dan merah.

Warna putih atau hijau berarti harga selesai lebih tinggi selama jangka waktu tersebut. Dimana harga penutupan berada di atas harga terbuka. Sedangkan warna hitam atau merah berarti harga selesai lebih rendah selama jangka waktu tersebut.  

Baca juga: 5 Pola Bullish Candlestick yang Perlu Kamu Pahami

Cara Baca Satu Candle 

Cara baca satu candle

Di gambar pertama terbentuk sumbu atau wick tipis yang sangat panjang, hal tersebut bisa menjadi indikator tren bearish atau penurunan. Artinya trader ingin melakukan penjualan, semakin tinggi wick atas yang tercipta, maka semakin kuat pula indikatornya. 

Gambar kedua, wick tipis di bawah yang sangat panjang menunjukan sinyal bullish atau naik. Investor sedang mencari waktu untuk membeli, dan apabila pembelian dilakukan maka harga terdorong naik. Semakin panjang wick tipis di bawah, sinyal bullish semakin kuat. 

Gambar ketiga merupakan candle doji tanpa body atau tubuh candle, hal ini menunjukan bahwa harga buka dan tutup sama. Ini menunjukan ada keraguan di pasar, dan bisa menjadi indikator bahwa pergerakan harga masih belum jelas. 

Gambar keempat seperti palu, di mana, di atas ada body candle dan bawah ada sumbu atau wick sangat panjang. Apabila kamu melihat pola ini, maka aset tersebut sedang mengalami tekanan beli yang cukup besar dan pertanda bahwa harganya akan segera naik apabila candle berwarna hijau. 

Sebaliknya dengan pola yang sama tetapi berwarna merah, maka pertanda harga akan turun karena investor melakukan penjualan untuk mengambil keuntungan. 

Perlu dicatat bahwa sinyal satu candle dapat menjadi petunjuk penting, tetapi pembacaan tren pasar kripto yang akurat memerlukan pemahaman konteks yang lebih luas.

Baca juga: Pola Candlestick Reversal: Jenis dan Cara Menggunakannya

Strategi Trading dengan Candlestick

Ada cara praktis yang bisa diterapkan dengan mudah dalam strategi trading dengan pola candlestick.

Diantaranya strategi dengan pola Inverted Hammer, Bullish Engulfing, Piercing Line. Morning Star, dan Three White Soldiers.

Berikut penjelasan singkat kelima pola tersebut:  

Inverted Hammer

CANDLESTICK - Inverted Hammer
Inverted hammer

Hammer adalah pola pembalikan bullish, yang menandakan bahwa sebuah perdagangan mendekati level terendah dalam tren turun.

Sedangkan Inverted Hammer terbentuk dalam tren turun dan mewakili kecenderungan berbalik arah atau tren mulai naik.  

2. Bullish Engulfing

Bullish Engulfing merupakan pola pembalikan dua lilin, dimana lilin kedua menelan tubuh asli lilin yang pertama, tanpa memperhatikan panjang sumbu.

Pola ini biasanya muncul dalam tren turun dan merupakan kombinasi dari satu lilin gelap diikuti oleh lilin putih yang lebih besar.  

CANDLESTICK - Bullish Engulfing
Bullish Engulfing

3. Three White Soldiers

CANDLESTICK - Three white soldiers
Three White Soldiers

Nah, pola yang ini biasanya diamati setelah periode downtrend. Seperti namanya, Three White Soldiers terdiri dari tiga lilin putih panjang yang semakin tinggi dan berlanjut pada perdagangan berikutnya.

Setiap lilin lebih tinggi dari pembukaan sebelumnya menunjukkan kenaikan tekanan beli yang stabil. Tetapi hati-hati, ketika lilin putih terlalu lama muncul justru akan menciptakan penjualan pendek yang bisa menyebabkan harga longsor.  

4. Piercing Line

CANDLESTICK - piercing line
Piercing Line

Mirip dengan pola Engulfing, Piercing Line merupakan pola pembalikan naik dua lilin yang terjadi ketika tren turun. Lilin hitam panjang pertama diikuti oleh lilin putih lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Biasanya lilin putih muncul ketika tekanan beli mendorong harga naik setengah atau dua pertiga tubuh lilin hitam.  

5. Morning Star

CANDLESTICK - morning star
Morning star

Morning star merupakan awal baru yang terjadi ketika tren menurun. Perhatikan bahwa pola ini terdiri dari tiga lilin, satu lilin bertubuh pendek (doji) muncul diantara lilin hitam dan lilin putih.

Tidak ada tumpang tindih antara tubuh doji dan lilin hitam sebelumnya. Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa tekanan jual sebelumnya sudah mereda dan lilin putih ketiga menunjukkan tekanan pembeli baru dan awal pembalikan bullish.


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.