Linkedin Share
twitter Share

Berita Blockchain · 7 min read

Intip Bagaimana Model Appchain Polkadot Menjawab Tantangan Regulasi Kripto OJK

polkadot
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Peralihan pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandai babak baru dalam regulasi keuangan digital Indonesia. Melalui Peraturan OJK Nomor 27 Tahun 2024 (POJK 27/2024), regulator memperketat tata kelola, keamanan data, dan perlindungan konsumen di industri aset digital.

Dalam lanskap baru ini, teknologi blockchain seperti Parachain Polkadot dinilai mampu menjawab kebutuhan institusi dan korporasi besar yang ingin masuk ke ruang aset digital tanpa melanggar ketentuan regulator.

Baca juga: Apa itu Polkadot? Panduan Lengkap Pemula

Peralihan Pengawasan Kripto dari Bappebti ke OJK

Fungsi pengawasan dan pengaturan aset kripto kini resmi beralih dari Bappebti kepada OJK pada 10 Januari 2025.

Peralihan ini didasarkan pada implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2024 (POJK 27/2024) yang mengatur alih tugas pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto dan derivatif keuangan, kepada OJK dan Bank Indonesia (BI).

Sebelumnya, di bawah pengawasan Bappebti, aset kripto dikategorikan sebagai komoditas. Namun kini, aset tersebut diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan.

Perubahan klasifikasi ini mengubah pendekatan pengawasan, dari sekadar pengaturan perdagangan, menjadi pengawasan terintegrasi yang mencakup tata kelola perusahaan, pengendalian risiko, dan perlindungan konsumen.

Adapun, OJK akan mengedepankan pendekatan yang lebih luas, mencakup:

  • Pengembangan produk dan layanan aset digital
  • Tata kelola perusahaan yang sehat
  • Mitigasi risiko sistemik
  • Integrasi aset digital dengan sektor keuangan formal lainnya.

Selain dari itu, POJK 27/2024 akan menegaskan tiga hal utama, termasuk:

  • Kepatuhan tata kelola perusahaan: Direksi dan komisaris wajib menjalani fit and proper test dan tidak boleh merangkap jabatan (double hatting) di sektor lain.
  • Perlindungan konsumen dan keamanan data: Penyelenggara aset digital harus menjaga integritas dan kerahasiaan data pengguna serta menyimpan data transaksi hingga 10 tahun.
  • Transparansi operasional: Seluruh entitas wajib memiliki izin resmi, sistem audit internal, serta mekanisme pengawasan berkelanjutan.

Aturan ini menuntut lembaga keuangan dan korporasi untuk menggunakan infrastruktur blockchain yang patuh regulasi namun tetap terdesentralisasi dan efisien, ruang di mana teknologi Polkadot berpotensi besar.

Model Parachain Polkadot Menjawab Tantangan Regulasi OJK

Dalam ekosistem Polkadot, Parachain berfungsi sebagai application-specific blockchain (Appchain) yang dibangun menggunakan Polkadot SDK berbasis Substrate.

Berbeda dari blockchain publik tradisional seperti Ethereum, Polkadot memungkinkan pengembang membuat jaringan yang bisa dikustomisasi sepenuhnya, baik dari sisi logika, tata kelola, maupun aturan transaksi.

Kaitannya dengan OJK, pendekatan ini memungkinkan pengembang atau institusi keuangan menanamkan logika regulasi langsung ke dalam protokol.

Misalnya, kepatuhan terhadap aturan fit and proper, pembatasan transaksi, dan sistem audit bisa ditulis langsung ke dalam runtime logic Parachain, bukan sekadar aplikasi di atasnya.

Dengan desain modular dan fleksibel, Polkadot SDK memungkinkan developer untuk:

  • Membuat blockchain khusus (custom runtime): Developer dapat menentukan aturan, parameter, dan perilaku jaringan sesuai kebutuhan lembaga atau perusahaan.
  • Menanamkan logika regulasi langsung di level protokol: Fungsi seperti KYC/AML, whitelist, pembatasan transfer, dan audit trail bisa diintegrasikan ke dalam inti blockchain.
  • Melakukan pembaruan tanpa forking: Sistem forkless runtime upgrade memastikan jaringan dapat berevolusi tanpa gangguan layanan.

Dengan pendekatan ini, Parachain menghadirkan model compliance-by-design, di mana kepatuhan terhadap regulasi bukan ditambahkan di atas sistem, melainkan menjadi bagian dari fondasi protokol itu sendiri.

Baca juga: 6 Proyek Terbaik di Polkadot Ini Gabung ke Reksadana Index Polkadot (PINT)

Parachain Lebih Efektif daripada Smart Contract

Kebanyakan blockchain publik bersifat monolitik (monolithic Layer-1s), artinya semua pengguna dan aplikasi berbagi tata kelola, biaya transaksi, serta transparansi penuh.

Bagi institusi keuangan yang wajib mematuhi standar privasi dan kendali transaksi tertentu, model ini sering kali tidak ideal.

Polkadot memberikan alternatif melalui model Parachain yang menawarkan:

  • Kedaulatan penuh (Full Customization): Developer bebas menentukan logika jaringan dan mekanisme tata kelola sesuai kebutuhan bisnis atau regulator.
  • Logika regulasi tertanam (Embedded Regulatory Logic): Parachain dapat menegakkan kepatuhan seperti verifikasi identitas, pembatasan aset, dan pelacakan transaksi di tingkat protokol.
  • Tata kelola yang disesuaikan (Tailored Governance): Struktur multisig, sistem voting, dan kontrol eksekutif bisa disesuaikan untuk meniru mekanisme pengawasan perusahaan sesuai standar OJK.

Studi Kasus

Popularitas tokenisasi Real World Assets (RWA), mulai dari real estat, surat berharga, hingga aset produktif, terus meningkat.

Namun di sisi lain, OJK menegaskan bahwa setiap aset digital yang mewakili nilai nyata harus memenuhi standar kepemilikan, pengungkapan, dan pengawasan yang ketat.

Di tengah perkembangan ini, model Parachain Polkadot bisa menjadi jembatan antara inovasi blockchain dan kepatuhan hukum.

Untuk kasus RWA, Parachain dapat dirancang untuk:

  • Sistem izin terbatas: Hanya pengguna yang telah lulus KYC dan disetujui OJK yang dapat bertransaksi.
  • Fitur circuit breaker: Direksi atau pengawas dapat menghentikan sementara transaksi jika terjadi pelanggaran, risiko keamanan, atau perintah regulator.
  • Pelaporan otomatis: Fungsi audit, pelaporan pajak, dan dokumentasi dapat diotomasi langsung dalam logika jaringan.

Dengan desain ini, tokenisasi RWA bisa tetap patuh regulasi OJK, tanpa kehilangan efisiensi dan transparansi khas blockchain.

Penerapan Nyata Parachain Polkadot dalam Proyek RWA

Salah satu contoh penerapan nyata prinsip compliance-by-design di ekosistem Polkadot adalah OriginTrail, proyek yang menggabungkan blockchain dengan sistem Decentralized Knowledge Graph (DKG) untuk menciptakan infrastruktur data yang aman, terverifikasi, dan saling terhubung lintas industri.

OriginTrail adalah proyek berbasis Polkadot yang membangun sistem Decentralized Knowledge Graph (DKG), jaringan data terdesentralisasi untuk menyimpan, memverifikasi, dan menghubungkan informasi lintas industri secara aman.

DKG menggabungkan symbolic AI (struktur data melalui knowledge graph) dan neural AI (analisis dengan model bahasa besar) untuk menciptakan data yang bisa diverifikasi di blockchain.

Di atas infrastruktur ini, OriginTrail mengembangkan Supplier Compliance Audit Network (SCAN), yaitu jaringan audit rantai pasok global yang digunakan oleh perusahaan seperti Walmart, Costco, dan Target.

SCAN membantu pabrik dan pemasok mematuhi standar audit US Customs Trade Partnership Against Terrorism (CTPAT) dengan memastikan seluruh data logistik dan sertifikasi dapat ditelusuri dan diverifikasi di blockchain.

Melalui kombinasi OriginTrail DKG dan SCAN, Polkadot menunjukkan bagaimana model Appchain dapat digunakan untuk membangun sistem kepatuhan yang transparan dan otomatis, prinsip yang sejalan dengan arah regulasi OJK terhadap aset digital di Indonesia.

Baca juga: Mengenal DePIN Inovasi untuk Tingkatkan Adopsi Kripto

Apakah Parachain Polkadot Aman?

Setiap Parachain di Polkadot mendapatkan keamanan bersama dari Relay Chain, yaitu jaringan utama yang menjalankan validasi dan konsensus.

Artinya, pengembang tidak perlu membangun validator set sendiri, tetapi tetap memperoleh keamanan tingkat institusional.

Selain itu, Polkadot mendukung Cross-Consensus Messaging (XCM), protokol komunikasi lintas chain yang memungkinkan interoperabilitas antara jaringan publik dan privat.

Dengan XCM, Parachain lokal yang tunduk pada aturan OJK tetap bisa berinteraksi dengan ekosistem global Polkadot tanpa mengorbankan kepatuhan lokal.

Masa Depan Blockchain Teregulasi di Indonesia

Regulasi baru OJK menunjukkan arah jelas bahwa industri aset digital harus memiliki fondasi yang transparan, aman, dan teregulasi.

Dalam konteks ini, Polkadot dan Parachain menawarkan solusi yang tepat, memungkinkan lembaga keuangan membangun infrastruktur blockchain dengan logika kepatuhan lokal, sekaligus menjaga keterhubungan global.

Ke depan, pendekatan compliance-by-design seperti yang ditawarkan Polkadot diperkirakan akan menjadi model utama bagi sektor keuangan Indonesia untuk mengadopsi teknologi Web3 secara legal, aman, dan berkelanjutan.

Kenali lebih jauh tentang Polkadot.

Baca juga: Polkadot Luncurkan Lima Parachain, Begini Harga DOT

Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.