Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 6 min read
Blockchain dengan smart contract pertama kali diperkenalkan oleh Ethereum. Smart contract ini merupakan suatu inovasi yang sangat berguna.
Developer blockchain yang ingin membangun proyek kripto jadi tidak harus membangun suatu jaringan blockchain, melainkan dapat menggunakan smart contract dan membangun di atas jaringan yang sudah ada.
Seiring berkembangnya blockchain, banyak developer yang mengadopsi ide smart contract dan membuat blockchain mereka sendiri, salah satunya adalah Tron Foundation yang didirikan oleh Justin Sun.
Dalam membangun proyek kripto dengan smart contract, pembuatan token memerlukan spesifikasi tertentu sesuai dengan induk blockchain-nya.
Contohnya, token yang dibuat dengan smart contract Ethereum bernama ERC20. Sementara token yang dibuat dengan smart contract Tron bernama TRC20.
Baca juga: Apa itu Smart Contracts?
TRC20 adalah token fungible standard yang memenuhi spesifikasi smart contract pada blockchain Tron. Abreviasi ini awalnya berasal dari Ethereum dengan token fungible nya yang disebut Ethereum Request for Comments -20 (ERC20) yang kemudian beberapa token standard menggunakan istilah ini, contohnya Tron Request for Comments -20 (TRC20).
Pada awalnya, Tron dibangun di atas blockchain Ethereum sampai pada Mei 2018, Tron berhasil meluncurkan mainnetnya dan menjadi blockchain independen.
Karena sempat dibangun di blockchain Ethereum, bahasa pemrograman pada smart contract Tron menggunakan bahasa yang sama dengan Ethereum, yakni Solidity. Hal ini mengakibatkan, semua token TRC20 memiliki interoperabilitas dengan blockchain Ethereum dan sebaliknya.
Tron merupakan jaringan blockchain yang open source sehingga semua orang dapat mengakses kode smart contract dan membuat token TRC20.
Baca juga: Apa Itu TRC20 Wallet? Panduan Untuk Pemula
TRC20 | ERC20 |
Berjalan di atas blockchain Tron | Berjalan di atas blockchain Ethereum |
Menggunakan koin Tron (TRX) sebagai biaya transfer token | Menggunakan koin Ether (ETH) sebagai biaya transfer token |
Perbedaan mendasar antara TRC20 dan ERC20 adalah blockchain tempat mereka dibuat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, TRC20 berjalan di atas jaringan Tron, sementara ERC20 berjalan di atas jaringan Ethereum.
Dalam melakukan transfer masing-masing token standard, maka diperlukan koin native dari blockchain induk sebagai gas fee untuk transfer. Pada blockchain Ethereum, koin native nya adalah Ether (ETH) sehingga ketika hendak melakukan transaksi dengan token ERC20 maka diperlukan koin ETH untuk membayar biaya transaksi.
Sementara pada blockchain Tron, koin native nya adalah Tron (TRX) sehingga dalam melakukan transaksi dengan token TRC20 maka diperlukan koin TRX untuk membayar biaya transaksi.
Jika dibandingkan dengan ERC20, biaya transaksi untuk TRC20 lebih rendah. Saat ini biaya rata-rata untuk transfer token ERC20 adalah $0,94* sementara biaya transfer TRC20 adalah berdasarkan bandwidth dan bisa gratis.
Baca juga: Apa itu Gas Fee dalam Blockchain Ethereum?
Kecepatan transaksi token TRC20 pada network Tron mencapai 2000 transaksi per detik yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan transfer ERC20 yang hanya 30 transaksi per detik.
Jadi, mengirim token ERC20 bisa memakan waktu bermenit-menit hingga hitungan jam, sementara transfer TRC20 hanya dalam hitungan detik.
Berikut adalah token-token TRC20.
USDD diprakarsai oleh Tron DAO Reserve yakni sebuah stablecoin algoritmik yang dibackup oleh Tron (TRX) dan kripto berlikuiditas tinggi seperti Bitcoin dan USDT untuk menjaga nilainya tetap 1:1 terhadap US Dollar.
Baca juga: USDD Tron Turun dari $1, Ikuti Jejak UST?
Stablecoin yang dikeluarkan oleh protokol DeFi Just
JST adalah native token dari protokol DeFi Just. Pengguna protokol ini dapat melakukan lending USDJ dan mendapatkan imbal hasil.
SUN adalah native token dari Sun Ecosystem. Sun Ecosystem terdiri dari Sun Swap yakni DEX untuk pertukaran token-token TRC20 dan Sun DeFi yakni pengguna dapat melakukan yield farming dan mendapatkan imbal hasil.
Baca juga: 2 Perbedaan ERC-20 dan TRC-20 dalam Transfer Crypto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.