Linkedin Share
twitter Share

Trading · 5 min read

Cara Membuat Trading Plan Untuk Investasi 2023

trading plan

Banyak yang berpikir bahwa menjadi trader dan melakukan trading adalah kegiatan yang sangat berisiko sehingga mesti dijauhi bahkan sebelum mencobanya.

Perlu diketahui, setiap kegiatan termasuk trading tentu ada risikonya. Selanjutnya, harus dipikirkan bagaimana cara mengurangi risiko tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menyusun rencana.

Dengan adanya rencana, maka akan sangat jelas titik mulai yang akan dilakukan dan ekspektasi output yang diinginkan.

Dalam trading, alangkah baiknya jika dimulai dengan membuat trading plan yakni rencana trading sebagai pemandu dalam mengambil setiap tindakan dalam trading.

Apa itu Trading Plan?

Trading Plan adalah sebuah catatan terstruktur yang berisi langkah dan keputusan yang akan dieksekusi dalam melakukan trading. Langkah dan keputusan ini meliputi: kriteria membuka posisi trading, manajemen resiko, entry dan exit plan, dan ringkasan trading.

Manfaat Trading Plan

Trading plan dapat membantu trader dalam mengambil keputusan yang objektif dan tidak melakukan keputusan terburu-buru, karena semua sudah direncanakan sebelumnya.

Trader juga dapat mengevaluasi hasil trading dari trading plan yang dijalankan sebagai bahan pembelajaran untuk trading selanjutnya.

Cara Membuat Trading Plan

Tentukan Goals

Sebelum memulai trading, tentukan dulu apa tujuan dan apa yang ingin dicapai dalam melakukan trading. Misal, tujuan yang ingin dicapai adalah keuntungan yang konsisten. Berarti manajemen risiko harus menjadi titik berat, karena profit yang konsisten dapat dicapai salah satunya dengan meminimalisir risiko.

Baca juga: Cara Diversifikasi Aset Crypto untuk Manajemen Risiko

Fokus pada Risiko

Trading adalah kegiatan yang berisiko, akan tetapi risiko tersebut bisa dibatasi dengan cara menentukan tingkat risiko yang dapat ditoleransi.

Dalam trading terdapat istilah risk-reward ratio yakni perbandingan antara potensi keuntungan dan potensi kerugian. Contoh saja, risk-reward ratio 1:2 berarti untuk setiap 2 unit keuntungan, trader rela menanggung potensi 1 unit kerugian.

Misal potensi profit Rp1 juta, maka risiko kerugian yang rela ditanggung oleh trader adalah Rp500 ribu. Rasio ini ditentukan sesuai dengan profil risiko trader.

Riset

Pertama sebelum memulai trading mesti harus tau apa yang sedang bagus untuk trading. Lakukan riset kecil seperti membaca berita terkini dan melihat pergerakan harga berbagai aset untuk mendapatkan daftar aset mana saja yang price action nya sedang bagus, kemudian pilih yang satu atau dua aset.

Bagi trader yang baru memulai membuat trading plan, hindari dulu memilih aset yang terlalu banyak agar tidak menimbulkan kebingungan.

Setelah menemukan aset yang akan digunakan trading, salah satu cara untuk melakukan analisa yang populer adalah dengan analisis teknikal.

Analisis teknikal meliputi penggunaan indikator dan gambar garis yang digunakan untuk melihat level-level harga yang mungkin dicapai oleh suatu harga aset.

Baca juga: Cara Analisis Teknikal Aset Crypto

Set Entry dan Exit

Dengan melakukan analisa pada poin sebelumnya, maka trader sudah bisa memutuskan kapan waktu untuk melakukan entry atau membuka posisi trading. Misal menurut analisa, trader akan melakukan entry Bitcoin di harga $20.000 sebesar 1 BTC.

Trader melihat potensi kenaikan ke harga $21.000 dengan potensi keuntungan $1.000. Dengan risk-reward ratio pada poin sebelumnya, dengan 1:2, maka potensi kerugian yang rela ditanggung adalah $500. Jadi detail entry dan exit dari trading ini adalah:

Entry

  • BTC/USDT @$20.000
  • Size: 1 BTC

Exit

  • Take Profit (TP): $21.000
  • Stop Loss (SL): $19.500

Dengan menentukan entry dan exit maka trader mendapatkan gambaran jelas dari kalkulasi yang telah dilakukan yang selanjutnya tinggal dieksekusi sesuai dengan yang dituliskan.

Uji Coba Trading Plan

Setelah menentukan entry dan exit, saatnya mencoba trading plan. Uji coba strategi trading/trading plan biasa disebut dengan backtesting. Backtesting sangat penting dilakukan untuk melihat apakah trading plan sudah bekerja dengan baik atau masih perlu improvisasi.

Analisis

Setelah sesi trading berakhir, maka akan diperoleh hasil antara mengalami untung atau rugi. Lakukan analisis trading plan yang telah dibuat berdasarkan hasil trading yang diperoleh.

Hal yang biasanya dianalisis adalah ketepatan entry dan exit, penggunaan analisis teknikal, dan risiko yang diterapkan. Setelahnya, lakukan evaluasi untuk hal-hal berikut:

  • Apakah risk-reward ratio yang digunakan sudah tepat?
  • Apakah analisa yang dilakukan sudah tepat?
  • Apakah entry dan exit yang dilakukan tepat dan sesuai dengan trading plan?

Contoh Trading Plan

Dilansir dari HowToTrade, trading plan dapat dibuat dalam bentuk narasi di dokumen berbasis teks atau dalam bentuk input di spreadsheet.

trader
Gambar: Trading plan yang dibuat pada spreadsheet
Gambar: Trading plan yang dibuat dalam bentuk narasi

Trading plan dapat membantu trader dalam mengambil langkah trading yang sudah direncanakan. Perlu diingat, trading plan bukan jaminan untuk memperoleh keuntungan akan tetapi sebagai tools yang membantu trader mengatur risiko sehingga kegiatan trading menjadi lebih sustain dan terarah.

Hal yang juga tak kalah penting dari membuat trading plan adalah mematuhi trading plan karena jika tidak disiplin dengan trading plan yang dibuat maka trading plan akan menjadi tidak berguna.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.