Staking · 6 min read
Apa Itu Staking Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Masih banyak yang beranggapan bahwa mendapatkan keuntungan dari aset kripto hanya dengan cara trading atau hodl saja. Padahal ada cara lain yang bisa digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari crypto. Caranya adalah melakukan staking.
Staking Aset Crypto
Apa itu staking? Staking adalah proses berpartisipasi aktif dalam validasi transaksi (mirip dengan penambangan) pada blockchain dengan mekanisme Proof of Stake (PoS).
Staking coin juga bisa disebut proses mengunci aset crypto melalui wallet dalam rentang waktu tertentu untuk mendapatkan imbalan.
Di blockchain proof of stake, siapa pun yang memiliki jumlah token minimum yang diperlukan untuk staking dapat ikut memvalidasi transaksi di blockchain dan mendapatkan imbalan dari proses ini.
Dalam prosesnya, aset kripto yang distake atau dipertaruhkan akan disimpan di dalam sistem untuk menjaga jaringan dalam rentang waktu tertentu. Selama proses penyimpanan itu, kamu bisa mendapatkan keuntungan sesuai ketentuan.
Proof of Stake (PoS)
Proof of Stake atau PoS, ide utama dari algoritma ini adalah peserta dapat mengunci koin dan pada interval tertentu, protokol secara acak memberikan hak kepada salah satu peserta untuk memvalidasi blok berikutnya.
Semakin banyak koin yang dipertaruhkan, maka makin banyak peluang untuk bisa menjadi validator.
Dengan cara ini, penentuan peserta mana yang membuat blok tidak didasarkan pada kemampuan memecahkan permasalahan seperti yang ada di blockchain dengan mekanisme Proof of Work.
Cara Kerja Staking Crypto
Staking melibatkan validator yang mengunci koin mereka sehingga mereka dapat dipilih secara acak oleh protokol pada interval tertentu untuk membuat blok.
Biasanya, peserta yang mempertaruhkan jumlah yang lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk dipilih sebagai validator blok berikutnya.
Ini memungkinkan blok diproduksi tanpa bergantung pada perangkat keras penambangan khusus, seperti ASIC.
Sementara penambangan ASIC membutuhkan investasi yang signifikan dalam perangkat keras, staking membutuhkan investasi langsung dalam cryptocurrency itu sendiri.
Jadi, alih-alih bersaing untuk blok berikutnya dengan pekerjaan komputasi, validator PoS dipilih berdasarkan jumlah koin yang mereka pertaruhkan.
Platform untuk Staking
Dalam proses staking aset crypto, kamu bisa melakukan solo staking, menggunakan staking pool atau melalui exchange.
Dalam solo artinya, kamu harus menyediakan wallet yang sesuai dengan ketentuan aset crypto yang ingin dipertaruhkan, kemudian harus memiliki jumlah crypto minimum yang diperlukan untuk staking.
Beberapa koin memiliki jumlah minimum koin yang diperlukan untuk dipertaruhkan. Dash membutuhkan 1000 DASH sementara Ether 32 ETH.
Kemudian, memilki perangkat keras yang harus terhubung ke jaringan selama 24/7, sehingga kamu memerlukan perangkat yang cukup stabil dan koneksi internet yang lancar.
Kamu juga dapat memanfaatkan server pribadi virtual (VPS). Menjalankan di cloud akan menambah banyak kenyamanan bagi staker karena meminimalisir kerumitan perawatan.
Setelah dompet diatur, kamu dapat memulai proses staking. Pastikan untuk terhubung ke internet setiap saat, kecuali jika kamu menggunakan VPS.
Pada titik ini, kamu tinggal sesekali memeriksa node untuk melihat semuanya berjalan dengan lancar.
Proses solo staking ini cukup rumit bagi pemula, sehingga bagi pemula yang ingin mencoba taruhan aset crypto ini dengan lebih mudah. Bisa memilih staking pool atau staking melalui layanan yang diberikan exchange.
Pilihan Tempat Staking
Apa itu staking pool? Staking pool adalah sekelompok pemegang koin yang menggabungkan sumber daya mereka untuk meningkatkan peluang dalam memvalidasi blok dan menerima hadiah atau reward.
Mereka menggabungkan kekuatan dan berbagi hadiah secara proporsional dengan kontribusi mereka ke pool. Menyiapkan dan memelihara staking pool sering kali membutuhkan banyak waktu dan keahlian.
Staking pool cenderung paling efektif pada jaringan di mana hambatan teknisnya relatif tinggi. Dengan demikian, banyak penyedia pool yang mengenakan biaya tambahan yang dihasilkan dari imbalan proses ini.
Artinya, jika kamu mengikuti pool hadiah yang didapatkan tidak sebanyak jika melakukan solo.
Ini dikarenakan kamu harus membagi keuntungan dengan orang lain yang tergabung di pool.
Namun menggunakan pool ini memiliki keuntungan yang jauh lebih konsisten, membutuhkan saldo minimum yang rendah, dan lebih mudah digunakan oleh pemula.
Selanjutnya mengunci aset di di exchange, ini adalah cara paling mudah untuk staking. Namun belum banyak exchange yang menyediakan layanan tersebut.
Exchange yang sudah menyediakan antara lain adalah Binance, Kraken, OKEx, Bithumb dan lainnya.
Di exchange ini kamu cukup deposit sejumlah koin yang ingin di stake. Proses di exchange ini akan berjalan otomatis, dan pengguna cukup mengecek paling tidak seminggu sekali untuk mengetahui berapa bunga yang dihasilkan.
Baca juga: 7 Tempat Staking Crypto Terbaik!
Cara Staking
Riset
Untuk melakukan staking hal yang pertama kamu lakukan untuk staking adalah riset. Kamu perlu mengetahui cara kerja staking baik itu keuntungan dan risikonya.
Kamu juga perlu mengetahui aset crypto mana yang bisa di staking atau tidak, sebab aset yang menggunakan mekanisme proof of stake, sebab aset dengan mekanisme proof of work tidak bisa untuk staking.
Tentukan Aset Crypto
Pilih aset crypto yang ingin distaking, kamu bisa melihat di coinmarketcap.com untuk mengetahui aset kripto yang populer, kamu juga bisa mencari tahu jumlah minimal aset kripto yang perlu distaking untuk mempersiapkan dana.
Siapkan Dana
Jika kamu sudah menentukan aset crypto yang ingin distaking, dan mengetahui jumlah minimalnya. Langkah selanjutnya adalah siapkan dana untuk membeli aset tersebut.
Perhatikan persyaratan minimum untuk dipertaruhkan, misalnya jumlah minimal dan maksimal yang dapat dikunci, rentang waktu mengunci aset, hadiah atau reward yang dapat diambil dan lain-lain.
Pilih Staking Pool
Cara paling mudah untuk staking adalah menggunakan staking di exchange atau staking pool.
Kamu bisa menemukan ragam bursa dan pool yang membuka layanan ini di Coinmarketcap atau berselancar di internet, pastikan kamu memilih tempat staking yang aman, bereputasi baik, dan terjamin.
Baca juga: 5 Rekomendasi Aset Crypto untuk Staking
Keuntungan Staking
Mudah
Daripada trading, staking lebih mudah dilakukan. Sebab kamu hanya perlu menyetorkan sejumlah crypto dan menunggu beberapa waktu agar bisa menikmati keuntungannya. Hal ini tentu berbeda dengan trading yang membutuhkan kemampuan analisa teknikal yang cukup sulit dipahami dalam waktu singkat.
Risiko Lebih Kecil
Staking crypto memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan trading atau mining, kamu hanya perlu menyiapkan sejumlah modal, makin besar modal maka makin besar pula pendapatan yang diperoleh. Selain itu staking tidak membutuhkan ponsel atau komputer dengan spesifikasi tinggi
Tidak menyita waktu
Jika kamu trader harian, pasti sudah mengetahui jika trading cukup menyita waktu karena kamu harus menaruh perhatian dan fokus penuh kepada pergerakan pasar.
Hal ini berbeda dengan staking yang tidak perlu dipantau setiap waktu, kamu cukup pantau sesuai dengan waktu pemberian keuntungan yang dicantumkan oleh staking pool atau exchange yang kamu gunakan untuk staking.
Proses ini dianggap sebagai cara yang lebih murah dan tidak berisiko mengambil bagian dalam proses validasi jaringan blockchain.
Selain itu, ini adalah cara yang hemat energi dan ramah lingkungan yang berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan di pasar aset digital. Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu staking yang merupakan alternatif cara untuk memperoleh pendapatan dari aset crypto.
Topik
Terpopuler
Jelajahi Panduan Lainnya
Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.