Linkedin Share
twitter Share

Staking · 7 min read

7 Aset Kripto Menarik untuk Staking

5 Rekomendasi Aset Crypto untuk Staking

Staking adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari aset kripto selain dengan trading. Dalam staking, pengguna mengunci aset kripto mereka dalam jaringan blockchain dan memperoleh reward sebagai imbalannya, mirip seperti mendapatkan “bunga bank” ketika menyimpan uang dalam deposito.

Banyak aset kripto yang menawarkan opsi staking dengan berbagai tingkat keuntungan dan risiko. Artikel ini akan mengulas tujuh koin terbaik yang bisa di-staking di 2024.

Baca juga: Apa Itu Staking Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Ethereum (ETH)

Ethereum (ETH) adalah kripto terbesar kedua setelah Bitcoin dan paling populer untuk staking. Ethereum telah beralih dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS) melalui Ethereum 2.0. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh reward dengan staking ETH mereka.

Staking Ethereum bisa dilakukan melalui beberapa metode. Salah satu caranya adalah dengan menjadi validator melalui solo staking yang membutuhkan minimal 32 ETH. Meski menawarkan kontrol penuh, metode ini memerlukan keterampilan teknis dan peralatan yang andal.

Selain itu, ada opsi staking sebagai layanan melalui platform seperti Lido atau Rocket Pool, yang memungkinkan staking dengan jumlah lebih kecil dari 32 ETH. Di sini, pengguna dapat memilih untuk tidak menjalankan node sendiri dan menggunakan layanan ini dengan memotong sebagian kecil reward sebagai biaya operasi.

Bagi mereka yang menginginkan kemudahan, staking melalui platform seperti Binance, Kraken, atau Coinbase bisa menjadi pilihan, meskipun pengguna tidak memiliki kontrol penuh atas aset mereka. Estimasi APR untuk staking Ethereum berkisar antara 2-4% tergantung metode yang digunakan.

Baca juga: Jumlah Tim Riset Ethereum Melonjak 2.100% Sejak 2019

Cardano (ADA)

Cardano (ADA) adalah platform terdesentralisasi yang memungkinkan transfer nilai yang dapat diprogram dan kompleks dengan cara yang aman dan terukur.

Didirikan oleh Charles Hoskinson, pengembangannya dimulai pada 2015, dan kemudian mengumpulkan sekitar US$60 juta dalam ICO pada 2017 sebelum dirilis. Hoskinson juga merupakan salah satu pendiri Ethereum. 

Staking Cardano sangat mudah dilakukan melalui dompet non-kustodian seperti Daedalus dan Yoroi. Pengguna cukup menyimpan ADA dalam dompet ini dan bisa mendelegasikan ADA ke staking pools yang tersedia. Cardano juga tidak memiliki minimum staking deposit, meskipun ada biaya transaksi sebesar dua ADA yang dapat dikembalikan saat unstake. APY untuk staking ADA berada di kisaran 2-4%.

Baca juga: Mengenal Cardano dan Koin ADA

PYTH

Pyth Network adalah protokol oracle terdesentralisasi yang menyediakan data harga pasar secara real-time kepada berbagai blockchain. Token PYTH dapat di-staking, pengguna yang melakukan staking PYTH di jaringan dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, termasuk voting pada proposal yang dapat mempengaruhi arah dan pengembangan masa depan Pyth Network.

Setiap awal epoch baru, yang berlangsung setiap 7 hari, pengguna dapat mengajukan suara mereka. Selain itu, staking membantu mengamankan jaringan dan memastikan data harga tetap bersaing dan terdesentralisasi. APR untuk staking PYTH bisa menyentuh hingga 25%.

Solana (SOL)

Solana (SOL) adalah salah satu blockchain tercepat dan sangat scalable, dengan throughput yang tinggi hingga 65.000 transaksi per detik. Solana menggunakan mekanisme konsensus Proof of History (PoH) yang dikombinasikan dengan Proof of Stake (PoS) untuk memberikan skalabilitas yang tinggi tanpa mengorbankan desentralisasi atau keamanan.

Staking di Solana bisa dilakukan dengan beberapa cara, termasuk menjalankan node atau mendelegasikan SOL. Menjalankan node tidak memerlukan minimum staking deposit, namun membutuhkan pengetahuan teknis yang signifikan dan peralatan khusus dengan spesifikasi tinggi.

Karena kompleksitas ini, banyak pengguna lebih memilih untuk mendelegasikan SOL mereka melalui dompet non-kustodian seperti Phantom dan Ledger, di mana mereka hanya perlu memilih validator yang ingin mereka percayakan. Tingkat APY untuk staking SOL berada di kisaran 5%-7%.

Polkadot (DOT)

Polkadot (DOT) adalah blockchain multi-chain yang memungkinkan berbagai blockchain untuk berinteraksi satu sama lain. Dikembangkan oleh Dr. Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum, Polkadot bertujuan untuk mengatasi masalah skalabilitas dan interoperabilitas yang dihadapi oleh blockchain saat ini.

Ada berbagai metode untuk staking DOT, termasuk menjalankan validator, membuka nomination pool, atau mendelegasikan DOT mereka ke validator.

Menjalankan validator memerlukan keterampilan teknis dan staking deposit yang dinamis. Bagi mereka yang menginginkan opsi lebih sederhana tanpa perlu keterampilan teknis, kamu dapat memilih untuk mendelegasikan DOT melalui dompet seperti Ledger Live atau Fearless Wallet.

Selain itu, exchange terpusat seperti Kraken dan Coinbase juga menyediakan opsi staking DOT yang lebih mudah bagi pemula. Estimasi APY untuk staking DOT berada di kisaran 7%-11%.

Avalanche (AVAX)

Avalanche adalah blockchain yang sangat skalabel dan dirancang untuk aplikasi terdesentralisasi dan jaringan blockchain khusus. Dengan mekanisme konsensus Avalanche yang unik, AVAX dapat memproses transaksi dengan sangat cepat dan biaya yang rendah.

AVAX dapat di-stake dengan menjalankan node, di mana pengguna perlu melakukan instalasi perangkat lunak AvalancheGo dan modal minimal 2000 AVAX.

Cara lebih mudah dapat melakukan delegasi mendelegasikan AVAX mereka ke validator via staking pool yang kompatibel dan mulai mendapatkan reward staking. Estimasi APY yang didapatkan dari staking AVAX adalah 4%-7,75%.

Celestia (TIA)

Celestia adalah jaringan blockchain modular yang baru diluncurkan yang memungkinkan penyebaran blockchain individual dengan mudah dengan overhead minimal.

Jaringan ini menonjol dari blockchain monolitik tradisional dengan memisahkan eksekusi dari konsensus, sehingga mencapai skalabilitas yang lebih besar tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasi.

Pendekatan modular yang dibawa Celestia memungkinkan eksperimen dan penyesuaian yang mudah, karena blockchain khusus aplikasi atau tujuan umum baru dapat digunakan di Celestia dan menerima keamanan dari validator jaringan.

Token TIA dapat di-staking sebagai cara untuk mendukung pertumbuhan blockchain ini sekaligus mendapatkan imbalan. Untuk staking TIA kamu dapat menggunakan keplr atau Leap wallet atau staking token di berbagai exchange kripto dengan APY beragam dari 3%-9%.


Ketujuh koin ini menawarkan berbagai opsi staking dengan potensi keuntungan yang menarik. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti metode staking, potensi keuntungan, risiko, dan platform yang digunakan sebelum memutuskan koin mana yang akan di-stake.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.