Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
NFT · 5 min read
Setelah sukses dengan Ethereum, Vitalik Butterin akan meluncurkan proyek baru. Pria berkewarganegaraan Rusia itu, pekan lalu diketahui merilis whitepaper berisi 40 halaman tentang Decentralized Society (DeSoc) dan token Soulbound (SBTs).
Dokumen tersebut mengklaim memiliki solusi untuk mendefinisikan “identitas sosial” di Web 3.0 dan DeFi.
Baca juga: Memahami Web 3.0, Evolusi Internet, dan Efek untuk Crypto
SBTs merupakan token NFT yang diperoleh dari berbagai kegiatan, misalnya pendidikan atau pekerjaan dan disimpan di wallet bernama soul.
Dengan token ini Butterin dan tim ingin mewujudkan identitas sosial yang tercipta melalui token dan ekosistem masyarakat yang terdesentralisasi untuk mengaktifkan layanan yang saat ini tidak ada di Web 3.0 dan ekosistem DeFi.
“Bayangkan sebuah dunia di mana sebagian besar peserta memiliki Souls [dompet digital] yang menyimpan SBTs yang sesuai dengan serangkaian afiliasi, keanggotaan, dan kredensial. Misalnya, seseorang mungkin memiliki Jiwa yang menyimpan SBTs yang mewakili kredensial pendidikan, riwayat pekerjaan, atau hash dari tulisan atau karya seni mereka,” tulis whitepaper tersebut.
Tidak seperti token non-fungible (NFT), yang merupakan aset digital yang dapat diperdagangkan atau dijual, SBTs dirancang agar tidak dapat diperdagangkan karena ini merupakan identitas para pemiliknya.
Untuk menjelaskan secara sederhana, ini akan mirip seperti CV dalam Web 3.0, di mana SBTs hanya bisa dikeluarkan oleh akun Soul.
Misalnya, perusahaan mengirimkan SBTs ke akun soul para pekerjanya yang memiliki performa bagus, atau Universitas mengeluarkan token tersebut sebagai bukti kelulusan untuk mahasiswanya. Dengan metode ini diharapkan akan mempersulit penipu untuk meniru identitas seseorang.
“Idenya adalah untuk memperkuat identitas sosial orang dengan menyesuaikan mereka dengan lencana unik yang tidak dapat ditukar. Secara teori, token dapat membantu memecahkan beberapa masalah yang merusak keuangan terdesentralisasi, seperti penipuan dan pencurian,” kata Buterin.
Meskipun mengusung token NFT, namun SBTs ini tidak benar-benar menggantikan NFT. Kedua aset ini memiliki fungsi yang berbeda.
NFT dirancang untuk diperdagangkan dan dapat digunaka untuk sebagai aset keuangan, SBTs, menurut Buterin, seharusnya berfungsi sebagai bukti karakter, bukan bukti kekayaan.
Menjelaskan hal ini, Buterin mengatakan dalam buletin, token ini juga merupakan token non-fungible (NFT) yang dapat diperoleh seseorang sebagian berdasarkan pekerjaan dan riwayat pendidikan mereka.
Tidak seperti NFT biasa, mereka tidak dapat dipindahtangankan. SBTs akan mewakili reputasi dan pencapaian seseorang, Butterin menggambarkan SBTs ini mudahnya semacam CV berbasis Web3 yang sudah disebutkan sebelumnya.
Dengan CV tersebut, pemiliknya dapat mengembangkan portofolio digital sambil menjaga privasi. Portofolio ini memperkuat reputasi pemilik di antara dApps, protokol, tempat jual beli NFT, dan DAO dengan meningkatkan integritas.
Setelah memahami beda SBTs dengan NFT, kini penting untuk mengetahui perbedaan token Soulbound dengan ERC-20 standar token yang paling terkenal di blockchain Ethereum.
Token ERC-20 hanyalah token yang didasarkan pada teknologi blockchain, yang berjalan di blockchain Ethereum dan yang memiliki kemampuan kontrak pintar yang dapat dijual, ditransfer, dan dibeli di banyak bursa yang berbeda.
Contoh token ERC-20 termasuk DAI, Shiba Inu (SHIB), The Sandbox (SAND) dan Enjin Coin (ENJ), Tether (USDT), antara lain.
SBTs tidak dapat dipindahtangankan. Kecuali jika pengguna mencabutnya, tidak akan ada cara untuk mentransfernya. Selain itu, mereka tidak dapat dipertukarkan, yang berarti bahwa setiap SBTs adalah unik dan berbeda dari SBTs lainnya. Token ERC-20 seperti Ether semuanya sama.
Tidak ada perbedaan bagi pengguna untuk menahan 1 ETH yang diterima dari dompet A daripada menerima 1 ETH dari dompet B. Mereka memiliki nilai yang sama dan dapat dijual di pasar dengan harga yang sama.
Token Solbound akan menawarkan fitur baru ke pasar cryptocurrency berkat karakteristiknya yang tidak dapat dipertukarkan dan sifatnya yang tidak dapat dipindahtangankan.
Makalah yang ditulis oleh E. Glen Weyl, Puja Ohlhaver dan Vitalik Buterin menjelaskan beberapa kemungkinan penggunaan SBTs seperti Art, Lending atau Airdrops, dan lain sebagainya.
Makalah ini menjelaskan kemungkinan seorang seniman membuat NFT dari “soul” mereka. Semakin banyak SBTs yang dibawa oleh Soul artis, semakin mudah bagi pembeli untuk mengidentifikasi Soul sebagai milik artis itu, dan dengan demikian juga mengkonfirmasi legitimasi NFT.
Baca juga: NFT Art, Ladang Cuan Baru di Masa Depan
Token ERC-20 telah menjadi bagian penting dari pinjaman. Tetapi segalanya bisa menjadi lebih baik dengan token Soulbound. Salah satu nilai keuangan terbesar yang dibangun langsung di atas reputasi adalah pinjaman tanpa agunan.
SBTs dapat menciptakan alternatif baru yang tahan terhadap sistem kredit sosial yang dijalankan oleh lembaga keuangan terpusat.
Misalnya, SBTs dapat mewakili kredensial pendidikan, riwayat kerja, dan kontrak sewa. Ini bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kemungkinan kelayakan kredit.
Karena token soul dapat mewakili individu dan mencerminkan sifat unik saat mereka mendapatkan SBTs, juga dimungkinkan untuk membuat jenis airdrop baru berdasarkan perhitungan atas SBTs.
Misalnya, proyek dapat mengirimkan token ke alamat soul tertentu yang memenuhi tiga dari lima persyaratan yang diwakili melalui SBTs.
Baca juga: Apa Itu Airdrop? Panduan Cryptocurrency Gratis
Token ini dapat digunakan sebagai bukti kehadiran untuk acara-acara khusus, acara, konferensi web, seminar, atau lainnya.
Juga, dengan mengeluarkan SBTs kepada orang terbatas, penyelenggara acara atau pembawa acara dapat memanggil kerumunan yang dikendalikan untuk tujuan mereka.
Terakhir, pengguna dapat membuat token soulbound sendiri dan mengelolanya sesuai dengan kebutuhan untuk menangani berbagai platform Web 3.0.
Bahkan SBTs juga dapat mencerminkan keahlian dan kemampuan setelah ditambahkan ke alamat soul. Jadi, mungkin di masa depan, SBTs bisa muncul sebagai portofolio digital atau CV untuk konsumen Web 3.0 dan DeFi.
Token ini direncanakan akan tersedia untuk penggunaan awal di blockchain Ethereum pada akhir tahun ini. SBTs juga menjadi rencana yang lebih besar untuk menciptakan “masyarakat yang terdesentralisasi” pada tahun 2024.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.