Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 6 min read

Apa itu Coin Burning? Panduan Lengkap untuk Pemula

Coin Burning

Istilah yang perlu diketahui oleh para investor crypto adalah coin burn atau token burn. Sebuah mekanisme pengurangan sirkulasi aset crypto yang beredar di pasar.

Istilah satu ini cukup dikenal dan penting di industri crypto karena memiliki manfaat, salah satunya adalah dapat menaikkan harga aset.

Di artikel ini akan diulas lebih lanjut mengenai coin burning, cara kerja, manfaat, dan aset kripto yang menerapkan mekanisme ini. 

Pengertian Coin Burning

Coin burning atau token burning adalah proses untuk menghilangkan koin dan token dari pasaran dengan sengaja.
Burning ini biasanya dilakukan oleh tim pengembang proyek crypto dengan cara mengirim aset ke alamat dompet yang tidak dapat digunakan untuk menghapusnya dari peredaran. 

Alamat disebut burn address atau address eater, alamat ini  tidak dapat diakses atau diberikan kepada siapa pun. Setelah token dikirim ke alamat tersebut maka aset hilang selamanya.

Untuk periode burning ini bisa berbeda antar proyek ada yang melakukan pengurangan token hanya satu kali setelah periode initial coin offering atau ICO selesai, gunanya untuk menghapus token yang tidak terjual di masa ICO.

Ada pula yang melakukannya beberapa kali, misalnya Binance, yang memiliki target untuk membakar 100 juta token BNB. Token burning BNB dilakukan tiga bulan sekali, burn BNB selanjutnya akan berlangsung di April 2022. 

Latar Belakang Coin Burning

Istilah burning sudah ada jauh sebelum cryptocurrency, mekanisme ini kemungkinan terinspirasi dari pembelian kembali saham ketika ada perusahaan yang menerbitkan saham membeli kembali saham pada harga pasar dan menyerapnya kembali, sehingga mengurangi jumlah total saham di pasar.

Meskipun pembelian kembali dan pembakaran koin bukanlah hal yang sama persis, keduanya adalah konsep serupa yang dapat mencapai tujuan yang sama.

Coin burning mulai menjadi populer di mata uang kripto pada tahun 2017 dan 2018 ketika beberapa koin. Termasuk Binance Coin, Bitcoin Cash (CRYPTO:BCH), dan Stellar membakar token untuk memotong persediaan dan menaikkan harga.

Salah satu alasan utama pembakaran koin akhir-akhir ini adalah karena memungkinkan cryptocurrency dimulai dengan harga murah dan kemudian secara artifisial meningkatkan nilainya begitu orang berinvestasi.

Cryptocurrency baru dapat diluncurkan dengan 1 triliun token senilai sepersekian sen dan menarik investor karena harganya yang murah. Nantinya, pengembang dapat membakar miliaran token untuk menaikkan harganya.

Proof of Burn 

Selain dibakar oleh developer, ada juga yang melakukan burning dengan melibatkan para minernya.

Dengan begitu blockchain proyek akan menggunakan konsensus Proof of burn yang merupakan algoritma konsensus  untuk memvalidasi dan menambahkan transaksi.

Ini digunakan untuk mencegah penipuan dan memastikan bahwa hanya transaksi yang valid yang dilakukan.

Dengan proof of burn, penambang kripto perlu membakar token mereka sendiri untuk mendapatkan hak untuk menambang blok transaksi baru.

Semakin banyak token yang mereka bakar, semakin banyak mereka dapat menambang. Sebagai imbalannya, peserta menerima hadiah dalam mata uang kripto yang mereka tambang.

Beberapa cryptocurrency proof-of-burn mengharuskan penambang membakar mata uang yang sama dengan yang mereka tambang. Ada juga beberapa yang membiarkan penambang membakar jenis kripto lainnya.

Keuntungan dari proof of burn adalah cara yang efisien untuk memvalidasi transaksi dan tidak memiliki persyaratan energi dari model proof-of-work.

Baca juga: Proof of Stake vs Proof of Work : Panduan Dasar Mining

Tujuan dan Manfaat Coin Burning

Coin burning memiliki tujuan yang berbeda tergantung dengan visi misi dari proyek yang melakukannya, namun secara umum mekanisme ini digunakan untuk deflasi.

Dengan deflasi jumlah token atau coin yang beredar akan terbatas dan mampu mendorong harga aset naik, yang bisa menjadi keuntungan bagi investor yang telah memiliki coin sebelum mekanisme ini berjalan. 

Kasus penggunaan penting lainnya untuk coin burning adalah untuk mempertahankan harga stablecoin.

Dengan membakar atau mencetak token baru seperlunya, otoritas pengendali dapat mempengaruhi harga aset untuk tetap di tingkat yang hampir konstan.

Baca juga: Apa itu Stablecoin? Panduan untuk Pemula

Aset Crypto yang Melakukan Burning 

Berikut adalah sebagian daftar cryptocurrency yang membakar koin atau token.

  1. Ethereum (ETH): protokol EIP-1559.
  2. Binance (BNB): Program Auto Burn (total 100 juta akan dibakar).
  3. Stellar (XLM): Membakar 55 miliar token XLM pada tahun 2019.
  4. Shiba Inu (SHIB): 1,14 miliar token dibakar minggu Natal
  5. Einsteinium (EMC2): Membakar 50 juta koin pada bulan Desember 2017.
  6. INVAO (IVO): 20% dari keuntungan operasi tahunan akan membeli kembali dan membakar token.
  7. Filecoin (FIL): Mekanisme pembakaran Filecoin membakar sebagian dari setiap biaya gas.

Hal Lainnya Seputar Coin Burning 

Dikutip dari Fool.com, coin burning juga memiliki beberapa sentimen negatif. Beberapa di antaranya adalah untuk menipu investor dan menyembunyikan whale dalam proyek.

Pengembang dapat mengklaim untuk membakar token padahal  mereka mengirim token tersebut ke dompet yang mereka kendalikan dan mengambil keuntungan dari hal ini.

Untuk menghindarinya, penting untuk melakukan penelitian tentang kripto yang ingin diinvestasikan. 

Pengembang juga membakar token sebagai cara untuk menyembunyikan whale yang memegang sebagian besar cryptocurrency.

Perlu menjadi perhatian bahwa pemusnahan token atau coin dengan mekanisme ini tidak menjadi jaminan utama bahwa harga aset akan naik.

Selain kelangkaan, harga umumnya akan naik apabila diikuti oleh pengembangan proyek yang jelas.

Karena itu apabila ada coin atau token yang memiliki mekanisme burning bukan berarti aset tersebut bagus, sehingga kamu perlu mencari tahu lebih lanjut mengenai aset yang menggunakan mekanisme ini. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.