Linkedin Share
twitter Share

Trading · 6 min read

Perbedaan Trading Forex dan Crypto

Forex atau Foreign Exchanger adalah sebuah kegiatan di dunia keuangan yang menukar mata uang suatu negara ke mata uang suatu negara lainnya dengan tujuan keuntungan (yang paling sederhana) yang didapat dari selisih harga jual beli (spread).

Dalam transaksi finansial modern, terdapat pendatang baru yang sudah satu dekade ini masuk ke dalam pasar, yakni crypto. Hal ini diawali dengan hadirnya Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto populer. Bitcoin telah dijadikan aset untuk melakukan banyak kegiatan trading dan juga investasi layaknya kepemilikan saham perusahaan.

Agar tidak bingung dalam memahami keduanya, berikut ini adalah perbedaan antara aset crypto dan forex.

Aset Transaksi

Hal mendasar yang membedakan trading forex dan crypto adalah aset yang ditransaksikan.

Seperti yang sudah dijabarkan sedikit di atas, trading forex mentransaksikan mata uang suatu negara ke mata uang negara lainnya.

Contoh sederhananya, Rupiah Indonesia (IDR) dengan ollar Amerika Serikat (USD). Secara nilai tukar, pada saat penulisan 1 USD bernilai tukar Rp15.590.

Dalam transaksi sederhana, jika trader (pelaku trading) membeli 100 USD menggunakan IDR dengan nilai tukar saat ini, dan menukarnya kembali ke IDR di harga 16.000 per USD-nya, maka trader tersebut sudah bisa meraih untung.

Dalam trading forex global, bisa dilihat terdapat pilihan pasangan perdagangan (pair) antara Euro dan USD yang biasa disimbolkan dengan pair EUR/USD, dengan tentunya nilai tukar kedua mata uang inilah yang menjadi fokus para trader dalam meraup keuntungan pada pasar mata uang.

Pada trading crypto sendiri, transaksi akan berupa aset mata uang crypto yang akan memiliki pair yang beragam, bisa antara crypto dan crypto lain ataupun crypto dan mata uang suatu negara (fiat).

Untuk crypto lain, biasanya pair yang sering digunakan oleh para trader dan investor ialah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang disimbolkan dengan BTC/ETH.

Disini, para trader akan mentransaksikan nilai tukar ETH terhadap BTC untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga, yang secara umum, penghitungannya hampir sama dengan fluktuasi pada forex dengan nilai-nilai pergerakan yang disesuaikan.

Sedangkan, pada crypto dengan mata uang negara, transaksi nilai tukar antara BTC dan misalnya IDR memiliki skemanya yang kurang lebih sama seperti perhitungan transaksi forex.

Sumber Keputusan Transaksi

Untuk kasus fundamental, forex lebih cenderung melihat keadaan suatu negara tempat mata uang pair digunakan, contoh Euro, dengan kecenderungan melihat pada kondisi di zona Eropa, tetapi misalnya untuk EUR/USD, trader juga harus memperhatikan sentimen data ekonomi yang ada di Amerika Serikat untuk melihat apa yang mempengaruhi minat pasar terhadap USD. Hal ini seperti melihat ke dua arah secara umum.

Tak jarang, forex pun akan terpengaruh oleh suatu kondisi ekonomi global. Contohnya adalah pandemi Covid-19 yang mempengaruhi seluruh pair mata uang, terlepas dari banyaknya korban pada negara-negara tersebut.

Hal ini disebabkan karena pada saat negara berekonomi tinggi mengalami masalah, maka mata uang negara lain di sekitarnya pun akan terkena imbas dari adanya masalah di sektor mikro dan makro tersebut (seperti ekspor impor, transportasi, wiasata, dan lain sebagainya).

Dalam sudut pandang ini, orientasi transaksi pada forex adalah memanfaatkan psikologi pasar dalam jangka pendek dan memanfaatkan kekuatan suatu perekonomian atau data ekonomi suatu negara dalam jangka menengah dan panjang.

Sedangkan pada crypto, berita terkait ekonomi global yang kini memiliki pengaruh cukup signifikan dan berita mengenai keputusan blockchain memiliki pengaruh terhadap harga yang kerap kali menjadi pertimbangan untuk memustukan pembelian atau penjualan.

Kemudian perdagangan forex hanya berlaku 5 hari dalam seminggu (24/5). Namun, perdagangan cryptocurrency bisa dilakukan setiap hari (24/7).

Profitabilitas

Untuk keuntungan umumnya baik crypto dan forex dihasilkan dari selisih harga jual dan beli, atau jika melakukan trading, keuntungan bisa didapatkan dengan menggunakan margin dan leverage. Keuntungan pun bervariasi tergantung modal, ukuran leverage, dan kondisi pasar.

Baca juga: Apa itu Leverage di Trading Crypto? Panduan untuk Pemula

Jika penggunaan dan strateginya tepat maka baik crypto dan forex bisa menghasilkan keuntungan puluhan bahkan ratusan persen, namun perlu diingat jika kerugian dalam trading forex dan crypto juga memiliki kerugian. 

Likuiditas

Pergerakan harga yang lebih kecil dalam perdagangan valas memungkinkan dealer untuk menawarkan tingkat likuiditas yang lebih dalam.

Ini adalah bagian dari alasan mengapa perdagangan valas sekitar $6,6 triliun setiap hari, sementara perdagangan crypto diperkirakan antara $100 miliar hingga $200 miliar setiap hari dan setinggi $516 miliar pada Mei 2021.

Ini menempatkan likuiditas di pasar valas 12 hingga 60 kali lipat. Dengan lebih banyak likuiditas, lebih mudah untuk masuk dan keluar dari posisi besar.

Baca juga: Likuiditas – Yang Perlu Diperhatikan Agar Aset Tidak Nyangkut

Struktur pasar

Penetapan harga valas dibuat melalui pasar antar bank. Pialang kemudian menggemukkan spread untuk menghasilkan feed harga mereka sendiri.

Pasar crypto dibuat berdasarkan jumlah likuiditas yang ditawarkan oleh peserta di masing-masing lokasi. Akibatnya, pertukaran kripto yang digunakan untuk berdagang dalam jumlah besar mungkin tidak memiliki cukup kripto untuk ditransaksikan pada saat kamu ingin membeli.

Persamaan Forex dan Crypto

Persamaan antara forex dan cryptocurrency adalah keduanya memerlukan pengetahuan dalam bertransaksi di dalam pasar masing-masing.

Selain itu, keduanya juga menggunakan grafik trading dan indikator yang sama seperti Fibonacci, MACD, Bollinger Band, RSI, Moving Average, dan lainnya.

Persamaan yang paling penting untuk diketahui adalah melakukan trading pada dasarnya dapat membuat rugi dan juga untung. Kedua pasar memiliki risiko yang besar masing-masing.

Bagaimana? Sudah mengerti kan perbedaan di antara keduanya! Jangan lupa pastikan diri Anda melihat terlebih dahulu keadaan pasar dan juga perekonomian dalam melakukan kegiatan trading ini.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.