Linkedin Share
twitter Share

Terpopuler · 7 min read

Tips Trading Aset Kripto Saat Market Sideways

Tips trading kripto sideways

Market sideways atau pasar datar adalah kondisi dimana harga aset tidak menunjukkan tren yang jelas, baik naik maupun turun. Banyak trader merasa kesulitan untuk mendapatkan keuntungan dalam kondisi ini.

Artikel ini membahas tips dan strategi untuk membantu dalam trading kripto di saat market sideways.

Mengenal Market Sideways

Market sideways adalah situasi ketika harga aset bergerak dalam kisaran yang relatif sempit dan tidak menunjukkan arah yang pasti. Hal ini sering terjadi ketika pasar sedang menunggu berita besar atau ketika permintaan dan penawaran seimbang.

Ketika harga tidak mengalami perubahan signifikan, volatilitas cenderung rendah, sehingga pergerakan harga menjadi terbatas dalam rentang tertentu. Dalam kondisi seperti ini, para trader sering kali kebingungan untuk menentukan arah trading mereka.

Mengetahui bagaimana mengenali market sideways sangat penting untuk menyesuaikan strategi trading. Salah satu cara untuk mengidentifikasi market sideways adalah dengan melihat pola harga yang bergerak dalam rentang horizontal. Selain itu, volume perdagangan yang rendah juga bisa menjadi indikasi bahwa pasar sedang berada dalam kondisi sideways. Dengan memahami karakteristik ini, trader bisa menghindari membuat keputusan trading yang tidak efektif.

Tips Trading Disaat Sideways

Analisis Support dan Resistance

Dalam market sideways, level support dan resistance menjadi sangat penting. Support adalah level harga di mana permintaan cenderung mencegah harga jatuh lebih jauh, sedangkan resistance adalah level di mana penawaran cenderung mencegah harga naik lebih lanjut.

Mengidentifikasi level ini bisa membantu trader dalam menentukan titik entry dan exit yang optimal. Dengan kata lain, bisa membeli saat harga mendekati support dan menjual saat harga mendekati resistance.

Namun, penting untuk diingat bahwa support dan resistance bukanlah level yang pasti, melainkan zona atau area. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan level harga tertentu saja, melainkan perhatikan juga volume perdagangan dan pola candlestick yang terbentuk di sekitar level tersebut. Hal ini bisa memberikan konfirmasi tambahan apakah harga benar-benar akan berbalik arah atau justru akan menembus level tersebut.

Menggunakan Indikator Teknikal

Indikator teknikal seperti Moving Averages, Bollinger Bands, dan RSI bisa sangat berguna dalam kondisi sideways. Bollinger Bands, misalnya, bisa membantu dalam mengidentifikasi batas atas dan bawah dari rentang harga.

Ketika harga mendekati band atas, itu bisa menjadi sinyal untuk menjual, sementara ketika harga mendekati band bawah, itu bisa menjadi sinyal untuk membeli. Dengan demikian, trader bisa mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang terbatas dalam rentang tertentu.

sideways
Gambar: Contoh Bollinger Bands dan RSI. Sumber: TradingView.

RSI (Relative Strength Index) juga bisa memberikan sinyal overbought atau oversold dalam kondisi sideways. Ketika RSI mendekati level 70, itu menunjukkan bahwa aset mungkin sudah overbought dan siap untuk mengalami koreksi. Sebaliknya, ketika RSI mendekati level 30, itu menunjukkan bahwa aset mungkin sudah oversold dan siap untuk mengalami kenaikan. Menggunakan indikator-indikator ini bisa membantu untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.

Strategi Range Trading

Range trading adalah strategi yang mengandalkan pergerakan harga dalam rentang tertentu. Dalam strategi ini, trader bisa membeli saat harga mendekati level support dan menjual saat harga mendekati level resistance.

sideways
Gambar: Ilustrasi dalam melakukan range trading.

Strategi ini cukup efektif dalam kondisi market sideways karena harga cenderung bergerak bolak-balik dalam rentang yang sama. Dengan memanfaatkan fluktuasi harga dalam rentang ini, trader bisa mendapatkan keuntungan meskipun tidak ada tren yang jelas.

Namun, penting untuk selalu menempatkan stop-loss untuk membatasi kerugian. Meskipun strategi range trading bisa menghasilkan keuntungan, ada risiko bahwa harga bisa menembus support atau resistance dan bergerak ke arah yang tidak diharapkan. Dengan menetapkan stop-loss, trader bisa melindungi modal dari pergerakan harga yang tiba-tiba.

Strategi Breakout Trading

Kadang-kadang, harga bisa keluar dari pola sideways dan mulai menunjukkan tren yang baru. Strategi breakout trading melibatkan pembelian saat harga menembus resistance atau penjualan saat harga menembus support, dengan harapan tren baru akan terbentuk.

Untuk memastikan breakout tersebut valid, trader bisa menggunakan volume perdagangan sebagai konfirmasi. Breakout yang diikuti oleh volume tinggi cenderung lebih kuat dan lebih bisa diandalkan.

sideways
Gambar: Ilustrasi dalam melakukan breakout trading.

Namun, breakout trading juga memiliki risiko. Terkadang, harga bisa melakukan false breakout, yaitu menembus level support atau resistance sebentar kemudian kembali ke dalam rentang sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk menunggu konfirmasi sebelum masuk posisi. Trader bisa menunggu candle penutupan di atas resistance atau di bawah support untuk memastikan bahwa breakout tersebut valid.

Manajemen Risiko

Selalu gunakan stop-loss dan take-profit untuk melindungi modal. Stop-loss membantu membatasi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan posisi, sementara take-profit membantu mengunci keuntungan jika harga bergerak sesuai dengan yang diharapkan.

Menyesuaikan ukuran posisi berdasarkan volatilitas pasar dan risiko yang bisa ditoleransi adalah bagian penting dari manajemen risiko. Jangan mengambil risiko lebih dari yang mampu untuk dirasa kehilangan.

Selain itu, penting untuk tidak overexpose modal dalam satu posisi. Diversifikasi posisi dengan membagi modal ke dalam beberapa aset atau strategi bisa membantu mengurangi risiko keseluruhan. Dengan manajemen risiko yang baik, trader bisa tetap bertahan di pasar meskipun menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan.

Baca juga: Perbedaan Trading Forex dan Kripto

Kesalahan yang Harus Dihindari

Overtrading

Salah satu kesalahan terbesar yang bisa dilakukan trader dalam kondisi sideways adalah overtrading. Overtrading terjadi ketika trader terlalu sering masuk dan keluar dari pasar tanpa alasan yang kuat. Hal tersebut bisa menggerus modal dengan cepat.

Dalam kondisi sideways, pergerakan harga yang terbatas sering kali membuat trader merasa perlu terus-menerus melakukan transaksi untuk mengejar keuntungan kecil. Namun, ini bisa mengakibatkan biaya transaksi yang tinggi dan potensi kerugian yang lebih besar.

Untuk menghindari overtrading, penting untuk tetap disiplin dan hanya masuk pasar berdasarkan sinyal yang jelas dan valid. Buat rencana trading yang jelas dan patuhi aturan yang telah ditetapkan. Jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan trading, karena ini bisa menyebabkan trader mengambil keputusan yang tidak rasional.

Mengabaikan Sinyal Pasar

Meskipun pasar bergerak sideways, ada baiknya tetap memperhatikan sinyal-sinyal penting seperti volume perdagangan dan indikator lainnya yang bisa menunjukkan perubahan tren. Mengabaikan sinyal-sinyal ini bisa membuat trader kehilangan peluang untuk masuk atau keluar pasar pada waktu yang tepat.

Misalnya, peningkatan volume perdagangan yang signifikan bisa menjadi indikasi bahwa breakout akan terjadi, yang bisa memberi peluang trading yang menguntungkan.

Selain itu, mengabaikan berita dan perkembangan fundamental juga bisa merugikan. Terkadang, kondisi sideways bisa berakhir tiba-tiba akibat berita besar atau perubahan dalam kondisi ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk tetap up-to-date dengan berita dan analisis pasar yang bisa mempengaruhi pergerakan harga.

Tidak Mengikuti Rencana Trading

Disiplin dalam mengikuti rencana trading sangat penting. Jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan trading. Rencana trading yang baik mencakup strategi entry dan exit, manajemen risiko, serta aturan untuk mengelola posisi. Tanpa rencana yang jelas, trader bisa terjebak dalam keputusan trading yang didorong oleh emosi, seperti fear of missing out (FOMO) atau panik saat harga bergerak melawan posisi.

Selalu evaluasi dan perbaiki rencana trading berdasarkan hasil yang telah dicapai. Jika ada kesalahan yang terjadi, gunakan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan strategi kedepannya. Dengan mengikuti rencana trading secara disiplin, trader diharapkan bisa meningkatkan konsistensi dan hasil trading.

Baca juga: 5 Strategi Trading Crypto Terbaik dan Layak Dicoba

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.