Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 7 min read

Proyek Grass Berkontribusi untuk AI Melalui Bandwidth Internet

grass

Grass adalah jaringan yang bertujuan untuk merevolusi struktur insentif internet. Proyek ini memungkinkan pengguna untuk berbagi bandwidth internet yang tidak terpakai melalui node Grass dan mendapatkan imbalan sambil berkontribusi pada pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Apa Itu Grass?

Grass adalah jaringan global yang terdiri dari lebih dari 2 juta pengguna yang mendapatkan imbalan dengan berbagi bandwidth internet yang tidak terpakai. Mengingat hampir semua orang sudah membayar untuk layanan internet, Grass memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan internet yang menganggur dan mendapatkan keuntungan dari sana.

Melalui infrastruktur yang terdiri dari node, router, validator, dan processor Zero-Knowledge (ZK), Grass membantu mengubah data web yang tidak terstruktur menjadi dataset terstruktur yang dapat digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, Grass berkomitmen untuk menjaga standar keamanan industri tertinggi, dengan dukungan dari berbagai aplikasi anti-malware, sehingga pengguna bisa berpartisipasi dengan tenang tanpa khawatir soal keamanan data pribadi. Grass hanya menggunakan bandwidth internet, bukan data pribadi pengguna.

Cara Kerja

Grass beroperasi dengan memanfaatkan infrastruktur yang terdiri dari beberapa komponen utama, yakni Node, Router, Validator, dan ZK Processor. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen:

grass architecture
Gambar: Kerangka kerja jaringan Grass. Sumber: Dokumentasi Grass.
  • Node Grass: Node adalah perangkat yang dijalankan oleh pengguna untuk berbagi bandwidth internet yang tidak terpakai. Node ini menjadi pintu gerbang jaringan Grass ke internet. Node mengirimkan dan menerima permintaan web yang terenkripsi dan memastikan bahwa lalu lintas internet diarahkan dengan aman dan efisien. Pengguna yang menjalankan node akan mendapatkan imbalan berdasarkan jumlah lalu lintas yang mereka salurkan melalui node mereka.
  • Router: Router Grass bertugas menghubungkan node dengan validator. Router ini memantau dan melaporkan status setiap node, termasuk ukuran data yang dikirim, latensi jaringan, dan status keseluruhan jaringan. Router juga mendapat imbalan berdasarkan total bandwidth yang mereka layani.
  • Validator: Validator bertugas memverifikasi dan memvalidasi permintaan web yang dikirim melalui jaringan Grass. Mereka juga menghasilkan bukti ZK (Zero-Knowledge) untuk memastikan bahwa setiap permintaan data yang diproses dapat dipercaya dan dilacak. Validator akan bertransisi dari kerangka terpusat ke komite desentralisasi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi jaringan.
  • ZK Processor: Processor ini mengumpulkan bukti validitas dari semua permintaan web dan mengirimkan bukti tersebut ke blockchain layer 1 (L1). Dengan cara ini, semua tindakan pengumpulan data di jaringan Grass akan tercatat secara permanen di blockchain, yang memungkinkan visibilitas penuh terhadap asal-usul data pelatihan AI.
  • Grass Data Ledger: Ledger ini adalah struktur data tidak dapat diubah yang menyimpan seluruh dataset dan menghubungkannya dengan bukti di blockchain. Ledger ini memastikan keaslian dan sumber data yang digunakan untuk melatih model AI.

Dengan infrastruktur ini, Grass memungkinkan pengumpulan data web secara aman dan terstruktur, tanpa melibatkan data pribadi pengguna. Pengguna yang berkontribusi dalam jaringan ini dapat memperoleh imbalan dari bandwidth yang mereka sediakan, sementara perusahaan dapat memanfaatkan dataset terstruktur yang dihasilkan oleh Grass untuk melatih model kecerdasan buatan.

Baca juga: Mengenal Babylon, Integrasikan Bitcoin dengan DeFi Melalui Staking

Cara Setting Grass Node

Menjalankan Grass Node sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan menjalankan node, pengguna dapat memanfaatkan bandwidth internet yang tidak terpakai untuk mendapatkan imbalan sambil berkontribusi pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). 

Langkah-langkah Setting Grass Node

  1. Daftar
    Untuk memulai, pengguna harus mendaftar menggunakan alamat email. Grass saat ini masih dalam tahap beta, jadi pengguna memerlukan tautan referral yang bisa didapatkan dari Discord atau akun X resmi Grass.
  2. Unduh Aplikasi Grass
    Setelah mendaftar, pengguna dapat mengunduh aplikasi desktop Grass dari Grass Store. Aplikasi ini akan memungkinkan perangkat pengguna menjadi node yang terhubung dengan jaringan Grass.
  3. Koneksikan Node
    Setelah aplikasi terinstal, cukup klik tombol “Connect”. Pengguna akan langsung terhubung ke jaringan Grass, dan aplikasi akan berjalan di latar belakang sambil mengumpulkan dan mengirim data ke jaringan. Dari sini, pengguna dapat mulai melihat poin imbalan mereka bertambah seiring waktu.

Jaringan Grass sepenuhnya berjalan di latar belakang tanpa mengganggu aktivitas pengguna di komputer. Pengguna hanya perlu duduk santai dan menikmati imbalan yang mereka peroleh dari berkontribusi dalam pengumpulan data untuk AI.

Sistem yang Didukung

Aplikasi Grass tersedia di beberapa platform dengan status berikut:

  • Android: Beta testing (khusus untuk Saga Phone)
  • iOS: Beta live
  • Mac, Windows, dan Linux: Beta live untuk desktop
  • Chromium: Live

Dengan Grass, siapa pun dapat berkontribusi pada pengembangan AI tanpa memerlukan perangkat keras yang canggih. Pengguna cukup menjalankan aplikasi pada perangkat yang mereka miliki dan menikmati imbalan dari bandwidth yang mereka bagikan.

Baca juga: Mengenal Lombard dan LBTC dalam Ekosistem BTCfi

Token GRASS

Utilitas Token

GRASS adalah token asli dari jaringan Grass yang memiliki beberapa utilitas penting untuk mendukung ekosistemnya. Berikut adalah beberapa peran utama token GRASS:

  • Transaksi & Pembelian Kembali: Setelah desentralisasi, GRASS akan digunakan untuk melakukan transaksi web scraping, pembelian dataset, dan penggunaan LCR (Low-Cost Routing).
  • Staking dan Imbalan: Pemegang GRASS dapat melakukan staking token mereka ke Router untuk mendukung aliran lalu lintas jaringan dan mendapatkan imbalan sebagai kontribusi terhadap keamanan jaringan.
  • Governance Jaringan: Pemegang GRASS dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perkembangan jaringan Grass, termasuk mengusulkan dan memilih peningkatan jaringan, menentukan organisasi yang akan diajak bekerja sama, serta menetapkan mekanisme insentif bagi para pemangku kepentingan.
  • Biaya Jaringan: Semua transaksi dalam ekosistem Grass pada akhirnya akan menggunakan GRASS sebagai kompensasi bagi pemangku kepentingan. Pihak yang membeli bandwidth, dataset, atau menggunakan LCR memiliki fleksibilitas untuk membayar dalam USD, USDC, atau token jaringan lain, namun pendapatan ini akan dikonversi menjadi GRASS dan didistribusikan kembali kepada pemangku kepentingan.
  • Keamanan Jaringan: GRASS digunakan untuk staking pada Router untuk memastikan kepatuhan Router terhadap protokol jaringan. Jika Router tidak memenuhi syarat, token GRASS dapat dikurangi (slashing) untuk memastikan keamanan jaringan.

Baca juga: Cara Farming Point Airdrop dengan YT Pendle

Distribusi Token

Distribusi token GRASS dirancang untuk mendukung komunitas, investor, dan pengembang, dengan total alokasi sebesar 1 miliar token. Berikut adalah rincian distribusinya:

grass tokenomics
Gambar: Diagram distribusi token GRASS. Sumber: Dokumentasi Grass.
  • Komunitas (30%)
    Sebanyak 300 juta token dialokasikan untuk komunitas, dengan rincian sebagai berikut:
    • Insentif Masa Depan (17%): Sebanyak 170 juta token akan digunakan untuk program retroaktif yang memberikan imbalan kepada kontributor awal serta kreator yang membangun konten atau alat yang bernilai bagi jaringan.
    • Imbalan Router (3%): Sebanyak 30 juta token dialokasikan untuk memberi insentif kepada Router dan mendukung perkembangan infrastruktur awal.
    • Airdrop Pertama (10%): Sebanyak 100 juta token disediakan untuk airdrop pertama, salah satu airdrop terbesar dalam sejarah, sebagai langkah penting dalam membangun peta internet yang dimiliki pengguna.
  • Pertumbuhan Ekosistem & Foundation (22.8%)
    Sebanyak 228 juta token akan dikelola oleh yayasan Grass dan dicadangkan untuk digunakan sesuai arahan DAO. Alokasi ini akan mendukung inisiatif pertumbuhan komunitas, peningkatan jaringan, kemitraan, penelitian, dan pengembangan untuk memperluas ekosistem.
  • Investor Awal (25.2%)
    Sebanyak 252 juta token akan dialokasikan untuk investor awal dengan periode cliff satu tahun dan vesting satu tahun. Token yang terkunci tidak bisa di-stake hingga periode vesting selesai.
  • Kontributor (22%)
    Sebanyak 220 juta token akan dialokasikan untuk kontributor utama dengan periode cliff satu tahun dan vesting tiga tahun. Token yang terkunci tidak bisa di-stake hingga periode vesting selesai.

Baca juga: Mengenal Puffer Finance, Protokol Liquid Restaking Ethereum

Airdrop GRASS

Airdrop One adalah distribusi token pertama jaringan Grass yang mengalokasikan 100 juta GRASS (10% dari total suplai) kepada pengguna awal dan kontributor. Distribusi meliputi:

  • 9% untuk pengguna yang memperoleh Grass Points selama Tahap 1 (Network Snapshot).
  • 0,5% untuk pemegang GigaBuds NFT.
  • 0,5% untuk pengguna yang menginstal Desktop Node atau Aplikasi Saga.

Snapshot mencakup pengguna yang mengumpulkan lebih dari 500 Grass Points per epoch. Tingkatan distribusi dibagi berdasarkan jumlah Grass Points yang diperoleh dari uptime dan referral,dengan pengguna di tingkat lebih tinggi mendapatkan lebih banyak token.

Sebanyak 4.996.015 GRASS akan dibagikan kepada pemegang GigaBuds NFT yang memenuhi syarat (515 token per NFT), dan 5 juta GRASS untuk pengguna yang menginstal Desktop Node atau Aplikasi Saga serta mendapatkan 500+ Grass Points sebelum 11 Oktober 2024.

Pengguna dapat mengklaim token mereka mulai 28 Oktober 2024 di link resmi berikut. Untuk memenuhi syarat, pengguna harus menghubungkan wallet mereka sebelum 14 Oktober 2024. Jendela klaim berakhir pada blok 312762760, sekitar 15 Januari 2025.

Baca juga: Panduan Komprehensif Pendle: PT, YT, Implied dan Underlying Yield

Tim dan Investor

Grass adalah proyek yang dikembangkan oleh Wynd Network, sebuah tim yang berfokus pada menciptakan protokol desentralisasi untuk mengubah data web publik menjadi dataset terstruktur yang berguna untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI). Tim ini dipimpin oleh Chris Nguyen, yang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO). 

Mereka menekankan pentingnya model desentralisasi untuk meningkatkan transparansi dan kompensasi yang adil bagi kontributor jaringan. Dengan menggunakan teknologi blockchain, tim Wynd Network memastikan bahwa data yang dikumpulkan melalui Grass dapat dilacak ke asalnya, sehingga memberikan kepercayaan penuh kepada pengguna yang berkontribusi.

Proyek Grass telah berhasil mengumpulkan dana dalam beberapa putaran pendanaan:

  • Pre-Seed: Pada 4 Juli 2023, Grass mengumpulkan US$1 juta dari investor seperti No Limit Holdings, Big Brain Holdings, dan Cogitent Ventures.
  • Seed: Pada 19 Desember 2023, Grass berhasil mendapatkan US$3,5 juta dalam putaran seed yang dipimpin oleh Polychain Capital dan Tribe Capital, dengan partisipasi dari Bitscale Capital, Big Brain Holdings, Mozaik Capital, dan Typhon Ventures.
  • Series A: Pada 21 September 2024, Grass menutup putaran pendanaan Series A, namun jumlah dana yang terkumpul tidak diumumkan. Pendanaan ini dipimpin oleh Hack VC, dengan partisipasi dari Polychain Capital, Delphi Ventures, Lattice, dan Brevan Howard Digital.

Kesimpulan

Grass menawarkan solusi inovatif yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan bandwidth internet yang tidak terpakai sekaligus berkontribusi pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Dengan infrastruktur yang terdiri dari node, router, validator, dan ZK processor, Grass memastikan bahwa data yang dikumpulkan aman dan dapat diandalkan. 

Pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dengan mengunduh aplikasi Grass dan menghubungkan perangkat mereka ke jaringan, sementara perusahaan dapat memanfaatkan dataset terstruktur yang dihasilkan oleh Grass untuk keperluan pelatihan AI. Dengan proses yang sederhana dan berbagai insentif yang ditawarkan, Grass memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mendapatkan imbalan tanpa mengorbankan keamanan atau data pribadi mereka.

Baca juga: Mengenal Scroll, Solusi Layer-2 Ethereum dengan Teknologi zk-Rollup

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.