Linkedin Share
twitter Share

Featured · 5 min read

5 Aplikasi Media Sosial Populer di Web3

Media Sosial di Web3

Era web2 berhasil membuat individu dari berbagai lokasi saling terkoneksi dengan adanya media sosial populer seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Di tengah era web2 yang masih berjalan, teknologi pun terus bergerak maju dengan munculnya konsep web3 yang dikenalkan sebagai masa depan internet yang lebih canggih dan terdesentralisasi.

Beberapa teknologi yang diusung dalam web3 di antaranya adalah blockchain, smart contract, cryptocurrency, dan lain-lain. 

Dilansir dari CoinEx dalam lingkup media sosial, web 3.0, adalah konsep yang mengubah cara jaringan berinteraksi dan dikelola. Ini melibatkan pengguna aktif dalam menciptakan dan menyebarkan konten, serta melibatkan berbagai aplikasi dan platform terkait.

Dalam web3, pengguna dapat mengakses informasi pribadi yang penting dan meluas, membawa evolusi besar dalam cara kita berinteraksi dengan internet.

Aplikasi Media Sosial Populer di Web3

Media sosial web3 mulai bermunculan dan terus dikembangakan, berikut ini adalah beberapa sosial media di web3 yang telah tersedia untuk digunakan. 

Steemit

Steemit adalah platform media sosial terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain Steem. Ini memberi insentif kepada pembuat konten dan kurator berdasarkan pemungutan suara dan keterlibatan komunitas.

MINDS

MINDS adalah jejaring sosial sumber terbuka yang dibangun di atas Ethereum. Platform ini memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan seperti fitur pesan pribadi, obrolan grup, streaming, dan banyak lainnya. Di MINDS pengguna dapat diberi insentif menggunakan kripto setiap kali mereka memposting atau berkomentar. 

LENS Protocol

Lens Protocol adalah aplikasi desentralisasi web3-asli (DApp) yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data pribadi dengan aman di beberapa jaringan tanpa kontrol atau sensor terpusat dari entitas eksternal.

Ini menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan data pengguna menggunakan teknik enkripsi yang memastikan perlindungan dan privasi maksimum untuk semua penggunanya.

Lens Protocol juga mendukung dompet web3 seperti Metamask, memungkinkan pengguna mengakses aset digital mereka dengan mudah tanpa bergantung pada layanan web2 seperti PayPal atau rekening bank.

Mastodon

Mastodon  jejaring sosial terdesentralisasi berdasarkan protokol ActivityPub yang membuatnya dapat dioperasikan dengan sebagian besar layanan jejaring sosial web2 yang ada seperti Twitter atau Facebook.

Mastodon memungkinkan penggunanya untuk meluncurkan versi Mastodong sendiri tanpa harus bergabung cluster server utama, dengan metode ini pengguna memiliki otonomi penuh atas pembuatan konten dan aturan moderasi dalam instansi individual ini sambil tetap memungkinkan komunikasi di platform. 

Mirror

Mirror adalah platform web3 yang berfokus pada privasi dan desentralisasi pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan membagikan konten mereka sendiri sambil juga memungkinkan mereka untuk mengontrol monetisasi pekerjaan mereka.

Mirror menyediakan berbagai alat untuk penggunanya, termasuk editor, tampilan pembaca, integrasi media sosial, dan dukungan dompet. Pengguna juga dapat dengan mudah menerapkan aplikasi web3 langsung ke situs mereka melalui Mirror Dashboard.

Perbedaan Media Sosial di Web2 dan Web3

Ada beberapa perbedaan utama di media sosial web2 dan web3, berikut ini rinciannya.

Struktur 

Perbedaan utama terdapat pada struktur, di jaringan web2 semua berjalan secara terpusat sedangkan web3 terdesentralisasi. Ini berarti pengguna jaringan web3 memiliki kontrol lebih atas data dan konten yang mereka publikasikan, selain itu platform di web3 menggunakan blockchain atau teknologi lagi yang memungkinkan terciptanya media sosial yang transparan dan aman. 

Keamanan dan Privasi 

Media sosial di web2 cukup rentang akan peretasan dan eksploitasi, di sisi lain web3 berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan memprioritaskan keamanan pengguna, salah satunya dengan penggunaan teknologi blockchain dan kriptografi. 

Monetisasi dan Hadiah

Di web2, monetisasi terutama didorong oleh iklan platform dan model bisnis berbasis data. Sementara itu, web3 mulai mengintegrasikan aset kripto  atau insentif terdesentralisasi lainnya untuk pembuat konten dan pengguna.

Platform ini bertujuan untuk memberi penghargaan kepada pengguna secara langsung atas kontribusi mereka, seperti membuat dan mengatur konten, berinteraksi dengan orang lain, atau memberikan informasi yang bermanfaat. 

Baca juga: Mengenal AmazeWallet Aplikasi Smart Wallet di Industri Web3

Interoperabilitas

Interoperabilitas adalah kemampuan aplikasi untuk saling terhubung satu sama lain, di web2 keterhubungan ini masih cukup terbatas kecuali media sosial itu berasal dari perusahaan yang sama.

Di web2 masalah interoperabilitas ini coba diatasi dengan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lancar dan berbagi data di berbagai platform. Ini memfasilitasi kontrol pengguna yang lebih besar dan mencegah penguncian ke satu platform. 

Tata Kelola Komunitas

Platform web2 biasanya diatur oleh entitas terpusat dengan pengaruh pengguna yang terbata, sedangkan di web3 sosial media sering menggunakan model tata kelola komunitas di mana pengguna dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Keputusan tentang aturan platform, peningkatan, dan insentif dibuat secara kolektif melalui mekanisme pemungutan suara atau konsensus.

Baca juga: 10 Aplikasi Mobile Web3 Paling Populer 2023


Itu dia penjelasan soal aplikasi media sosial web3 dan perbedaannya dengan web2. Penting untuk dicatat bahwa platform media sosial web3 masih dalam tahap awal pengembangan dan dalam proses untuk mendapatkan adopsi lebih luas.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.