Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 7 min read

Mengenal Vechain, Partner Resmi BMW

Apa Itu Vechain? Blockchain Partner Resmi BMW

VeChain adalah salah satu blockchain yang sedang ramai dibicarakan setelah adanya beberapa adopsi dan juga apresiasi harganya yang signifikan. 

Setelah apresiasi sekitar 65% hanya dalam satu pekan dan sekitar 100% dalam satu bulan terakhir, banyak investor yang tertarik untuk mengetahui VeChain lebih lanjut terutama koinnya. 

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai VeChain dan bagaimana blockchain yang relatif baru ini dapat diadopsi oleh beberapa perusahaan besar di sektor riil dan keuangan. 

Mengenal Vechain

VeChain merupakan sebuah blockchain yang didirikan pada 2015 dan berhasil dirilis secara resmi di 2016. 

Proyek ini didirikan untuk menjadi sebuah blockchain yang berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan di dunia ekonomi dan bisnis. Jadi secara umum, blockchain ini tidak hanya dapat digunakan untuk sektor keuangan saja namun juga untuk sektor riil.

Bahkan, fokus utama blockchain ini terlihat tertuju kepada adopsi sektor riil melihat banyaknya perusahaan manufaktur dan produk barang nyata yang menggunakannya. 

Fokus utama saat ini terlihat lebih kepada operasional rantai pasokan atau supply chain sebuah perusahaan. Tujuannya adalah agar rantai tersebut bergerak lebih transparan dan efisien. 

Vechain sendiri bergerak dengan konsep bisnis BaaS atau Blockchain as a Service, dimana jaringan blockchainnya dapat disewakan atau digunakan oleh perusahaan. Jaringan ini bernama ToolChain dimana jaringannya dapat bersifat publik dan privat sesuai kebutuhan. 

Jadi secara keseluruhan blockchain ini memiliki beberapa jaringan yang bersifat seperti fork namun bisa digunakan untuk berbagai kegunaan dan terikat pada jaringan utamanya. 

VeChainThor
VeChainThor

Dalam ekosistemnya terdapat dua crypto utama yang menggerakan jaringannya yaitu VET dan VTHO dimana VET berperan sebagai alat transaksi dan governance sedangkan VTHO berperan untuk alat bayar biaya transaksi. 

Pendiri Vechain

Konsep ini relatif baru karena mayoritas blockchain masih fokus kepada kegunaan di sektor finansial atau sektor keuangan.

Kegunaannya yang lebih mengarah ke sektor riil juga berasal dari latar belakang pendirinya. 

Proyek ini didirikan oleh Sunny Lu, mantan Chief Information Officer di Louis Vuitton, salah satu brand fashion ternama dan termahal di dunia.

Steering Committee VeChain
Steering Committee VeChain

Sunny Lu menjadi CIO atau Chief Information Officer Louis Vuitton di cabang Cina, karena ia merupakan penduduk negara tersebut.

Jadi proyek ini berasal dari Negara Cina dan menjadi salah satu proyek terbesar negara tersebut. 

Ia dibantuk oleh Jay Zhang, individu yang sebelumnya menjabat di bidang risiko dan keuangan di beberapa perusahaan besar seperti Deloitte dan PriceWaterhouseCoopers atau PWC.

Mereka menciptakan jaringan ini dengan alasan untuk memberikan solusi pada jaringan supply chain yang biasanya rentan terhadap manipulasi dan korupsi. 

Dalam sebuah rantai pasokan umum, barang akan melewati beberapa pihak dan terdapat kemungkinan manipulasi yang sangat tinggi. 

Manipulasi yang dimaksud adalah kecurangan seperti misal lewat pihak ketiga atau tengkulak dan pihak yang tidak bertanggung jawab lainnya. 

Umumnya dari produsen menuju konsumen atau penjual, sebuah produk akan mengalami perubahan jumlah atau harga yang signifikan. Hal ini disebabkan rantai pasokan yang tidak efektif. 

Permasalahan ini lebih umum muncul di industri pertanian atau peternakan sehingga mereka ingin menyelesaikan permasalahan tersebut melalui pelacakan data yang lebih terjaga. 

Cara Kerja Vechain 

Seperti yang sebelumnya disebutkan, VeChain memiliki dua lapisan jaringan dimana lapisan pertama digunakan untuk jaringan utama dan jaringan kedua untuk kegunaan masing-masing perusahaan. 

Kedua jaringan tersebut merupakan dua jasa blockchain yang berbeda dimana jaringan kedua dapat digunakan lebih dari untuk data rantai pasokan dan rantai utama lebih fokus untuk validasi transaksi dan penjaga data rantai pasokan sebuah perusahaan. 

Dalam jaringan keduanya tersebut, semua data akan tersimpan secara privat namun akan tetap divalidasi oleh validator yang bergerak di jaringan utama namun dengan data yang lebih rahasia dibandingkan jaringan utamanya.

Baca juga: CEO VeChain: Teknologi Blockchain Memainkan Peran Penting Saat Covid-19

Secara keseluruhan VeChain bergerak dengan mekanisme konsensus baru bernama Proof of Authority yang sudah mencapai versi kedua.

Sistem ini walaupun dibentuk secara publik namun masih memiliki sifat sentralisasi. 

Hal ini disebabkan untuk menjadi validator, selain persyaratan modal, VeChain Foundation, perusahaan yang membentuk VeChain, akan menjadi pihak yang memilih validator tersebut secara bergantian. 

Jadi sistem ini hampir mirip dengan Proof of Stake dimana validator akan bergantian.

Namun perbedaannya, dalam Proof of Stake validator dipilih secara acak dan dalam blockchain ini, validator dipilih secara otoritas dari perusahaan penjaga jaringan VeChain. 

Tujuan penciptaan sistem sentralisasi ini adalah untuk mencegah adanya pencatatan ganda dalam sebuah transaksi dan memastikan penerimaan data lebih efisien di satu pihak dan pembagiannya kepada validator dilakukan oleh pihak terpercaya. 

Akibat alur distribusi validasi transaksi yang dibagikan langsung oleh perusahaan kepada validator, semua lebih aman dan lebih cepat karena tidak perlu melewati proses pengacakan. 

Intinya saat ada transaksi atau data smart contract yang harus divalidasi, data tersebut akan masuk ke VeChain dan kemudian dibagikan kepada validator yang terpilih. 

Persyaratan Menjadi Validator

Untuk menjadi validator, karena semua dikendalikan oleh VeChain Foundation, maka proses Know Your Customer atau KYC harus dilakukan. 

Tujuannya agar validator dapat dipercaya dan dapat melakukan validasi transaksi tanpa harus melalui proses uji kelayakan yang berkelanjutan. 

Selain mengikuti proses KYC, seorang calon validator juga harus melakukan staking atau mengunci 25 Juta VET. Untuk saat ini harga VET berada di sekitar Rp1.000 jadi untuk menjadi validator perlu modal sebesar Rp25 Miliar. 

Nantinya saat sudah menjadi validator VeChain akan memastikan imbalan diterima dan imbalan tersebut akan berbentuk VTHO dan bukan VET. 

Perlu diketahui bahwa hanya ada tempat untuk 101 validator jadi setelah mencapai angka tersebut tidak akan ada validator tambahan. Pengecualiannya adalah jika lebih dari 50% holder VET melakukan pengajuan untuk menambah jumlah validator. 

Keunggulan Vechain

Dengan mekanisme yang digunakan oleh VeChain, blockchainnya menjadi salah satu blockchain yang aman dan memiliki kecepatan tinggi. 

Keamanannya datang dari sifatnya yang semi-decentralized atau memiliki satu pihak yang membantu proses validasi transaksi. 

Karena adanya satu pihak ini, terdapat penjaga jaringan yang terpercaya sehingga alur validasi lebih cepat dan aman serta kemungkinan validator buruk yang ada menjadi semakin kecil. 

Keunggulan pertama adalah mekanisme barunya yang memiliki dua lapisan yaitu untuk jaringan utama dan jasa jaringan tertutup untuk perusahaan. 

Baca juga: VeChain Luncurkan Token Baru dalam Ekosistemnya

Kedua jaringan tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi dimana jaringan utama publiknya memiliki kecepatan 10.000 transaksi per detik.

Kecepatan ini berhasil membawa VeChain sebagai salah satu bagian dari blockchain generasi ketiga, mengalahkan Ethereum, Tron, dan Polkadot. 

Umumnya saat transaksi per detik sudah mencapai di angka puluh ribuan, sebuah blockchain akan memiliki keamanan yang lemah.

Tapi karena mekanismenya ini, aspek keamanan dan kecepatan bukan jadi hal yang harus dikorbankan. 

Keunggulan kedua yang paling sering disebutkan adalah bagaimana adopsinya lebih mengarah ke sektor riil.

Blockchain ini merupakan salah satu crypto yang membuktikan bahwa blockchain dan crypto tidak hanya untuk sektor keuangan namun juga untuk sektor riil. 

Adopsi Vechain

Bukti nyata dari adopsinya di sektor riil adalah rekan kerja samanya yang telah menggunakan VeChain sebagai salah satu jaringan datanya. 

Beberapa perusahaan terkenal yang mengadopsi VeChain adalah PWC, BMW, Walmart, Louis Vuitton, dan beberapa perusahaan lain yang bergerak di sektor peternakan, pertanian, bahkan industri manufaktur. 

Apa Itu Vechain? Blockchain Partner Resmi BMW

Perusahaan-perusahaan tersebut membuktikan bahwa blockchain dapat digunakan untuk sistem operasional perusahaan dan berjalan lancar. 

Baca juga: VeChain Kerja Sama dengan Perusahaan Besar! Harganya Naik 45%

Kabar terbesarnya adalah saat VeChain diadopsi oleh BMW untuk menjadi platform jaringan penjaga keamanan sebuah mobil. 

Nantinya lama-kelamaan BMW akan berubah menjadi smart car atau mobil pintar sehingga kemungkinan besar data penggunanya akan tersimpan pada VeChain.

Dengan tersimpannya pada VeChain, kemungkinan manipulasi atau pemanfaatan data konsumen secara ilegal menjadi lebih kecil karena semua bergerak secara transparan.

Selain itu kemungkinan untuk diretas juga menjadi lebih kecil karena VeChain menggunakan sistem blockchain publik dimana jika ingin meretas, harus meretas seluruh block dan validator yang ada. 

Membedah Koin VET dan VTHO

VeChain bergerak dengan dua crypto yaitu VET dan VTHO. Keduanya telah bergerak di pasar sejak Tahun 2016 saat blockchainnya mulai meluncur.

Untuk VET sendiri, jumlahnya terbatas pada 86,7 Miliar dan yang beredar di pasar saat ini adalah sekitar lebih dari 75% dari seluruh persediaan. Kondisi tersebut menandakan bahwa alokasi untuk pasar sudah cukup besar karena vesting periode sudah selesai sejak 2016 lalu.

Melihat 75% sudah beredar di pasar, kemungkinan manipulasi harganya menjadi sangat kecil. Sayangnya persebaran koin ini belum merata yang membuat kapitalisasi pasarnya belum naik signifikan. 

Untuk VTHO jumlahnya tidak terbatas karena ingin mengakomodasi transaksi yang ada di jaringan VeChain. 

Saat ini terdapat 45,63 Miliar VTHO yang beredar dan seluruhnya digunakan untuk imbalan validator dan biaya transaksi pengguna VeChain. 

Umumnya investor yang tertarik pada VeChain akan membeli VET namun untuk yang tertarik menggunakan VeChain secara operasional akan membeli VTHO. 

Perlu diketahui juga bahwa VTHO bisa didapatkan melalui pertukaran dengan VET. Jadi secara keseluruhan dua crypto ini terikat. 

Kesimpulannya VeChain sendiri adalah proyek yang baik untuk sektor riil. Melihat umumnya pergerakan sektor riil lebih lambat dibandingkan sektor keuangan, kondisi tersebut menjadi penyebab mengapa kapitalisasi pasarnya belum naik secara signifikan. 

Secara fundamental proyek ini relatif bagus namun kekurangannya hanya di jangka waktu yang lama dalam adopsi serta adanya sentralisasi yang bertentangan dengan prinsip crypto walau secara kecil. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.