Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 7 min read

Mengenal Injective Protocol (INJ), Blockchain Berfokus Pada DeFi

Injective

Injective Protocol dengan token native INJ telah menunjukkan performa luar biasa di tahun 2023 dengan mencatatkan kenaikan sekitar 28 kali lipat. Artikel ini membahas secara detail tentang Injective Protocol mulai dari cara kerja hingga tokenomic.

Apa Itu Injective Protocol?

Injective Protocol adalah blockchain layer-1 yang dibangun khusus untuk mendukung aplikasi DeFi yang dapat beroperasi secara interoperabel.

Pada Injective, siapa pun dapat membuat aplikasi DeFi dan Web3 seperti exchange terdesentralisasi (DEX), bridge terdesentralisasi, oracle, dan lapisan smart contract yang dapat disusun dengan CosmWasm yakni mesin virtual (virtual machine) Cosmos.

Injective Protocol dibangun dengan menggunakan Cosmos SDK dan memanfaatkan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) berbasis Tendermint, yang memungkinkan untuk mencapai finalitas transaksi sambil menjaga kecepatan hingga 10.000 transaksi per detik.

Cara Kerja Injective Protocol

Injective Protocol diciptakan untuk mengatasi masalah keterlibatan pihak ketiga dalam perdagangan DEX dengan menghasilkan urutan yang tepat agar pesanan dapat dipercepat dengan aman tanpa hambatan tumpang tindih. Hal ini akan mencegah front-running dan memastikan bahwa sejumlah besar pesanan dapat dipenuhi tanpa kesulitan.

injective protocol
Gambar: Kerangka kerja Injective

Injective Chain

Injective Chain adalah inti untuk sidechain Injective yang bekerja berdasarkan proses yang berjalan berdampingan dengan Cosmos. Injective Chain juga merepresentasikan infrastruktur proyek ini. Infrastruktur ini menggerakkan aplikasi DeFi generasi berikutnya dalam mekanisme terdesentralisasi dan tepercaya.

Injective Exchange Client

Injective Exchange Client didefinisikan sebagai antarmuka komprehensif dan ramah pengguna berbasis grafis yang ditujukan untuk semua pengguna dari pemula hingga advanced. Sederhananya, ini adalah antarmuka pengguna atau user interface.

Injective API Provider

Injective API memiliki dua tujuan yakni Service of Transaction Relay dan Layer of Data. Pada relay transaksi, node API membantu pengguna berinteraksi dengan protokol, dengan menyediakan API dasar HTTP, gRPC, dan Websocket. Setelah itu, node API membuat transaksi yang diperlukan dan mengirimkannya ke Injective Chain.

Pada data layer, klien eksternal dapat menggunakan node API sebagai lapisan data. Injective menyediakan API data dan analitik yang bekerja dengan antarmuka frontend Injective langsung tanpa konfigurasi tambahan.

Injective EVM RPC provider

Komponen ini membuat node-node kompatibel dengan menyediakan API JSON-RPC Ethereum lengkap dan menghubungkannya dengan Injective EVM (inEVM) secara mulus.

Injective Bridge Contracts

Mekanisme bridge Injective – Ethereum ini dikenal sebagai token bridge Injective dua arah yang berfungsi sebagai zona peg untuk token ERC-20 yang akan dipindahkan ke Injective EVM. Hal ini memungkinkan pengguna mentransfer token ERC-20 dari Ethereum menuju Injective dan sebaliknya.

Kelebihan Injective Protocol

Blockchain dengan Kecepatan Transaksi Tinggi

Blockchain Injective dioptimalkan untuk kecepatan dan skalabilitas, menawarkan lapisan penyelesaian transaksi super cepat. Dengan memanfaatkan kekuatan konsensus Tendermint dan teknologi smart contract CosmWasm, Injective mencapai finalitas transaksi cepat dan memungkinkan kecepatan transaksi hingga 10.000 transaksi per detik (TPS).

Pengalaman Developer yang Intuitif

Injective memberikan prioritas pada pengalaman developer dengan menawarkan lingkungan developer yang fleksibel dan didukung oleh bahasa pemrograman Rust dan Golang.

Developer dapat dengan mudah menyesuaikan dan memodifikasi parameter untuk mencocokkan kasus penggunaan khusus mereka, memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas yang lebih besar dalam membangun aplikasi DeFi.

Pendekatan Ramah Lingkungan

Injective mengambil pendekatan berkelanjutan terhadap teknologi blockchain dengan secara signifikan mengurangi jejak karbonnya dibandingkan dengan mekanisme konsensus lainnya.

Memanfaatkan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) Tendermint, Injective mencapai jejak karbon yang 99% lebih rendah dan berkontribusi pada ekosistem blockchain yang lebih ramah lingkungan.

Ekosistem pada Injective Protocol

Berdasarkan data DefiLlama, Injective memiliki nilai terkunci dalam ekosistemnya (TVL) sebesar US$28,85 juta per artikel ini ditulis (10/1/24).

injective protocol tvl
Gambar: TVL ekosistem Injective. Sumber: DefiLlama

Terdapat sembilan dApps yang tercatat pada DefiLlama, yang telah dibangun dan beroperasi di atas jaringan Injective. DApps dengan TVL tertinggi adalah Helix, sebuah platform DEX dengan TVL sebesar US$12,03 juta.

injective protocol dapps
Gambar: dApps pada Injective. Sumber: DefiLlama

Tim dan Investor Injective Protocol

Injective diciptakan oleh tim developer dan pengusaha berpengalaman di Injective Labs. Pendiri sekaligus CEO, Eric Chen adalah seorang peneliti kriptografi dan investor yang mendirikan Injective Labs bersama Albert Chon, seorang ilmuwan dan mantan developer di Amazon.

Pada April 2021, Injective mengumumkan bahwa telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$10 juta dari para investor termasuk Pantera Capital, BlockTower, Hashed, dan Cadenza Ventures.

Baca juga: 3 Altcoin yang Berhasil Tarik Perhatian Investor 2023

Fungsi dan Tokenomic INJ

INJ adalah token native dari Injective yang memegang berbagai peran dalam ekosistem termasuk tata kelola, burning token melalui auction, dan staking di jaringan PoS.

Salah satu tujuan inti dari INJ adalah mengamankan jaringan melalui staking, dengan INJ berperan sebagai jaminan untuk mendorong perilaku validator. Pengguna yang melakukan staking INJ menerima imbalan berupa staking reward dalam INJ.

INJ juga digunakan di seluruh ekosistem Injective. Misalnya, INJ dapat digunakan sebagai jaminan dalam platform lending DeFi atau untuk pertukaran aset. INJ juga digunakan sebagai pembayaran untuk biaya transaksi (gas fee) di seluruh ekosistem Injective.

Namun, di luar transaksi dApps, INJ juga berfungsi sebagai token tata kelola yang memungkinkan pemegangnya memberikan voting pada proposal jaringan, yang pada dasarnya memungkinkan semua anggota komunitas berperan dalam membentuk masa depan jaringan Injective.

injective protocol tokenomic
Gambar: Tokenomic koin INJ. Sumber: Token Unlocks

INJ memiliki supply maksimal sebanyak 100 juta koin dengan alokasi pembagian sebagai berikut:

  • 36,33 juta koin (36,3% dari supply maksimal) dialokasikan untuk pengembangan ekosistem.
  • 20 juta koin (20% dari supply maksimal) diperuntukkan kepada tim.
  • 16,67 juta koin (16,7% dari supply maksimal) dialokasikan untuk private sale.
  • 10 juta koin (10% dari supply maksimal) dialokasikan untuk pertumbuhan komunitas.
  • 9 juta koin (9% dari supply maksimal) dialokasikan untuk penjualan koin melalui Binance Launchpad.
  • 6 juta koin (6% dari supply maksimal) dialokasikan untuk seed sale.
  • 2 juta koin (2% dari supply maksimal) diperuntukkan kepada penasihat Injective.

Koin INJ akan mengalami fase unlock terakhir pada 21 Januari 2024, yang berarti semua koin akan berada pada peredaran sehingga tidak ada emisi koin lagi setelahnya.

Kesimpulan

Injective memiliki Pendekatan unik terhadap aplikasi terdesentralisasi ditambah dengan penekanannya pada interoperabilitas dan skalabilitas, telah menarik perhatian baik dari para pengguna maupun developer. Selain itu, tools dan infrastruktur yang mudah dipelajari oleh developer, memungkinkan membangun dApps menjadi lebih mudah dan lebih dapat diakses.

Baca juga: Token Injective (INJ) Naik 64% dalam Sepekan, Ini Penyebabnya!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.