Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 6 min read

Apa itu Polkadot? Panduan Lengkap Pemula

Apa Itu Polkadot?

Salah satu proyek yang menarik tahun ini adalah Polkadot, proyek ini juga disinyalir akan bisa menyaingi Ethereum yang sudah lebih dulu tenar.

Polkadot juga diprediksi bisa mendapatkan kesuksesan besar di tahun depan.

Selengkapnya soal Polkadot bisa kamu dapatkan di artikel Coinvestasi berikut ini. 

Sejarah Polkadot

Polkadot dikembangkan oleh Parity Technologies, dipimpin oleh Gavin Wood dan Jutta Steiner, dua mantan eksekutif Ethereum.

Proyek ini juga didukung oleh Web3 Foundation, sebuah organisasi yang menyediakan dana, advokasi, penelitian, dan kolaborasi untuk proyek tersebut.

Parity didirikan pada 2015. Awalnya, Parity mulai bekerja pada perangkat lunak node untuk Ethereum, yang disebut klien Parity Ethereum.

Perusahaan telah menghentikan secara bertahap dukungan untuk proyek itu, membiarkannya fokus pada Polkadot dan proyek terkait, Substrat.

Pengembangan dimulai pada November 2017, ketika pengembang menerbitkan kode pertama di Github.

Perusahaan meluncurkan dua bukti konsep pada pertengahan 2018 dan mengerahkan parachain pertama Polkadot pada Juli 2018.

Polkadot diluncurkan dalam keadaan “initial” pada Mei 2020, dan transfer token diaktifkan pada Agustus 2020.

Apa itu Polkadot

Polkadot adalah jaringan yang dirancang untuk menggabungkan jaringan blockchain satu dengan jaringan blockchain lainnya.

Ini biasanya disebut sebagai jaringan multichain, karena dapat  menghubungkan jaringan satu dengan yang lainnya, tidak seperti jaringan Bitcoin, yang beroperasi sendiri. 

Blockchain ini dapat bertindak semacam pusat terdesentralisasi untuk semua jenis blockchain. 

Jika diibaratkan ini seperti bagaimana HTML memungkinkan situs, browser, dan server untuk berinteraksi satu sama lain.

Cara Kerja Polkadot

Blockchain dapat terhubung dengan Polkadot dan bekerja secara paralel karena ada yang namanya Parachain yang dapat ditambahkan atau dihilangkan.

Parachain dapat berupa blockchain publik, blockchain pribadi, atau sumber data lainnya.

Data di parachain diakses melalui node khusus, yang disebut collators, dan dikirim ke Polkadot. Ini mirip dengan cara kerja oracle yang terdesentralisasi.

Parachain diaktifkan dengan mempertaruhkan token DOT, dan dihapus dari Polkadot dengan melepaskan token yang sama ini.

Rantai utama Polkadot, juga dikenal sebagai Relay Chain yang mendukung  smart contract.

Ini dijamin oleh konsensus DPoS (Delegated Proof of Stake), yang pada Polkadot disebut NPoS (Nominated Proof of Stake).

Baca juga: Mengenal Jenis Mekanisme Proof of Stake

Sistem ini terdiri dari nominator dan validator: Nominator menggunakan token mereka untuk memilih validator, yang pada gilirannya memvalidasi (menambang) blok baru.

Jika validator bertindak jahat, dia akan dihukum (slashing) bersama dengan nominator yang memilihnya.

Parachain dapat mendukung fitur yang ditemukan di banyak blockchain lainnya, termasuk smart contract (Ethereum), ZK-snarks (Zcash), dan UTXO transaction (Bitcoin).

Fitur-fitur ini bukan merupakan bagian fundamental dari Polkadot, sebagai gantinya, fitur-fitur ini dapat ditambahkan dan dihapus dari parachain.

Pengembang juga dapat menggunakan fungsi yang ada di parachain lain.

Ada banyak kasus penggunaan berbeda untuk parachain Polkadot, termasuk rantai transaksi, rantai oracle, rantai identitas, rantai penyimpanan file, rantai kurasi data, rantai IoT, rantai keuangan, dan rantai privasi.

Lebih dari 25 proyek sedang dibangun di Polkadot, termasuk Chainlink dan Ocean Protocol. Daftar proyek dapat kamu temukan di sini.

Infrastruktur di Polkadot

Parachain hanyalah salah satu dari beberapa komponen yang membentuk Jaringan Polkadot. Komponen lainnya meliputi:

  • Relay Chain: Pusat komunikasi utama antara parachain dan “bagian inti” Polkadot.
  • Parachains: Blockchain independen yang berjalan di atas rantai relai, terikat dan dipesan melalui lelang.
  • Parathreads: Alternatif yang lebih ringan untuk parachain bagi pengembang yang hanya ingin mencoba Polkadot, ditawarkan dengan model “bayar sesuai pemakaian”.
  • Bridges: Modul dan kontrak yang terhubung ke blockchain lain seperti Bitcoin dan Ethereum.

Selain itu, ada beberapa aktor di jaringan Polkadot yang menjaga agar blockchain tetap beroperasi, yakni:

  • Validator, yang mengunci token DOT, memvalidasi bukti dari collator dan berpartisipasi dalam konsensus.
  • Nominator, yang mengunci token DOT dan mengamankan rantai relai dengan memilih validator terpercaya.
  • Collator, yang mengumpulkan transaksi dan membuat bukti untuk validator.
  • Fishermen, yang memantau jaringan dan melaporkan aktivitas berbahaya.

Keuntungan Polkadot

  • Skalabilitas: Polkadot mendukung banyak blockchain melalui mekanisme yang disebut “sharding” atau parachain. Ini memungkinkan transaksi diproses secara efisien dan paralel.
  • Interoperabilitas: Berbagai parachain  dan aplikasi Polkadot dapat berbagi informasi dan fungsionalitas berkat desain proyek yang dapat dioperasikan dan kompatibilitas antara rantai.
  • Spesialisasi: Setiap parachain Polkadot dapat disesuaikan dengan kasus penggunaan atau aplikasi tertentu.
  • Upgrade tanpa fork: Polkadot dapat diupgrade tanpa hard fork yang memakan waktu, karena itu fitur baru dapat ditambahkan tanpa merombak jaringan sepenuhnya.

Polkadot Coin, DOT

DOT adalah koin internal jaringan Polkadot. Koin ini memungkinkan pemegangnya  untuk memberikan suara pada perubahan kode potensial, yang kemudian secara otomatis meningkatkan seluruh jaringan jika konsensus tercapai.

Sebelumnya, Polkadot mengumpulkan sekitar $140 juta dengan menjual koin DOT-nya di ICO 2017.

Perusahaan juga menjalankan dua private sale pada 2019 dan 2020 dan mengumpulkan sekitar $ 100 juta dalam penjualan selanjutnya.

Karena bug di dompet Ethereum Paritas, sekitar setengah dari koin ICO asli dibekukan.

Koin yang dibekukan tersebut belum dipulihkan, tetapi kerugian tersebut tidak memengaruhi kemampuan Polkadot untuk beroperasi.

Baca juga: Beda Token dan Koin Kripto yang Sering Disalahgunakan

Polkadot mulai mengizinkan investor untuk memperdagangkan token yang tersisa mulai Agustus 2020.

Sejak itu, DOT telah terdaftar di lebih dari 40 bursa, dan volume perdagangan yang tinggi telah menyebabkan kapitalisasi pasar koin meroket

Baca juga: 3 Faktor Koin DOT Berkinerja Lambat Dibanding Protokol Layer-1 Lainnya

Koin DOT juga “didenominasi ulang” dengan faktor 100x pada saat perdagangan dimulai. Ini tidak mengubah kapitalisasi pasar koin dan hanya membuat jumlah koin lebih mudah dibaca.

Ada tiga kegunaan utama koin DOT selain dari transaksi keuangan dasar yakni untuk tata kelola, staking dan bonding. 

Membeli Aset Crypto Polkadot

Sebagai proyek blockchain dan crypto terkemuka membeli DOT sangat mudah dan sudah tersedia di banyak bursa termasuk bursa yang sudah terdaftar di Bappebti seperti Indodax, PINTU, Rekeningku, Tokocrypto dan lain sebagaianya.

Untuk membeli DOT, kamu cukup lakukan pendaftaran dan verifikasi, kemudian deposit, dan masuk ke menu jual beli dan pilih beli DOT. Jika sudah maka aset crypto tersebut akan masuk ke wallet mu.


Polkadot adalah proyek diprediksi punya masa depan cerah. Mengingat bahwa banyak pengembang aplikasi mencari cara untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dan mengingat ada banyak blockchain yang berbeda.

Platform ini dapat berguna bagi banyak orang untuk saling terhubung dengan menggunakan teknologi blockchain.

Koin DOT yang berhasil mendapatkan sambutan hangat dan harganya yang ikut meroket pun bisa jadi bermanfaat bagi reputasi proyek ini. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.