Linkedin Share
twitter Share

Cryptocurrency · 6 min read

Apa Itu Security Token?

Secara sederhana, security token adalah token digital berbasis blockchain di mana nilainya dipatok kepada satu aset sekuritas tertentu, seperti misalnya emas, nilai tanah, ataupun saham. Misalnya 1 token bernilai sama dengan 1 gram emas, 1 m2 tanah, atau senilai 1 lembar saham, dan lain sebagainya.

Security token atau token sekuritas disebut-sebut sebagai bentuk masa depan dari kripto. Seperti apa security token itu? Mari membahasnya secara holistik dari awal.

Apa itu Token?

Dalam dunia kripto, token adalah aset digital yang dibuat dan digunakan di dalam platform blockchain tertentu. Token bisa memiliki berbagai fungsi, seperti mewakili aset, hak suara, akses ke layanan, atau bahkan sebagai mata uang dalam ekosistem tertentu. Token biasanya dibuat menggunakan kontrak pintar (smart contract) di blockchain seperti Ethereum.

Berbeda dengan koin seperti Bitcoin atau Ethereum yang berdiri sendiri sebagai mata uang digital, token lebih sering berfungsi di dalam platform atau proyek tertentu. Contoh token termasuk token utilitas (untuk layanan) atau token keamanan (yang mewakili kepemilikan aset).

Token sering kali didistribusikan melalui Initial Coin Offering (ICO) atau metode penjualan lainnya untuk mengumpulkan dana bagi pengembangan proyek kripto.

Apa itu ICO?

ICO, atau Initial Coin Offering, adalah metode penggalangan dana di dunia cryptocurrency, mirip dengan crowdfunding. Melalui ICO, pengembang proyek berbasis blockchain dapat mengumpulkan dana dengan menjual token kepada investor. Token ini biasanya berfungsi sebagai bagian dari proyek, baik sebagai alat pertukaran nilai, hak suara, atau fungsi lainnya.

Bagaimana ICO Bekerja?

  1. Penerbitan Token: Pengembang mengeluarkan jumlah token terbatas untuk dijual. Token ini dapat memiliki harga yang statis atau berubah tergantung dari permintaan selama proses penjualan.
  2. Pembelian Token: Investor membeli token dengan mengirim sejumlah cryptocurrency (seperti Ether) ke alamat yang telah ditentukan. Setelah transaksi tercatat, mereka menerima jumlah token yang sesuai.

ICO dianggap sukses jika token tersebar secara adil dan tidak terkonsentrasi pada satu entitas besar. Contoh ICO besar adalah EOS, yang mengumpulkan lebih dari US$4 miliar dalam satu tahun, menjadikannya ICO terbesar.

Cara Token Mendapatkan Nilai

Menurut William Mougayar, nilai token ditentukan oleh tiga aspek utama:

  1. Peran: Token bisa memberi hak tertentu kepada pemiliknya, seperti hak suara di ekosistem (misalnya DAO).
  2. Fitur: Token memungkinkan transaksi ekonomi di dalam ekosistem, seperti pertukaran nilai atau sebagai alat untuk mengakses layanan tertentu (contoh: Golem).
  3. Tujuan: Token digunakan untuk fungsi khusus, seperti memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik (contoh: Brave dan token BAT).

Semakin banyak peran yang dapat dilakukan oleh token, semakin tinggi nilainya. Token yang bernilai biasanya mampu memenuhi beberapa peran ini, mulai dari alat pertukaran, hak suara, hingga pemberian keuntungan finansial kepada pemiliknya.

Howey Test dan Kaitannya dengan Token Sekuritas

Howey Test adalah standar hukum yang digunakan untuk menentukan apakah suatu transaksi, termasuk penawaran token kripto, memenuhi syarat sebagai sekuritas menurut undang-undang Amerika Serikat. Test ini berasal dari kasus monumental pada tahun 1946, SEC v. Howey, yang melibatkan kontrak investasi di kebun jeruk.

Dalam kasus ini, dua perusahaan berbasis di Florida menawarkan kontrak real estate untuk sebidang tanah dengan kebun jeruk. Pembeli tanah memiliki opsi untuk menyewakan kembali tanah tersebut kepada perusahaan, yang kemudian bertanggung jawab untuk memanen dan menjual jeruk. Sebagian besar pembeli tidak memiliki keterampilan pertanian, sehingga mereka senang menyewakan tanah tersebut kembali.

Namun, SEC menilai transaksi ini ilegal karena terdakwa tidak mendaftarkan penawaran tersebut sebagai sekuritas. Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa kontrak tersebut memang merupakan sekuritas dan memperkenalkan Howey Test untuk menentukan apakah suatu transaksi melibatkan kontrak investasi.

Kriteria Howey Test

Sebuah transaksi dianggap sebagai kontrak investasi, dan dengan demikian sekuritas, jika memenuhi tiga kriteria berikut:

  1. Investasi Berupa Uang: Ada pertukaran uang atau aset lainnya.
  2. Investasi dalam Perusahaan Umum: Uang atau aset dikumpulkan dan digunakan dalam proyek yang melibatkan pihak lain.
  3. Ekspektasi Keuntungan dari Pihak Ketiga: Investor mengharapkan keuntungan yang dihasilkan dari upaya promotor atau pihak ketiga, bukan dari usaha mereka sendiri.

Jika token yang ditawarkan melalui ICO memenuhi ketiga kriteria di atas, maka token tersebut dianggap sebagai sekuritas menurut Howey Test. Dengan demikian, token tersebut memerlukan pendaftaran dan harus mematuhi peraturan sekuritas yang berlaku.

Misalnya, jika investor membeli token dengan harapan mendapat keuntungan dari upaya pihak ketiga (seperti tim pengembang proyek), token tersebut dapat dianggap sebagai sekuritas.

Test Alternatif Lainnya

Ternyata Howey Test bukan satu-satunya test yang bisa digunakan pengadilan untuk menentukan apakah sebuah investasi termasuk sekuritas atau bukan. Pada 1990, Mahkamah Agung AS mengembangkan test family resemblance sebagai cara untuk pembuat contract menunjukkan bahwa contract mereka memiliki ‘family resemblance‘ pada investasi lain sehingga tidak bisa disebut sekuritas.

Beberapa negara bagian memiliki syarat pendaftaran sekuritas sendiri yang sering disebut hukum ‘Blue Sky’. Menurut Wikipedia, hukum ‘Blue Sky’ pertama diberlakukan di Kansas pada 1911 atas desakan komisaris perbankannya, Joseph Norman Dolley, dan menjadi model untuk undang-undang serupa di negara bagian lain.

Hari ini, hukum ‘Blue Sky’ dari 40 dari 50 negara dipolakan setelah Undang-Undang Sekuritas Uniform tahun 1956. Secara historis, undang-undang sekuritas federal dan hukum ‘Blue Sky’ saling melengkapi dan menduplikasi.

Regulasi yang Mengikat Security Token

Karena Security Token berkaitan dengan sekuritas, mereka harus mematuhi regulasi keamanan federal. Di Amerika Serikat, Security Token wajib mengikuti beberapa regulasi yang ditetapkan oleh SEC (Securities and Exchange Commission), di antaranya:

Regulasi D

    Regulasi ini memungkinkan penawaran tertentu untuk tidak didaftarkan secara formal pada SEC, dengan syarat formulir Form D diisi oleh penerbit setelah sekuritas dijual. Berdasarkan Section 506C, penerbit harus memastikan bahwa investor telah terakreditasi dan informasi yang disediakan selama proses penawaran tidak menyesatkan.

    Regulasi A+

    Regulasi ini memungkinkan penerbit menawarkan sekuritas yang disetujui SEC kepada investor non-akreditasi melalui penawaran umum, dengan batas investasi hingga $50 juta. Namun, proses pendaftaran melalui Regulasi A+ membutuhkan waktu dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan opsi lain.

    Regulasi S

      Regulasi ini berlaku ketika penawaran sekuritas dilakukan di luar Amerika Serikat, sehingga tidak harus mengikuti persyaratan pendaftaran di bawah Section 5 dari Securities Act of 1933. Namun, penerbit masih harus mematuhi aturan sekuritas di negara tempat transaksi dilakukan.

      Pentingnya Security Token

      Security Token membawa perubahan signifikan dalam dunia keuangan dan blockchain karena menjembatani kedua sistem ini. Beberapa manfaat penting dari Security Token adalah:

      Mengembalikan Kredibilitas ICO

      Security Token membantu mengembalikan kredibilitas Initial Coin Offering (ICO), yang sebelumnya penuh ketidakpastian karena kurangnya regulasi pada utility token.

      Memperbaiki Sistem Keuangan Tradisional

      Transaksi keuangan tradisional sering kali mahal karena melibatkan banyak perantara, seperti bank. Security Token menghilangkan kebutuhan perantara, sehingga menurunkan biaya dan mempermudah proses transaksi.

      Mempercepat Eksekusi Transaksi

      Dengan mengurangi perantara, Security Token memungkinkan eksekusi transaksi yang lebih cepat, menjadikannya pilihan investasi yang lebih menarik.

      Membuka Akses ke Pasar Global

      Security Token memungkinkan penawaran investasi terbuka bagi semua investor di seluruh dunia melalui internet, menciptakan pasar bebas yang meningkatkan penilaian aset.

      Menambah Jumlah Investor

      Karena penawaran token dapat dipromosikan secara global, basis investor pun bertambah, memberikan insentif lebih besar bagi penerbit.

      Mengurangi Kebutuhan Layanan Hukum

      Di masa depan, Security Token dapat menggunakan smart contract yang secara otomatis menangani banyak fungsi yang biasanya dilakukan oleh pengacara atau institusi keuangan.

      Mengurangi Manipulasi Institusi

      Dengan lebih sedikit perantara yang terlibat, risiko korupsi atau manipulasi oleh institusi keuangan berkurang.

      Memudahkan Likuidasi

      Perdagangan sekunder untuk Security Token akan lebih sederhana melalui platform perdagangan token berlisensi, yang memudahkan investor untuk melikuidasi aset mereka.

      Baca juga: Apa Itu Token Utilitas?

      Disclaimer

      Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

      Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

      Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

      author
      Felita Setiawan

      Editor

      arrow

      Terpopuler

      Loading...
      Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
      Loading...
      Loading...
      Loading...
      Loading...

      #SemuaBisaCrypto

      Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

      Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.