
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Whale Tether (USDT) telah meningkatkan kepemilikan selama enam bulan terakhir dengan menambahkan sejumlah US$1,67 miliar dalam USDT. Tren akumulasi ini mungkin merupakan persiapan untuk membeli kripto yang berpotensi mendorong harga BTC melampaui US$40.000.
Menurut firma analisis on-chain Santiment, kepemilikan USDT oleh whale Theter telah tumbuh sebesar 9,7% selama enam bulan terakhir dengan penambahan US$1,67 miliar setara USDT ke wallet mereka. Jika sejarah berulang, harga BTC bisa terdorong lebih tinggi seperti yang terjadi di masa lalu ketika kepemilikan USDT turun sementara setelah akumulasi, harga BTC naik karena whale menggunakan stablecoin tersebut untuk membeli kripto.
🐳💸 #Bitcoin reached $38.3K for the first time since May 5, 2022. Among many contributors, the top 100 largest #Tether addresses have added $1.67B in 6 months. If whale $USDT buying power continues increasing, $40K+ $BTC is likely to be around the corner. https://t.co/Ro5ZA3plvm pic.twitter.com/BXPWFMD0qP
— Santiment (@santimentfeed) November 24, 2023
Sebuah laporan sebelumnya dari Santiment mencatat bahwa antara pertengahan Agustus dan pertengahan Oktober, sebanyak 3.54% dari total pasokan USDT Tether dan 0,72% pasokan USDC Circle berpindah ke exchange kripto menjelang reli Oktober 2023.
Reli ini berlangsung hingga pertengahan November dan setelah periode sideways, lebih banyak stablecoin kini kembali ke platform perdagangan kripto. Sementara itu, pasokan Bitcoin di exchange menurun, yang menunjukkan permintaan dapat segera melonjak sementara pasokan perlahan berkurang.
Berdasarkan Fibonacci Retracement, terlihat bahwa BTC berhasil melewati resistance US$35.000 dan berhasil bertahan di atasnya sejak minggu kedua November. Terlihat bahwa resistance selanjutnya adalah US$40.000, dimana harga ini sesuai dengan yang dinyatakan Santiment.
Tahun ini, lembaga keuangan besar secara akumulatif mengelola aset sebesar US$27 triliun, dan mulai merambah ke dunia Bitcoin dan kripto setelah berlomba-lomba untuk mencatatkan ETF Bitcoin spot pertama di Amerika Serikat.
Nama-nama seperti, Fidelity, JP Morgan, Morgan Stanley, Goldman Sachs, BNY Mellon, Invesco, dan Bank of America, mulai merambah ke ruang kripto setelah manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, mengajukan pendaftaran produk ETF Bitcoin spotnya di Amerika Serikat pada 16 Juni 2023.
Angka US$27 triliun ini, penting untuk dicatat merupakan total besar dari aset yang dikelola di seluruh institusi tersebut, dan hanya 0,1% saja dari dana tersebut yakni US$27 miliar, diantisipasi akan dialirkan ke investasi kripto.
Dengan akumulasi stablecoin, para whale sepertinya bersiap-siap untuk membeli kripto sebelum peluncuran tak terduga ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.
Baca juga: CoinShares Yakin Harga Bitcoin Tembus US$141 Ribu Jika ETF Bitcoin Disetujui
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.