
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 7 min read
Data on-chain terbaru mengungkapkan tren penurunan dalam volume perdagangan di exchange terdesentralisasi (DEX), sementara exchange terpusat (CEX) semakin menunjukkan peningkatan volume perdagangan dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut data dari DeFiLlama, volume perdagangan spot pada DEX menyusut hingga 9% menjadi sekitar US$181,9 miliar pada Agustus 2024. Secara keseluruhan, DEX Uniswap masih mendominasi volume perdagangan kumulatif bulanan di seluruh jaringan, dengan total mencapai US$51,60 miliar yang mewakili sekitar 28% dari total volume perdagangan DEX.
Blockchain Ethereum mencatat aktivitas perdagangan on-chain tertinggi dengan volume mencapai US$52 miliar, yang mewakili sekitar 29% dari total volume perdagangan di seluruh jaringan.
Sementara itu, volume perdagangan di Solana mengalami penurunan signifikan dari US$58 miliar pada Juli menjadi US$42 miliar pada Agustus. Arbitrum menempati posisi ketiga dengan volume perdagangan sekitar US$22 miliar.
Beberapa blockchain lainnya yang mencatat volume perdagangan on-chain terbesar termasuk Base, Binance Smart Chain, Polygon, Thorchain, Optimism, hingga Tron.
Baca juga: 10 DEX Terbaik untuk Trading Kripto 2024
Berbeda dengan penurunan volume perdagangan di DEX, CEX justru menunjukkan dominasinya dengan peningkatan minat pada perdagangan spot. Data dari The Block mengungkapkan bahwa volume perdagangan spot pada CEX meningkat sekitar 8% selama Agustus, dari US$1,12 triliun menjadi US$1,21 triliun.
Binance tetap mendominasi volume perdagangan dengan pangsa mencapai 37% dari seluruh CEX, mengalami pertumbuhan sekitar 11% menjadi US$448,45 miliar dalam basis bulanan. Posisi kedua ditempati oleh Bybit dengan pertumbuhan sekitar 14%, sementara Crypto.com berada di posisi ketiga dengan pertumbuhan 39%.
Secara keseluruhan, rasio volume perdagangan antara CEX dan DEX kini mencapai 15,64%. Perbedaan volume perdagangan antara kedua platform exchange ini menyebabkan DEX kehilangan sebagian pangsa pasar yang mereka kuasai pada bulan Juli 2024, jauh melampaui performa CEX yang saat itu masih mengalami penurunan volume perdagangan hingga mencapai titik terendah sejak Maret 2024.
Baca juga: Volume Trading CEX Merosot Sejak Maret 2024, DEX Mendominasi
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.