Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Vitalik Buterin, Co-Founder Ethereum, baru-baru ini mengungkapkan rincian tentang masa depan protokol Ethereum pasca pembaruan besar The Merge yang sukses dilaksanakan pada tahun 2022 lalu.
Dalam sebuah postingan blog pada Senin (14/10/2024), Buterin mengungkapkan bahwa pembaruan The Merge dianggap sebagai salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Ethereum, karena menandai transisi dari mekanisme proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS). Selama dua tahun terakhir, Ethereum berhasil beroperasi dengan stabil di bawah sistem PoS, menunjukkan performa yang baik dalam hal stabilitas, efisiensi, dan kemampuan mengurangi risiko sentralisasi.
Meski demikian, Buterin menekankan bahwa masih terdapat beberapa aspek penting yang perlu ditingkatkan. Untuk itu, ia menetapkan beberapa tujuan utama yang harus menjadi fokus dalam pengembangan lanjutan Ethereum. Di antaranya adalah peningkatan kecepatan transaksi, memperluas aksesibilitas staking bagi lebih banyak pengguna, dan memperkuat keamanan jaringan.
Baca juga: Jumlah Tim Riset Ethereum Melonjak 2.100% Sejak 2019
Salah satu fokus utama pengembangan Ethereum ke depan adalah mempercepat waktu finalisasi transaksi. Saat ini, transaksi Ethereum dapat memakan waktu hingga 15 menit untuk finalisasi, yang sering kali menyebabkan kemacetan dan keterlambatan jaringan. Buterin ingin mengurangi waktu ini hanya menjadi beberapa detik saja.
Ia mengusulkan solusi seperti single-slot finality, yang dapat memangkas waktu transaksi secara drastis. Ini akan membuat Ethereum lebih kompetitif dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Selain itu, Buterin juga mempertimbangkan penggunaan teknologi ZK-SNARKs untuk meningkatkan agregasi signature, yang memungkinkan Ethereum memproses signature dari jutaan validator dalam satu slot. Mekanisme baru seperti Orbit Committees juga akan memungkinkan komite berukuran sedang yang dipilih secara acak bertanggung jawab atas finalisasi chain.
Baca juga: Vitalik Buterin Ketahuan Jual Meme Coin Senilai Rp35 Miliar!
Buterin juga menyoroti pentingnya meningkatkan aksesibilitas staking bagi pengguna. Saat ini, pengguna membutuhkan minimal 32 ETH untuk bisa berpartisipasi dalam staking. Buterin menyarankan untuk menurunkan batas ini menjadi hanya 1 ETH, sehingga lebih banyak pengguna individu yang dapat ikut serta dalam staking.
“Berkali-kali survei menunjukkan bahwa faktor utama yang mencegah lebih banyak orang untuk solo staking adalah persyaratan minimal 32 ETH. Menurunkan batas ini menjadi 1 ETH akan menyelesaikan masalah ini,” tulis Buterin.
Baca juga: Rekor Baru, ETH2 Staking Tembus 47,36 Juta ETH
Di antara tujuan utama lainnya, Buterin juga menekankan pentingnya peningkatan keamanan Ethereum. Salah satu solusi yang diajukan adalah menggunakan teknik kriptografi bernama single secret leader election, yang akan menyulitkan pelaku jahat untuk mengganggu jaringan.
Saat ini, validator yang akan mengusulkan blok berikutnya dapat diidentifikasi terlebih dahulu, menciptakan risiko keamanan di mana penyerang dapat menargetkan validator tertentu dengan serangan denial-of-service (DoS). Dengan teknik single secret leader election ini, identitas validator akan disembunyikan sampai blok benar-benar diusulkan, sehingga mengurangi risiko serangan tersebut.
Buterin juga mengusulkan peningkatan ambang kuorum dari 67% menjadi 80% untuk memperkuat keamanan Ethereum. Dengan perubahan ini, minoritas staker individu yang ingin memblokir kuorum hanya membutuhkan 21%, sehingga memperkuat ketahanan jaringan terhadap serangan, termasuk potensi serangan 51% atau upaya censorship.
Postingan Buterin ini hadir di tengah antisipasi komunitas Ethereum akan peningkatan besar berikutnya yang disebut Prague-Electra atau Pectra, yang dijadwalkan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2025. Peningkatan ini diharapkan akan membawa lebih banyak perbaikan signifikan pada protokol Ethereum.
Baca juga: SEC Resmi Akhiri Penyelidikan Ethereum 2.0
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.