Berita Bitcoin · 6 min read

VanEck Prediksi Bitcoin Bisa Tembus US$644.000 Jika Ikuti Reli Emas

GOLD vs Bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Manajer aset global VanEck memperkirakan Bitcoin berpotensi menembus valuasi setara setengah dari kapitalisasi pasar emas pada halving berikutnya yang dijadwalkan berlangsung pada 2028. Berdasarkan harga emas terkini, proyeksi tersebut menempatkan nilai Bitcoin di kisaran US$644.000 atau sekitar Rp10,6 miliar per BTC.

Dalam postingan di X pada Selasa (7/10/2025), Head of Digital Asset Research VanEck, Matthew Sigel, menyatakan bahwa “pada harga emas rekor saat ini, valuasi ekuivalen Bitcoin berada di sekitar US$644.000, jika aset ini berhasil menangkap setengah dari kapitalisasi emas senilai US$26 triliun.”

Menurut data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Bitcoin kini mencapai sekitar US$2,47 triliun, naik lebih dari 8% dalam 30 hari terakhir. Ini seiring pertumbuhan harga aset kripto terbesar di dunia tersebut yang sempat mencetak rekor harga baru di US$126.100 atau sekitar Rp2,08 miliar sebelum terkoreksi tipis ke level US$123.720 saat artikel ini ditulis.

Baca juga: Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di Atas US$125.000

Peningkatan Adopsi Bitcoin

Sigel menjelaskan bahwa pandangan jangka panjang VanEck didasarkan pada sejumlah asumsi utama, termasuk meningkatnya adopsi Bitcoin di kalangan konsumen muda di negara berkembang, penyelesaian isu skalabilitas melalui solusi Layer 2, serta pertumbuhan stabil dari adopsi institusional.

Dalam laporan risetnya pada Juli 2024, Sigel memperkirakan bahwa pada 2050, Bitcoin dapat digunakan untuk menyelesaikan hingga 10% perdagangan internasional dan 5% perdagangan domestik. Selain itu, bank sentral di seluruh dunia diperkirakan akan menempatkan sekitar 2,5% cadangan asetnya dalam bentuk Bitcoin.

Lebih jauh lagi, ia menilai potensi jangka panjang Bitcoin dapat mencapai valuasi US$2,9 juta per BTC pada 2050, dengan total kapitalisasi pasar mencapai sekitar US$61 triliun jika memperhitungkan perputaran uang global. Ekosistem pendukung di Layer 2 diproyeksikan turut menambah nilai hingga US$7,6 triliun.

Selama bertahun-tahun, Bitcoin dan emas sering dibandingkan sebagai aset lindung nilai. Namun sepanjang 2025, emas justru mencatatkan kinerja lebih unggul dengan kenaikan sekitar 50%, di tengah ketidakpastian politik global, pelemahan dolar AS, dan kebijakan tarif yang tidak menentu di Amerika Serikat.

Sigel menilai perubahan perilaku generasi muda menjadi faktor penting di balik tren tersebut.

“Sekitar setengah nilai emas berasal dari fungsinya sebagai penyimpan nilai, bukan dari permintaan industri atau perhiasan. Survei menunjukkan bahwa konsumen muda di negara berkembang kini lebih memilih Bitcoin untuk peran itu,” ujarnya.

Baca juga: ETF Bitcoin di AS Cetak Rekor Inflow Harian Terbesar Kedua Usai BTC Tembus US$126.000

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.