Donald Trump Berencana Izinkan Investasi Kripto Lewat Dana Pensiun AS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif yang berpotensi membuka pasar pensiun AS, khususnya skema 401(k), untuk berinvestasi ke aset alternatif seperti kripto, emas, ekuitas privat, hingga modal ventura. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya diversifikasi portofolio pensiun bagi jutaan warga Amerika.

Menurut laporan Financial Times pada Jumat (18/7/2025), kebijakan ini sedang difinalisasi dan kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Tiga narasumber yang telah menerima paparan langsung menyebut bahwa perintah eksekutif ini akan menginstruksikan lembaga regulator untuk mengevaluasi berbagai hambatan yang masih menghalangi masuknya aset alternatif ke dalam dana pensiun yang dikelola secara profesional.

Namun begitu, laporan dari Cointelegraph menegaskan bahwa pihak Gedung Putih belum dapat mengonfirmasi kabar ini, dan menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi hingga diumumkan langsung oleh Trump.

“Presiden Trump berkomitmen untuk memulihkan kesejahteraan rakyat Amerika dan melindungi masa depan ekonomi mereka. Namun, tidak ada keputusan yang bisa dianggap final kecuali diumumkan oleh beliau sendiri,” ujar juru bicara Gedung Putih, Kush Desai.

Baca juga: Coinbase Kerja Sama dengan Pengelola Dana Pensiun, Beri Kemudahan Pensiun dengan Crypto

Arah Baru Investasi Pensiun Amerika

Perlu diketahui, skema 401(k) adalah rencana tabungan pensiun yang memungkinkan karyawan menyisihkan sebagian dari gaji mereka untuk diinvestasikan ke dalam akun khusus dengan keuntungan pajak. Hingga Maret 2025, total dana yang dikelola melalui skema ini mencapai sekitar US$8,7 triliun, menjadikannya salah satu pasar pensiun terbesar di dunia.

Selama ini, investasi dalam skema 401(k) umumnya terbatas pada saham, obligasi, reksa dana, dan ETF. Namun jika kebijakan ini diterapkan, instrumen seperti Bitcoin, logam mulia, pinjaman swasta, hingga akuisisi perusahaan bisa masuk dalam daftar investasi resmi.

Langkah ini mencerminkan perubahan sikap sejumlah lembaga federal terhadap kripto dalam konteks pensiun. Pada 28 Mei 2025, Departemen Tenaga Kerja AS mencabut pedoman era Biden yang mewajibkan manajer dana pensiun berhati-hati secara ekstrem sebelum memasukkan kripto ke dalam strategi investasi. Kebijakan baru ini dinilai sebagai koreksi terhadap “intervensi berlebihan” pemerintahan sebelumnya.

Sebenarnya, wacana untuk memasukkan kripto ke dalam dana pensiun bukanlah hal baru. Pada 2022, anggota DPR AS dari Partai Republik, Peter Meijer, mengajukan Retirement Savings Modernization Act, yang bertujuan merevisi Undang-Undang Employee Retirement Income Security Act (ERISA) 1974 agar mencakup aset digital, ekuitas privat, dan modal ventura. Namun, RUU tersebut gagal mencapai tahap pemungutan suara di Kongres AS.

Minat terhadap kripto dalam skema pensiun tidak terbatas pada Amerika Serikat. Pada 2024, perusahaan pensiun asal Inggris, Cartwright, mengungkap bahwa salah satu skema pensiunnya telah mengalokasikan 3% dari portofolionya ke Bitcoin. Sementara Dana Pensiun Pemerintah Jepang dikabarkan telah mempertimbangkan Bitcoin sebagai alat diversifikasi sejak Maret 2024.

Baca juga: Kota Ini Bakal Investasikan Dana Pensiun ke ETF Bitcoin Spot