Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita NFT · 7 min read
Pada Februari 2023, laporan DAppradar menyebutkan bahwa ada lonjakan volume perdagangan NFT sebesar US$2 miliar.
Kenaikan volume tersebut pada realitanya tidak mengubah fakta bahwa penjualan NFT masih negatif dibandingkan masa keemasannya di 2021. Jumlah penjualan NFT diketahui mengalami penurunan sebesar 31,46%, hanya terjual 6,3 juta produk.
Walau belum alami perbaikan berarti di awal tahun 2023 ini, analis masih optimis jika perkembangan NFT masih memiliki potensi di masa depan.
Laporan Messari: Crypto Theses 2023 mengungkapkan, setidaknya ada enam tren NFT yang berpotensi untuk dikembangkan di masa depan.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Proyek NFT Yang Bagus
Blue Chip Pixelated Art adalah jenis seni digital yang dibuat menggunakan piksel-piksel kecil. Bentuknya dapat berupa gambar dari video game atau pop culture yang dikemas dengan gaya piksel retro unik.
Istilah blue chip merujuk pada saham-saham besar yang dianggap aman dalam pasar keuangan. Penggunaan istilah ini bertujuan untuk menggambarkan karya seni yang dianggap aman, stabil, dan memiliki nilai tinggi. Contoh bluechip pixelated art adalah CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, dan Autoglyphs.
Menurut laporan Messari, Bluechip Pixelated Art memiliki potensi yang cukup besar apabila dilihat dari dominasinya pasa kapitalisasi pasar NFT.
“Kapitalisasi pasar NFT saat ini sekitar US$7,5-10,0 miliar, dengan dua pertiganya berasal dari koleksi photo profile (PFP), seperti Crypto Punks dan Bored Apes,” ungkap laporan tersebut.
Generative art (seni generatif) merupakan sebuah bentuk seni digital yang dibuat melalui pemanfaatan teknologi seperti algoritma maupun kecerdasan buatan. Contoh karya seni generatif dalam bentuk NFT meliputi Art Blocks, Ringers, Bored Ape Yacht Club, Fidenza, dan Autoglyphs.
Menurut analis Messari, potensi generative art pada NFT sangat besar. Generative art dapat digunakan untuk menciptakan aset game, karakter, ikon, musik, konten, dan sebagainya. Setiap karya seni tersebut dapat diidentifikasi dengan cara memberikan sertifikat kepemilikan yang bisa diperdagangkan.
Menurut analis Messari, generative art pada NFT akan berkembang pesat mengingat antusiasme pasar terhadap teknologi artificial intelligence.
“Mengingat apa yang telah kita lihat dari OpenAI tahun ini, saya akan terbiasa dengan dunia fiksi ilmiah menjadi kenyataan lebih cepat dari yang diharapkan,” ungkap analis Messari dalam laporannya.
Pada tahun 2022, beberapa merek terkenal mulai merambah kerja sama dengan perusahaan NFT. Contoh proyek NFT yang berhasil menggaet merek terkemuka, antara lain Gucci, Dolce & Gabbana, liga olahraga NBA Top Shots, dan Starbucks.
Salah satu merek fesyen yang berhasil menggarap proyek NFT-nya ialah Gucci. Merek ini menjual versi digital dari salah satu koleksi tas fisiknya di Roblox dengan harga US$800 lebih mahal dari tas fisiknya.
Analis memperkirakan, fesyen akan menjadi industri yang paling cepat beralih ke ranah digital. Item virtual seperti pakaian dan aksesoris dalam gim memiliki potensi pasar senilai US$50 miliar.
GameFi adalah penggabungan antara game dan teknologi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Dalam GameFi, pemain dapat memperoleh penghasilan dengan cara membeli, menjual, dan menukar aset digital di dalam permainan.
Beberapa proyek GameFi menggunakan NFT sebagai aset dalam game. Contoh game GameFi yang populer termasuk Axie Infinity dan CryptoBlades.
Analis Messari menyoroti potensi yang cukup besar pada salah satu sektor GameFi, yaitu Web3 Gaming. Potensi Web3 Gaming dibandingkan dengan GameFi lainnya ialah, kepemilikan dan kontrol penuh atas aset digital in-game kepada pemain. Keunggulan ini dapat memantik aktivitas ekonomi yang sebenarnya dalam permainan.
Di sisi lain, analis Messari melihat ada 3 tantangan untuk mengembangkan GameFi.
Pertama, untuk membangun franchise game P2E yang sukses dan berkelanjutan, permainan tersebut harus menyenangkan untuk dimainkan. Kedua, permainan yang menyenangkan membutuhkan biaya yang besar dan waktu pembuatan yang relatif lebih lama. Ketiga, keberlanjutan tren.
Analis Messari menjadikan Axie Infinity sebagai contoh dalam kasus ini. Pada tahun 2021, pendapatan protokol Axie Infinity mencapai US$1,35 miliar, tertinggi dibandingkan dApp lainnya bahkan menandingi penghasilan Opensea.
Namun, data Token Terminal menunjukkan adanya penurunan biaya pembelian dalam permainan, menjadi kurang dari US$1 juta/tahun dengan basis tahunan.
Analis Messari mengungkapkan, penurunan tersebut mungkin disebabkan karena permainan tidak lagi menyenangkan dan pengguna kehilangan minat.
“Beberapa orang mungkin memperlakukan Axie sebagai pekerjaan sampingan daripada hobi yang menyenangkan,” ungkap analis Messari.
Cryptoverse merujuk pada ekosistem kripto secara keseluruhan. Ekosistem ini terdiri dari berbagai aspek termasuk mata uang kripto, token, blockchain, pasar kripto, perusahaan kripto, dan komunitas kripto. Salah satu contoh dari pengembangan teknologi cryptoverse adalah Oculus, Decentral Games, dan Decentraland.
“Satu-satunya aplikasi yang membuat saya tertarik adalah Decentral Games, DAO dengan ruang poker crypto metaverse dengan model bisnis nyata yang menghasilkan biaya US$2 juta per tahun,” ungkap analis Messari dalam laporan tersebut.
Decentral Games merupakan platform game terdesentralisasi yang terintegrasi dengan metaverse Ethereum, termasuk Decentraland. Platform ini memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman bermain yang imersif dan interaktif di dalam metaverse.
Melalui Decentral Games, pengguna dapat bermain berbagai jenis game terdesentralisasi yang terintegrasi dengan sistem ekonomi kripto, di mana pemain dapat memenangkan hadiah kripto seperti ETH dan token-tokennya. Platform ini juga memiliki toko virtual dan fasilitas pengaturan acara di dalam metaverse.
Dengan teknologi AR dan VR, Decentral Games dapat menciptakan pengalaman bermain yang lebih realistis dan mendalam bagi pengguna, yang dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan dalam platform gaming terdesentralisasi.
Menurut laporan Messari, pendapatan Decentraland mencapai US$36 juta, tetapi terjun bebas ke angka biaya US$2 juta di kuartal pertama tahun 2022. Meskipun data menunjukkan downtrend, analis Messari optimis terhadap perkembangan cryptoverse sebagai investasi jangka panjang.
“Saya tetap optimis dengan masa depan AR/VR kita, tetapi saya tidak akan bertaruh terlalu banyak pada hal itu terjadi dalam waktu dekat. Pihak-pihak yang terjun ke industri tersebut telah kehilangan banyak uang tahun ini,” ungkap analis Messari.
Baca Juga: Metaverse Zuckerberg Rugi Rp204 Triliun Lebih, Ada Apa?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.