Berita Bitcoin · 5 min read

Trader Veteran Prediksi Harga Bitcoin Capai Puncaknya pada Agustus 2025

Prediksi Bitcoin bull run

Lintasan harga Bitcoin sering kali menjadi sasaran spekulasi yang intens, namun pola historis tertentu menawarkan gambaran mengenai potensi pergerakannya di masa depan.

Salah satu pola tersebut berpusat pada peristiwa halving Bitcoin—momen penting dalam siklus Bitcoin yang mengurangi separuh imbalan penambangan dan secara historis memicu pergerakan pasar yang signifikan.

Baca juga: 5 Fakta Halving Bitcoin 2024 yang Perlu Kamu Tahu

Analisis pedagang veteran Peter Brandt, merilis analisis komprehensifnya yang berjudul “The Beautiful Symmetry of Past Bitcoin Bull Market Cycles” dengan mengidentifikasi pola konsisten dalam strategi penetapan harga Bitcoin seputar peristiwa halving. 

Gambar: Kinerja harga Bitcoin di setiap siklus halving. Sumber: Peter Brandt

Dalam analisisnya pada 2 Juni 2024, tanggal halving Bitcoin biasanya jatuh di tengah-tengah antara awal pasar bullish dan puncaknya. Ini berarti bahwa peristiwa halving berfungsi sebagai katalis atau titik balik dalam siklus pasar yang lebih luas.

Brandt menunjukkan bahwa pasar bullish terakhir dimulai sekitar 16 bulan sebelum halving terakhir, yang terjadi pada 11 Mei 2020. Siklus tersebut kemudian berakhir sekitar 18 bulan setelah halving. 

Dia juga mencatat bahwa halving pada 9 Juli 2016 dan 28 November 2012 menunjukkan pola yang serupa. Ini menunjukkan adanya konsistensi dalam perilaku Bitcoin di sekitar peristiwa halving ini melintasi berbagai siklus.

Berdasarkan pola yang diamati, Brandt memprediksi bahwa jika urutan ini terus berlanjut seperti di masa lalu, puncak pasar bullish berikutnya bisa terjadi pada akhir Agustus atau awal September 2025. Dia memperkirakan bahwa puncak ini bisa mencapai kisaran harga antara US$130.000 hingga US$150.000.

Proyeksi Harga Bitcoin Tetap Ada Potensi Salah

Meskipun prospeknya optimis, Brandt tetap berhati-hati. Dia mengakui kemungkinan 25% bahwa Bitcoin telah mencapai puncaknya pada siklus ini, dan menyarankan para pedagang untuk memantau pasar dengan cermat. 

Jika Bitcoin gagal mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa dan jatuh di bawah US$55.000, kemungkinan besar investor menyaksikan apa yang disebut Brandt sebagai “peluruhan eksponensial” dalam perolehan pasar dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

Meskipun model prediktif seperti yang ditawarkan Brandt menawarkan wawasan yang berharga, model tersebut tidak selalu bisa diandalkan.

Investor sebaiknya mempertimbangkan analisis ini sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, dengan mempertimbangkan kekuatan pasar lainnya dan toleransi risiko pribadi.

Baca juga: Bitcoin Halving 2024 Perlihatkan Setup Harga Paling Bullish

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.