
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Harga · 5 min read
Harga Bitcoin dan aset kripto secara luas terus merosot tajam akibat kekhawatiran pasar terhadap inflasi yang melonjak setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan penerapan tarif impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko.
Data dari TradingView pada Selasa (25/2/2025) menunjukkan harga Bitcoin anjlok dari level US$91.000 ke titik terendah US$88.282 sebelum akhirnya mengalami koreksi. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terkait dampak inflasi tinggi yang disebabkan oleh kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sementara itu, Ether (ETH) terus turun dari level US$2.500 menjadi US$2.385, dengan penurunan lebih dari 12% dalam periode yang sama. Di antara aset kripto besar lainnya, Solana mencatat penurunan terbesar sebesar 14%, berada di kisaran US$138, sedangkan XRP mengalami kemerosotan lebih dari 12%, turun di bawah level US$2,19.
Di sektor meme coin, Dogecoin (DOGE) mencatat penurunan sekitar 11%, Shiba Inu (SHIB) merosot 9%, dan Pepe (PEPE) anjlok 15%.
Baca juga: Bitcoin Anjlok ke US$91.000 Usai Trump Bersikeras Terapkan Tarif Impor
Kondisi ini menyebabkan gelombang likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto dengan total mencapai US$1,35 miliar atau setara Rp22 triliun dalam waktu hanya 24 jam. Sebagian besar likuidasi tersebut berasal dari posisi long senilai US$1,25 miliar, menurut data CoinGlass.
Dalam periode tersebut, lebih dari 367 ribu trader terlikuidasi. Di antara aset lainnya, Bitcoin mencatat likuidasi mencapai US$517 juta, sementara Ether mencatat likuidasi US$294 juta.
Aksi jual ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global, aksi ambil untung oleh institusi, serta keluarnya investor asing dari aset-aset berisiko. Situasi pasar kripto saat ini semakin diperparah dengan kebijakan tarif impor yang diumumkan Trump. Dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Senin (24/2/2025), Trump menegaskan bahwa tarif impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berjalan sesuai rencana.
Adapun, penurunan pasar kripto kali ini merupakan bagian dari koreksi yang dimulai sejak 21 Februari 2025, ketika exchange kripto Bybit mengalami peretasan besar dengan kehilangan aset senilai lebih dari US$1,46 miliar dalam bentuk Ether dan token terkait ETH, yang menjadikannya sebagai pencurian terbesar dalam sejarah kripto.
James Butterfill, Head of Research dari CoinShares, menyatakan bahwa tarif impor ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi, mengurangi minat terhadap aset berisiko, serta meningkatkan inflasi yang berpotensi memicu spekulasi kenaikan suku bunga. Dalam jangka pendek, ini tentu menjadi sentimen negatif bagi Bitcoin. Namun, ia optimistis bahwa dalam jangka panjang Bitcoin mampu pulih lebih cepat dibandingkan aset keuangan tradisional.
Sementara itu, QCP Capital, mencatat bahwa reaksi pasar terhadap kondisi ini lebih moderat dibandingkan dengan saat keruntuhan FTX pada 2022, yang menandakan semakin matangnya ekosistem kripto dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
“Kemampuan Bybit untuk dengan cepat mendapatkan pinjaman jembatan untuk menutupi kesenjangan likuiditas selama periode kritis menyoroti ketahanan ruang pinjaman dan likuiditas yang tersedia. Sektor ini terus pulih sejak tahun 2022 dan mengalami lonjakan yang signifikan menjelang pemilihan Presiden AS tahun lalu,” tulis QCP Capital dalam kanal Telegram mereka.
Baca juga: Bybit Kena Hack, Rp23,8 Triliun ETH Lenyap!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.