
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 5 min read
Bybit, salah satu exchange kripto terbesar di dunia, dikabarkan mengalami peretasan setelah terdeteksi adanya aliran keluar Ether (ETH) dalam jumlah besar yang mencurigakan.
Peristiwa ini pertama kali diungkap oleh analis on-chain, ZachXBT, yang menemukan transaksi mencurigakan dari wallet Bybit dengan total nilai mencapai US$1,46 miliar atau setara Rp23,8 triliun pada Jumat (21/2/2025) malam.
ZachXBT juga membagikan address blockchain yang terkait dengan dana yang keluar tersebut. Jumlah dana yang sangat besar ini memicu spekulasi bahwa telah terjadi pelanggaran keamanan atau peretasan. Berdasarkan analisis lebih lanjut, aliran keluar dana tersebut melibatkan mETH dan stETH, yang kemudian ditukarkan kembali ke ETH melalui exchange terdesentralisasi (DEX).
“Sumber saya mengonfirmasi bahwa ini adalah insiden keamanan,” ungkap ZachXBT dalam sebuah postingan di kanal Telegram.
Lebih lanjut, data dari Arkham Intelligence juga mengungkap bahwa pelaku peretasan kini telah memindahkan sekitar 400.000 ETH senilai US$1 miliar ke berbagai address wallet baru.
Baca juga: CEO Bybit Bersikeras Sebut Pi Network Skema Penipuan
CEO Bybit, Ben Zhou, akhirnya mengonfirmasi kejadian ini melalui postingan di platform X. Ia mengungkap bahwa peretas berhasil mengambil alih kendali atas cold wallet ETH milik Bybit dan mentransfer seluruh dana dalam wallet tersebut ke address yang tidak dikenal.
Dalam penjelasannya, Zhou menyatakan bahwa multisig wallet ETH milik Bybit baru saja melakukan transfer ke warm wallet sekitar satu jam sebelum insiden terjadi. Namun, transaksi tersebut tampaknya telah dimanipulasi secara cerdik.
“Semua penandatangan melihat antarmuka pengguna yang tampak normal dan menampilkan alamat serta URL yang benar dari Safe,” jelas Zhou. “Namun, pesan penandatanganan yang sebenarnya justru mengubah logika smart contract pada cold wallet ETH kami. Akibatnya, peretas berhasil mengambil alih wallet tersebut dan mentransfer semua ETH di dalamnya ke alamat yang tidak dikenal.”
Meski mengalami peretasan besar, Zhou memastikan bahwa hot wallet, warm wallet, serta cold wallet Bybit lainnya tetap aman.
“Satu-satunya wallet yang diretas adalah cold wallet ETH. Semua penarikan tetap berjalan normal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Zhou juga memastikan bahwa Bybit tetap dalam kondisi sehat secara finansial dan seluruh aset pengguna tetap terjamin.
“Bybit tetap solvent, bahkan jika dana yang dicuri tidak dapat dipulihkan. Semua aset klien tetap didukung 1:1. Kami dapat menutup kerugian ini,” pungkasnya.
Baca juga: Peretas Kripto Raup US$750 Juta di Kuartal 3 2024
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.