
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Meme Coin · 6 min read
Laporan terbaru dari CoinGecko mengungkap lonjakan signifikan dalam jumlah kegagalan proyek kripto pada awal 2025. Dalam tiga bulan pertama saja, tercatat lebih dari 1,8 juta token kripto dinyatakan gagal atau ditinggalkan.
Dalam laporan yang dirilis pada Rabu (30/4/2025), CoinGecko menyebut jumlah ini mencetak rekor sebagai angka kegagalan tahunan tertinggi sejak 2021 dan mewakili hampir separuh atau setara 49,7% dari seluruh proyek yang gagal dalam lima tahun terakhir.
Fenomena ini diperkirakan tak lepas dari gejolak pasar yang lebih luas, terutama setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada Januari 2025, momen yang bertepatan dengan koreksi besar di pasar aset digital.
Pada 2024, angka kegagalan tinggi juga tercatat dengan sekitar 1,4 juta proyek kripto yang ditutup, setara dengan 37,7% dari total kegagalan selama periode 2021–2025. Namun, 2024 juga mencatat rekor peluncuran terbanyak, yakni lebih dari 3 juta token baru masuk ke pasar dalam setahun.
Baca juga: Total 1.444 Aset Kripto Kini Legal di Indonesia, Intip Daftarnya!
Salah satu penyebab utama lonjakan ini adalah kemunculan platform launchpad meme coin Pump.fun, sebuah layanan berbasis Solana yang menyederhanakan proses penerbitan token.
Sebagai perbandingan, sebelum era Pump.fun dan ledakan meme coin, tingkat kegagalan token jauh lebih rendah. Dalam periode 2021 hingga 2023, proyek yang tutup hanya menyumbang 12,6% dari total token gagal selama lima tahun.
Jika diakumulasikan, sejak tahun 2021 hingga awal 2025, lebih dari 3,6 juta token kripto telah gagal bertahan di pasar. Fakta ini menyoroti realitas pahit bahwa sebagian besar proyek kripto tidak memiliki daya tahan jangka panjang.
Di balik lonjakan kuantitas token baru ini, kualitasnya justru banyak dipertanyakan. CoinGecko mencatat bahwa mayoritas token yang gagal tidak memiliki utilitas yang jelas, komunitas yang aktif, ataupun rencana pengembangan berkelanjutan. Banyak di antaranya hanya dibuat untuk spekulasi jangka pendek, tanpa visi jangka panjang maupun fundamental yang kuat.
Baca juga: Trump Media Pertimbangkan Peluncuran Token dan Wallet Khusus Truth Social
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.