Berita Industri · 7 min read

Token Ini Melonjak Setelah Rumor SEC Larang Layanan Staking!

Rumor SEC Larang Staking

Token berbasis liquid staking melonjak setelah CEO Coinbase, Brian Armstrong membagikan rumor yang mengatakan bahwa Security Exchange and Comission (SEC) Amerika Serikat akan melarang layanan staking.

Layanan liquid staking adalah alternatif bagi pengguna yang ingin tetap mendapatkan hasil dari aset mereka yang sedang di-stake tanpa mengorbankan likuiditas.

Baca juga: Liquid Staking, Tren Kripto Terbaru di 2023!

Dalam prosesnya, pengguna akan memberikan aset mereka untuk di-stake, kemudian platform akan memberikan token 1:1 dengan aset yang di-stake agar bisa dimanfaatkan pengguna sambil menunggu periode penguncian token selesai.

Kapitalisasi pasar Liquid Staking
Kapitalisasi pasar Liquid Staking. Sumber: Coingecko.

Data Coingecko menunjukkan, kapitalisasi pasar sektor liquid staking melonjak 4,8% dalam 24 jam terakhir.

Adapun, beberapa token staking terpantau meningkat. Contohnya, token Lido (LDO) terpantau melonjak 5,9%, token Rocket Pool (RPL) naik 12,4%, dan pStakeFinance naik 8% dalam 24 jam terakhir.

Penjelasan Kenaikan Token

Trader aset kripto terkemuka, dengan akun Twitter @chipflare, membagikan analisisnya terkait kenaikan harga pada token-token tersebut.

Ia menduga bahwa investor Amerika Serikat memindahkan asetnya dari layanan staking di bursa terpusat ke staking di DeFi seperti Lido dan Stader, yang pada akhirnya membuat token-token terkait layanan itu naik.

Baca Juga: Jelang Upgrade Shanghai, Jumlah Staking ETH Meningkat

Rumor Larangan Layanan Staking

Rumor layanan staking di Amerika Serikat akan dilarang SEC, pertama kali disebarkan oleh CEO Coinbase, Brian Armstrong di akun Twitter miliknya (9/2).

Armstrong memaparkan, larangan ini bisa menjadi “jalan” yang buruk bagi aset kripto di AS, sebab staking adalah inovasi yang sangat penting dalam kripto. Ini memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi langsung dalam menjalankan jaringan kripto secara terbuka.

“Staking membawa banyak peningkatan positif pada ruang, termasuk skalabilitas, peningkatan keamanan, dan pengurangan jejak karbon,” papar Armstrong.

Ia menambahkan, “Kami perlu memastikan bahwa teknologi baru didorong untuk tumbuh di AS, dan tidak tertahan oleh kurangnya aturan yang jelas. Dalam hal layanan keuangan dan web3, adalah masalah keamanan nasional bahwa kemampuan ini dibangun di AS.”

Rumor ini datang menjelang upgrade Shanghai Ethereum, yang memungkinkan investor untuk menarik ETH yang mereka stake di blockchain Ethereum. Sebab, ETH yang sedang di-stake tidak dapat ditarik atau diperdagangkan secara bebas sebelum upgrade tersebut selesai.

Baca juga: Apa Itu Staking Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.