Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Grass, jaringan berbagi bandwidth internet, berhasil membuktikan kesuksesannya dengan lonjakan harga token yang signifikan pasca airdrop. Di tengah berbagai token airdrop lain seperti STRK, ZK, dan EIGEN yang gagal memenuhi ekspektasi, komunitas sempat menganggap airdrop sebagai tanda buruk bagi kelangsungan harga sebuah token.
Airdrop awal GRASS membagikan sekitar 10% dari total suplai token kepada pelari node Grass awal, anggota komunitas, dan pemegang NFT. Pengguna yang berpartisipasi dalam ekosistem ini diberi imbalan melalui token, yang kemudian mempercepat pertumbuhan komunitas Grass secara signifikan.
Grass memungkinkan pengguna untuk mendapatkan imbalan dengan berbagi bandwidth internet mereka yang tidak terpakai dengan pengguna lain di jaringan. Menurut dokumentasi resmi, keamanan data pengguna terjamin dengan sertifikasi dari organisasi keamanan siber terkemuka seperti AppEsteem, yang memastikan privasi dan keamanan kelas dunia bagi penggunanya.
Dari track record token pasca airdrop sebelumnya, seperti: Starknet (STRK), ZKsync (ZK), EigenLayer (EIGEN), dan masih banyak contoh lainnya, hampir semuanya memiliki performa harga buruk pasca airdrop. Banyak yang menganggap GRASS tak akan mampu bersinar melihat fakta ini, namun data di pasar justru menunjukkan kebalikannya.
Baca juga: Proyek L2 Zircuit Berikan Airdrop Bagi Pemegang Token EIGEN
Saat artikel ini ditulis (8/11/24), token GRASS diperdagangkan pada harga US$2,94. Sebelumnya, token ini sempat menyentuh harga tertinggi di US$3,03 dengan valuasi terdilusi penuh sebesar US$3 miliar.
Berdasarkan data CoinGecko, token ini dibuka pada harga US$0,91 dan diperdagangkan di exchange kripto besar seperti Bybit, Bitget, dan KuCoin. Dengan demikian, terhitung dari harga listing tersebut, GRASS telah mengalami kenaikan sekitar +223%.
Pertumbuhan harga GRASS yang pesat tidak lepas dari distribusi airdrop yang dilakukan di jaringan Solana. Dengan jangkauan yang luas dan distribusi token yang signifikan, airdrop ini terbukti menjadi pemicu utama bagi lonjakan harga token GRASS, menepis pandangan skeptis banyak pihak terhadap mekanisme airdrop dalam ekosistem kripto.
Baca juga: Proyek Grass Berkontribusi untuk AI Melalui Bandwidth Internet
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.