Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 5 min read
Mayoritas token AI mengalami lonjakan harga signifikan setelah raksasa teknologi Nvidia secara resmi membantah laporan bahwa perusahaan tersebut telah menerima subpoena atau pemanggilan paksa dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ) terkait penyelidikan antimonopoli.
Berdasarkan data CoinMarketCap, token Artificial Superintelligence Alliance (ASI) juga menunjukkan kenaikan lebih dari 6%, dari US$1,10 menjadi US$1,17, meski telah mengalami koreksi ke kisaran US$1,12. Token ASI ini merupakan gabungan dari tiga koin AI, yakni Fetch.ai, SingularityNet, dan Ocean Protocol, yang kini terintegrasi dalam satu ekosistem terpadu.
Sementara itu, NEAR Protocol (NEAR) telah mencatat kenaikan lebih dari 4,5% dengan harga stabil di sekitar US$3,86 per token. Sementara itu, Internet Computer (ICP) mengalami kenaikan sekitar 6%, dan token Render (RNDR) naik sekitar 3% dalam periode yang sama.
Beberapa token AI lainnya yang mencatat kenaikan signifikan antara lain Bittensor (TAO) yang meningkat sebesar 6%, Injective (INJ) yang melonjak hingga 8%, serta Akash Network (AKT) yang mencatatkan kenaikan sebesar 7%.
Secara keseluruhan, lonjakan harga token AI telah mendorong kapitalisasi pasar seluruh token AI menjadi US$26,3 miliar, dengan peningkatan sekitar 3% dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Merger Aliansi Token AI Resmi Masuki Fase Pertama
Peningkatan ini diperkirakan terjadi setelah Nvidia membantah laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut telah menerima subpoena dari DoJ, seperti yang dilaporkan oleh CNBC.
Sebelumnya, laporan dari Reuters mengungkapkan bahwa DoJ telah menanyakan kepada beberapa perusahaan teknologi terkait praktik bisnis Nvidia, termasuk bagaimana perusahaan tersebut menggabungkan perangkat kerasnya.
Pada 3 September, Bloomberg melaporkan bahwa DoJ telah mengirimkan subpoena kepada Nvidia dan beberapa perusahaan lain sebagai bagian dari penyelidikan antimonopoli yang mungkin dilakukan.
Akibat dari berita tersebut, harga saham Nvidia ditutup dengan penurunan 9,5% pada 3 September, menghapus sekitar US$278 miliar dari kapitalisasi pasarnya, yang menjadi kerugian terbesar dalam satu hari dalam sejarah pasar saham AS menurut data dari Google Finance. Hingga artikel ini ditulis, harga saham Nvidia berada di sekitar US$106.
Pergerakan saham Nvidia sering kali memengaruhi harga token AI. Misalnya pada bulan Juni lalu ketika kapitalisasi pasar Nvidia melampaui perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft dan Apple, harga token ASI sebelum termasuk Fetch.ai, meningkat lebih dari 23%, sedangkan SingularityNet dan Ocean Protocol mengalami kenaikan sekitar 20%.
Baca juga: Market Cap Nvidia Ungguli Microsoft, Token AI Kompak Reli
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.