Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Pada 1 Juli 2024, penggabungan tiga token kripto AI termasuk Fetch.ai (FET), SingularityNET (AGIX), dan Ocean Protocol (OCEAN) secara resmi memasuki fase pertama. Penggabungan ini diharapkan akan menghasilkan token terpadu bernama Artificial Superintelligence Alliance (ASI).
Baca juga: 3 Token AI Ini akan Merger, Ciptakan Marketcap Miliaran Dolar AS
Dalam tahap awal ini, token AGIX dan OCEAN telah diintegrasikan ke dalam token FET. Perdagangan FET akan terus berlangsung dengan normal, namun akan diperkenalkan dengan nama baru yakni Artificial Superintelligence Alliance.
Aliansi ASI mengatakan bahwa exchange kripto dan agregator yang ingin mendukung migrasi token ASI dapat melakukannya melalui platform khusus SingularityDAO.
Akibat penggabungan ini, mayoritas exchange kripto telah mulai delist token AGIX dan OCEAN dari platform mereka. Misalnya, Bybit telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mendukung perdagangan token ASI baru dan akan mulai menghapus pasangan perdagangan AGIX dari platform mulai 9 Juli.
Di sisi lain, Coinbase memutuskan untuk tidak mengikuti proses migrasi tersebut dan masih mengizinkan perdagangan token FET dan OCEAN di platform mereka untuk saat ini.
Sebagai solusinya, pengguna Coinbase dapat memindahkan kedua token AI itu pasca peluncuran resmi token ASI pada akhir Juli melalui self-custodial wallet pengguna, seperti Coinbase Wallet.
Baca juga: Merger Aliansi Token AI Ditunda Hingga Juli 2024
Setelah fase pertama ini, aliansi ASI akan melanjutkan ke fase kedua yang akan difokuskan pada penyebarannya ke komunitas dan distribusi token ASI di berbagai blockchain. Fase ini juga akan memprioritaskan pemegang token secara self-custody.
Di samping itu, transisi ini juga akan mencakup pengenalan kontrak migrasi baru untuk token AGIX dan OCEAN yang belum dikonversi ke FET, serta FET berbasis Ethereum Virtual Machine (EVM). Adapun semua token FETCH AI Mainnet akan secara otomatis dikonversi menjadi ASI selama peningkatan mainnet tersebut.
“Dengan menggabungkan token kami, kami bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengintegrasikan sistem AI terdesentralisasi dengan mulus, memastikan akses yang luas ke teknologi AI yang canggih,” ungkap Humayun Sheikh, Chairman ASI dan CEO Fetch.ai.
Menyusul pengumuman itu, harga token FET mengalami kenaikan sekitar 4% dan diperdagangkan di harga US$1,35. Pada saat artikel ini ditulis (3/7/2024), harga FET terkoreksi menjadi US$1,28 dengan penurunan sekitar 2%.
Baca juga: Apa Itu Fetch.AI (FET)? Panduan Untuk Pemula
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.