Berita Regulasi · 7 min read

The Fed Tetapkan Suku Bunga Acuan, Potensi Tapering Berkurang?

Bank Sentral Amerika atau yang biasa disebut dengan The Fed baru saja mengumumkan penentuan suku bunga acuan untuk Oktober 2021.

Penentuan tersebut dapat menjadi pertanda mengenai potensi Tapering, dimana nampaknya potensi terjadinya Tapering dalam waktu dekat terus berkurang.

Namun seluruh kepastian baru akan didapatkan pada Pidato Jerome Powel, Kepala Bank Sentral Amerika, yang akan dilaksanakan pada Jumat, 24 September 2021.

The Fed Tetapkan Suku Bunga Acuan

Dikabarkan bahwa Bank Sentral Amerika atau The Fed telah menetapkan suku bunga acuannya pada pukul 01.30 WIB, Kamis 23 September 2021.

Tercatat bahwa Bank Sentral Amerika menetapkan suku bunga acuannya pada 0,25% ke bawah, mengingat suku bunga acuan Amerika bersifat floating (dapat berubah antara 0 hingga 0,25%).

Angka ini sama dengan penetapan suku bunga dalam beberapa bulan terakhir, sehingga dapat memberikan ketenangan terhadap para investor.

Sebab, sebelum adanya penetapan ini, banyak narasi bahwa bank sentral akan mengubah pandangannya dari ekspansif menuju kontraktif.

Ekspansif berarti menambah jumlah uang beredar dan kontraktif berarti mengurangi jumlah uang beredar.

Dalam kondisi ekspansif, umumnya nilai Dolar Amerika mengalami penurunan, sehingga mayoritas aset berisiko seperti crypto dan saham relatif naik.

Sedangkan dalam kondisi kontraktif, umumnya nilai Dolar Amerika naik, sehingga mayoritas aset berisiko mengalami penurunan.

Melihat adanya narasi perubahan pandangan tersebut, banyak investor yang khawatir, akibat salah satu perubahan pandangan dilihat dari suku bunga acuan.

Jika suku bunga acuan naik, maka bank sentral memiliki pandangan kontraktif, sedangkan jika suku bunga acuan turun, bank sentral memiliki pandangan ekspansif.

Dapat dilihat bahwa kekhawatiran tersebut berakhir dalam jangka pendek bersama dengan mayoritas aset berisiko yang mulai kembali bergerak naik.

Ada kemungkinan bahwa kondisi ini hanya akan terjadi dalam jangka pendek akibat adanya pernyataan lain dari Bank Sentral terkait kemungkinan perubahan pandangan di 2022.

Umumnya saat kondisi seperti ini terjadi, mayoritas aset berisiko mengalami koreksi, tapi saat ini semua terlihat berbeda.

Jadi, perlu waspada akibat kekhawatiran ini belum selesai. Sebab, kepastian yang baru akan didapatkan pada pidato oleh Jerome Powell, Kepala Bank Sentral Amerika.

Pidato Jerome Powell

Kekhawatiran masih beredar akibat adanya pernyataan terhadap neraca keuangan dari Bank Sentral Amerika yang menandakan adanya potensi kontraktif.

Pandangan kontraktif tersebut ditandakan dengan adanya pengurangan pembelian aset atau surat utang bank komersial.

Umumnya selain mengubah suku bunga acuan, bank sentral akan melakukan pembelian atau penjualan surat utang bank komersial. Tujuannya adalah juga untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar.

Saat ini pandangan bank sentral masih terlihat ekspansif,  namun kemungkinan akan berkurang akibat adanya pengurangan pembelian surat utang bank.

Dengan mengurangi pembelian, maka bank sentral secara perlahan mengurangi suntikan dananya kepada perekonomian.

Langkah ini dapat menjadi pertanda awal untuk mulai mengurangi jumlah uang beredar dan kemudian kembali meningkatkan nilai Dolar Amerika.

Seluruh hal ini dilakukan akibat angka inflasi Amerika yang sudah relatif tinggi di 4%, bahkan melewati target awal bank sentral di 2%.

Sehingga selain adanya potensi pengurangan pembelian surat utang, terdapat tanda bahwa ada kemungkinan suku bunga acuan akan naik.

Namun perubahan atau tapering besar melalui perubahan suku bunga acuan ini kemungkinan baru akan terjadi di Tahun 2022.

Jika benar terjadi di 2022, maka ada kemungkinan pasar aset berisiko seperti crypto akan koreksi, yang juga sesuai dengan siklus halving 4 tahunnya.

Tapi seluruh kepastian baru akan didapatkan pada Pidato oleh Jerome Powell. Pidato tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 24 September 2021, pada pukul 20.00 WIB.

Untuk saat ini nampaknya narasi masih akan sama dimana akan terjadi pengurangan pembelian surat utang oleh bank sentral pada tahun ini.

Namun, perubahan suku bunga acuan dan penjualan surat utang akan terjadi di 2022 yang membuat adanya potensi koreksi atau bear market di Tahun 2022.

*Disclaimer

Artikel ini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan saran atau ajakan resmi legal untuk investasi atau trading. Risiko ditanggun masing-masing

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.