Berita Regulasi · 7 min read

Bank Sentral AS Eksplorasi Mata Uang Digital

Seorang anggota dewan gubernur Bank Sentral Amerika atau The Fed, Lael Brainard membuat pernyataan dalam pidatonya di Stanford Graduate School of Business pada 5 Februari.

Dalam pidatonya itu, Brainard mengatakan The Fed tengah melakukan penelitian terhadap Decentralized Ledger Technology (DLT). DLT adalah istilah lain bagi teknologi blockchain non publik. Menurutnya DLT dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik dari teknologi keuangan saat ini.

“ Dengan mengubah pembayaran, digitalisasi berpotensi memberikan nilai dan kenyamanan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah,” ujar Brainard.

The Fed juga meneliti kasus penggunaan potensial untuk mata uang digital, termasuk berpeluang untuk menerbitkan mata uang digital sendiri.

Mengingat peran penting dolar di pasar global Brainard berpendapat. Jika penting bagi The Fed untuk tetap berada di garis depan penelitian dan pengembangan kebijakan mengenai CBDC.

” Bank Sentral AS akan bekerjasama dengan pihak swasta dan berkordinasi dengan bank sentral negara lainnya. Namun masih harus melihat apakah teknologi tersebut memiliki risiko baru bagi sistem keuangan, ” katanya.

Baca juga :Bank Sentral Diberbagai Negara ini Ingin Buat Mata Uang Digital

Peran Potensial CBDC

Dua kali dalam pidatonya Brainard mendefinisikan peran potensial CBDC, yakni untuk mempertahankan mata uang berdaulat dan sistem pembayaran suatu negara.

” Untuk ekonomi yang lebih kecil, mungkin ada efek material pada kebijakan moneter dari mata uang digital sektor swasta serta mata uang digital bank sentral asing. Dalam banyak hal, efek ini mungkin merupakan versi digital ‘dolarisasi,’ dengan potensi untuk lebih cepat dan ruang lingkup yang lebih luas, ” ujarnya dilansir dari Cointelegraph.

The Fed juga saat ini tengah didorong untuk mempercepat peluncuran “FedNow” layanan real-time, pembayaran 24/7. Meskipun bukan CBDC lengkap, layanan ini dirancang untuk memungkinkan konsumen dan perusahaan mengelola dana lebih fleksibel dan menyelesaikan pembayaran di luar jam perbankan konvensional.

Mata Uang Digital Semakin Diminati

Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank for International Settlements mengungkapkan jika per Januari 2020, 80% bank sentral di seluruh dunia sekarang, terlibat dalam berbagai pekerjaan yang terkait dengan CBDC.

Angka tersebut naik 10% dari tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan jika bank sentral diberbagai negara mulai melirik mata uang digital.

Beberapa negara, seperti Cina dan Jepang, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan versi digital dari mata uang nasional mereka lebih cepat daripada nanti.

Pemerintah Cina dan Jepang secara terbuka menyatakan bahwa rencana mereka untuk mata uang digital dipercepat oleh ancaman yang dirasakan dari proyek stablecoin Facebook, Libra.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.