Berita Bitcoin · 7 min read

Tether Borong Rp7,5 Triliun Bitcoin Guna Dukung Twenty One Capital

bitcoin naik
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Tether, penerbit stablecoin USDT, baru-baru ini memborong 4.812,2 Bitcoin senilai US$459 juta atau setara Rp7,5 triliun untuk mendukung perusahaan investasi Bitcoin bernama Twenty One Capital.

Dalam dokumen resmi yang diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Selasa (13/5/2025), Tether membeli Bitcoin dengan harga rata-rata US$95.319 per koin dan ditransfer ke wallet escrow pada 9 Mei 2025. Aksi pembelian ini menjadi bagian dari dukungan Tether terhadap Twenty One Capital, guna menyokong langkah awal dari rencana akumulasi Bitcoin dalam jangka panjang oleh perusahaan tersebut.

Baca juga: OJK Tanggapi Usulan Bitcoin Jadi Cadangan Investasi Danantara

Apa Itu Twenty One Capital?

Twenty One Capital merupakan sebuah perusahan investasi yang berfokus pada Bitcoin, didirikan atas kolaborasi antara beberapa entitas besar. Tether dan Bitfinex menjadi pemegang saham mayoritas, sementara SoftBank Group tercatat sebagai pemegang saham minoritas dengan komitmen investasi sekitar US$900 juta.

Selain itu, perusahaan juga mendapatkan dukungan dari firma keuangan Cantor Fitzgerald, yang berperan sebagai sponsor Special Purpose Acquisition Company (SPAC) sekaligus penasihat keuangan. Cantor juga menjamin pendanaan sebesar US$585 juta untuk mendukung proses akuisisi Bitcoin.

Saat ini, Twenty One Capital sedang menjalani proses merger dengan perusahaan publik Cantor Equity Partners (CEP) yang terdaftar di Nasdaq. Setelah proses merger selesai, entitas gabungan ini direncanakan akan melantai di bursa AS dengan kode saham XXI.

Menurut data dari BitcoinTreasuries, Twenty One Capital kini memiliki 36.312 BTC, menjadikannya sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar ketiga di dunia. Posisi pertama dan kedua masing-masing ditempati oleh Strategy dengan kepemilikan 568.840 BTC dan MARA Holdings dengan total kepemilikan hingga 48.237 BTC.

Dalam sejumlah pernyataan resmi, perusahaan menyebut bahwa metrik utama yang digunakan bukan laba per saham (EPS), melainkan Bitcoin per saham. Hal ini menunjukkan fokus perusahaan pada jumlah kepemilikan Bitcoin sebagai tolok ukur operasional.

Dalam presentasi ke SEC pada April 2025, perusahaan menyampaikan target akumulasi sebesar 42.000 BTC saat merger selesai dan status perusahaan menjadi publik. CEO Twenty One Capital, Jack Mallers, menyebut proses pengesahan merger masih berlangsung tanpa memberikan estimasi waktu penyelesaian.

Baca juga: Gencar Beli Bitcoin, Perusahaan Ini Ungguli El Salvador dalam Investasi BTC

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.