
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Produsen mobil listrik Tesla dilaporkan masih menyimpan Bitcoin senilai hampir US$1 miliar, meski nilainya mengalami penurunan akibat turunnya harga pasar.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, Tesla memiliki aset digital senilai US$951 juta atau setara Rp16 triliun, turun dari US$1,076 miliar pada 30 Desember 2024. Menurut data Bitcoin Treasuries, jumlah Bitcoin yang dimiliki Tesla tetap berada di angka 11.509 BTC dan belum mengalami perubahan sejak Juni 2022.
Penurunan nilai tersebut sejalan dengan turunnya harga Bitcoin sebesar 11,56% menjadi US$82.514 selama periode yang sama, menurut data CoinGecko. Arkham Intelligence juga mencatat bahwa Tesla tidak melakukan transaksi apapun dalam tiga bulan terakhir, dengan estimasi nilai saat ini sebesar US$1,049 miliar.
Sebagai informasi, kini perusahaan publik di AS diwajibkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) untuk mencatat nilai aset digital mereka berdasarkan harga pasar setiap kuartal, yang membuat fluktuasi harga kian memengaruhi laporan keuangan.
Sementara itu, laporan pendapatan Q1 Tesla juga memperlihatkan sejumlah tekanan. Pendapatan perusahaan tercatat sebesar US$19,34 miliar, meleset 7,85% dari estimasi analis Wall Street yang memprediksi US$21,37 miliar. Angka ini juga turun 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Tesla pun anjlok tajam menjadi US$409 juta, penurunan 80,8% dibandingkan kuartal sebelumnya dan 70,5% dari Q1 2024.
Meski performa keuangan melemah, harga saham Tesla melonjak 5,4% dalam perdagangan setelah jam bursa pada 22 April, setelah sebelumnya naik 4,6% di hari yang sama, menurut data Google Finance.
Baca juga: Arkham Intelligence: Tesla Masih Simpan Seluruh Kepemilikan Bitcoin
Kenaikan saham Tesla diduga dipicu oleh pernyataan CEO Elon Musk dalam panggilan earning call, yang mengatakan akan kembali fokus pada Tesla.
Mulai Mei 2025, Musk mengumumkan akan mengurangi keterlibatannya di Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Goverment Efficiency (DOGE) yang didirikan di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
“Saya akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla setelah pekerjaan utama dalam mendirikan DOGE selesai,” tulis Musk.
Ia menyatakan akan kembali mengalokasikan lebih banyak waktunya untuk Tesla, meski tetap akan menyisihkan “satu atau dua hari per minggu” untuk DOGE selama dibutuhkan.
Baca juga: Tesla Untung Triliunan Rupiah dari Investasi Bitcoin di Q4 2024
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.